Terdapat beberapa jenis-jenis inflasi.
Jenis-jenis inflasi dapat digolongkan berdasarkan beberapa bagian sebagai
berikut:
Penggolongan berdasarkan
sifatnya
Berdasarkan
sifatnya, jenis-jenis inflasi adalah sebagai berikut:
- Inflasi ringan (< 10% setahun), ditandai dengan kenaikan harga berjalan secara lambat dengan persentase yang kecil serta dalam jangka waktu yang relative
- Inflasi sedang (10%-30% setahun), ditandai dengan kenaikan harga yang relatif cepat atau perlu diwaspadai dampaknya terhadap perekonomian.
- Inflasi berat (30%-100% setahun), ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dan kadang-kadang berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai sifat akselerasi yang artinya harga-harga minggu atau bulan ini lebih tinggi dari minggu atau bulan sebelumnya.
- Hiperinflasi (>100% setahun), dimana inflasi ini paling parah akibatnya. Masyarakat tidak lagi berkeinginan untuk menyimpan uang, nilai uang merosot dengan tajam, sehingga ditukar dengan barang. Harga-harga naik lima sampai enam kali. Biasanya keadaan ini timbul oleh adanya perang yang dibelanjai atau ditutupi dengan mencetak uang.
Berdasarkan sebab terjadinya
Berdasarkan
sebab terjadinya, inflasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Demand
pull inflation
Adalah inflasi yang timbul karena permintaan
masyarakat terhadap akan berbagai barang terlalu kuat. Demand pull inflation
terjadi karena kenaikan permintaan agregat dimana kondisi perekonomian telah
berada pada kesempatan kerja penuh. Jika kondisi produksi telah berada pada
kesempatan kerja penuh. Jika kondisi produksi telah berada pada kesempatan
kerja penuh, maka kenaikan permintaan tidak lagi mendorong kenaikan output
ataupun produksi tetapi hanya mendorong kenaikan harga-harga yang disebut
inflasi murni. Kenaikan permintaan yang melebihi produk domestik bruto akan
menyebabkan inflationary gap yang menyebabkan inflasi.
Cost
Push Inflation
Adalah inflasi yang timbul karena kenaikan
biaya produksi. Pada Cost Push Inflation tingkat penawaran lebih rendah
dibandingkan tingkat permintaan. Karena adanya kenaikan harga faktor produksi
sehingga produsen terpaksa mengurangi produksinya sampai pada jumlah tertentu.
Penawaran agregat terus menurun karena adanya kenaikan biaya produksi.
Mixed
Inflation
Merupakan gejala kombinasi antara unsur
inflasi yang disebabkan karena kenaikan permintaan dan kenaikan biaya produksi.
Pada umumnya bentuk yang sering terjadi adalah inflasi campuran, yaitu
kombinasi dari kenaikan permintaan dan kenaikan biaya produksi, dan sering
sekali keduanya saling memperkuat satu sama lain.
Tags
Ekonomi