Terdiri dari
beberapa indikator kepuasan kerja yang mempengaruhi kinerja karyawan. Indikator-indikator
itu sendiri dalam peranannya memberikan kepuasan kepada karyawan tergantung
pada pribadi masing-masing karyawan. Menurut Gilmer (1996) dalam Prasetyo
(1997) indikator-indikator yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah kesempatan
untuk maju, keamanan kerja, gaji, perusahaan dan manajemen, pengawasan, faktor
instrinsik dari pekerjaan, kondisi kerja, aspek sosial dalam pekerjaan,
komunikasi, dan fasilitas yang diberikan perusahaan.
Penelitian
yang dilakukan oleh Caugemi dan Claypool (1978) dalam Sutrisno (2007) menemukan
bahwa hal-hal yang menyebabkan rasa puas adalah prestasi, penghargaan, kenaikan
jabatan, dan pujian. Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan ketidak puasan
adalah kebijakan perusahaan, supervisor, kondisi kerja dan gaji.
Menurut Blum (1956) dalam As’ad (2004)
faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah:
- Faktor individual, meliputi umur, kesehatan, watak dan harapan
- Faktor sosial, meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan pekerja, kebebasan berpolitik, dan hubungan kemasyarakatan
- Faktor utama dalam pekerjaan, meliputi upah, pengawasan, ketenteraman kerja, kondisi kerja, dan kesempatan untuk maju.
Pendapat
lain dikemukakan oleh Brown & Ghiselli (1950) dalam As’ad (2004) faktor
yang menimbulkan kepuasan kerja karyawan adalah kedudukan, pangkat, umur,
jaminan finansial dan jaminan sosial, mutu pengawasan.
Berdasarkan
indikator yang menimbulkan kepuasan kerja tersebut di atas akan dapat dipahami
sikap individu terhadap pekerjaan yang dilakukan. Karena setiap individu akan
memiliki kepuasan yang berbeda-beda sesuai sistem nilai yang berlaku dalam
dirinya. Ini disebabkan adanya perbedaan persepsi pada masing-masing individu.
Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu
tersebut maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya. Oleh karenanya
sumber kepuasan karyawan secara subyektif menentukan bagaimana pekerjaan yang
dilakukan memuaskan. Meskipun untuk batasan kepuasan kerja ini belum ada
keseragaman tetapi yang jelas dapat dikatakan
bahwa tidak ada prinsip-prinsip ketetapan kepuasan kerja yang mengikat dari
padanya.
Tags
Industri dan Jasa