Banyak
faktor-faktor yang mempengaruhi sibling rivalry pada anak. Menurut Judarwanto (2005),
faktor-faktor yang mempengaruhi sibling rivalry adalah sebagai berikut:
Lingkungan
Orang tua
mempunyai peran aktif yang penting sehingga anak mampu melewati sibling dengan
positif, agar hubungan antara anggota keluarga dapat terbina dan terpelihara
dengan baik. Peranan orang tua sangat penting untuk menjalankan fungsinya
sebagai “top management”. Hubungan dalam keluarga yaitu dengan pergaulan/
komunikasi yang terjadi di dalam suatu keluarga
dengan jalinan hubungan keluarga yang akrab, mesra dan harmonis antara
ayah dan ibu, anak serta anggota keluarga yang lain sesuai fungsinya masing-
masing.
Psikis
Perkembangan
emosi dan kejiwaan seorang anak berjalan maju bersamaan dengan pertumbuhan
kematangan biologisnya. Pada seorang anak yang perasaannya ditolak, baik karena
diacuhkan maupun dimarahi terus menerus dapat menyebabkan gangguan kejiwaan
yang serius.
Kemampuan
(skill)
Melalui
proses perkembangan dan pertumbuhan sistem saraf pada anak juga akan mempunyai
peningkatan ketrampilan. Kemampuan untuk mempergunakan ketrampilan ini
menciptakan interaksi dengan lingkungan.
Menurut Nasution (2003) kemampuan terdiri
dari:
- Tingkat pendidikan. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka ia akan mudah menerima dan menyesuaikan hal yang baru informasi.
- Informasi. Seseorang yang mempunyai sumber informasi banyak akan memberikan pengetahuan yang lebih jelas.
- Pengalaman. Pengalaman disini berkaitan dengan umur dan pendidikan.
- Kultur budaya. Budaya sangat berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam pengetahuan karena informasi yang baru akan disaring sesuai dengan budaya dan agama yang dianut.
Pengetahuan
Pengetahuan
orang tua tentang reaksi sibling rivalry dimana orang tua harus tahu tentang
hal-hal negatif yang dilakukan oleh anak kepada kakak maupun adiknya baik di
rumah maupun di sekolah. Ibu harus mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anaknya.
Tags
Perkembangan Anak