Fungsi bermain pada anak sangat besar. Dunia
anak tidak dapat dipisahkan dengan dunia bermain. keduanya bersifat universal
di semua bangsa dan budaya.Diharapkan dengan bermain,anak akan mendapatkan
stimulus yang mencukupi agar dapat berkembang secara optimal.
Ada beberapa fungsi bermain pada anak yaitu
sebagai berikut.
Perkembangan Sensorik
Aktivitas motor merupakan bagian yang
berkembang pada masa bayi. Perkembangan sensorik motor ini didukung oleh
keterampilan motorik kasar dan halus seperti stimulus visual,stimulus
pendengaran, stimulus taktil (sentuhan), dan stimulasi kinetik. Stimulus sensorik
yang diberikan oleh lingkungan anak akan direspon dengan memperlihatkan
aktivitas-aktivitas motoriknya.
Stimulasi visual merupakan stimulasi awal
yang penting pada tahap permulaan perkembangan anak.Anak akan meningkatkan
perhatiannya pada lingkungan sekitar melalui penglihatanny. Oleh karena
itu,orang tua disarankan untuk memberikan mainan warna-warni pada usia 3 bulan
pertama.
Stimulasi pendengaran (stimulasi auditif)
adalah sangat penting untuk perkembangan bahasanya (verbaal), terutama pada
tahun pertama kehidupannya. Memberikan sentuhan (stimulus taktil) yang
mencukupi pada anak berarti memberikan perhatian dan kasih sayng yang
diperlukan oleh anak. Stimulus semacam ini akan menimbulkan rasa aman dan
percaya diri pada anak sehingga anak lebiih responsif dan berkembang.Stimulasdi
kinetik akan membantu anak untuk mengenal lingkungan yang berberda.
Pekembangan Intelektual
Memberikan sumber-sumber yang beraneka ragam
untuk pembelajaran: Eksplorasi dan manipulasi bentuk, ukuran, tekstur, warna
pengalaman dengan angka, hubungan yang renggang konsep abstrak. Kesempatan
untuk mempraktikkan dan memperluas keterampilan berbahasa. Memberikan
kesempatan untuk melatih pengalaman masa lalu dalam upaya mengasimulasinya
kedalam persepsi dan hubungan baru. Membantu anak memahami dunia dimana mereka
hidup dan membedakan antara fantasi dan realita.
Perkembangan Sosialisasi dan
Moral
Sejak awal masa anak-anak bayi telah
menunjukkan ketertarikan dan kesenangan terhadap orang lain terutama terhgadap
ibu. Dengan bermain, anak akan mengembangkan dan memperluas sosialisasi, belajar
untuk mengatasi persoalan yang timbul,mengenal nilai-nilai moral dan
etika,belajar mengenai apa yang salah dan benar,serta bertanggung jawab
terhadap sesuatu yang diperbuatnya.
Pada tahun pertama,anak hanya mengamati objek
di sekitarnya.Pada usia 2-3 tahun, biasanya anak suka bermaian peran seperti
peran sebagai ayah,ibu dan lain-lain. Pada usia pra sekolah anak lebih banyak
bergabung dengan kelompok sebayanya (peer group) mempunyai teman favorit.
Kreativitas
Situasi yang lebih menguntungkan/menyernagkan
untuk berkreasi dari pada bermain. Anak-anak dapat bereksperimen dan mencoba
ide-idenya. Sekali anak merasa puas untuk mencoba sesuatu yang baru dan
berbeda, ia akan memindahkan kreasinya kesituasi yang lain.Memungkinkan fantasi
dan imajinasi dan meningkatkan perkembangan bakat dan minat khusus. Untuk
mengembangkan kreasi anak diperlukan lingkunagan yang mendukung
Kesadaran Diri
Dengan aktivitas bermain, anak akan menyadari
bahwa dirinya berbeda dengan yang lain dan memahami dirinya sendiri. Anak
belajar untuk memahami kelemahan dan kemampuannya dibandingkan dengan anak yang
lain, anak juga mulai melepaskan diri dari orang tuanya.
Nilai Terapeutik
Bermain dapat mengurangi tekanan atau stres
dari lingkungan. Dengan bermain,anak dapat mengekspresikan emosi dan ketik
puasan atas situsi sosial serta rasa takutnya yang tidak dapat diekspresikan di
dunia nyata. Dengan bermain dapat memudahkan komunikasi verbal dan non-verbal
tentang kebutuhan, rasa takut dan keinginan.
Tags
Perkembangan Anak