Terdapat
beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan karir. Secara umum, ada
lima faktor yang akan mempengaruhi mulus tidaknya karir seorang, antara lain
adalah sebagai berikut (Tohardi, 2002):
Sikap atasan, rekan sekerja, dan bawahan
Orang
yang berprestasi dalam bekerja namun tidak disukai oleh orang disekeliling
tempat ia bekerja, maka orang yang demikian tidak akan mendapat dukungan untuk
meraih karir yang lebih baik. Dengan kata lain, orang yang demikian tidak
dipakai dalam organisasi tersebut.
Pengalaman
Pengalaman
dalam konteks ini berkaitan tingkat golongan (senoritas) seorang pegawai. Dalam
mempromosikan para senior bukan hanya mempertimbangkan pengalaman saja tetapi
ada pemberian penghargaan terhadap pengabdiannya kepada organisasi.
Pendidikan
Faktor
pendidikan biasanya menjadi syarat untuk menduduki sebuah jabatan dan
mempengaruhi kemulusan karir seseorang. Semakin berpendidikan seseorang akan
semakin baik, atau dengan kata lain orang yang berpendidikan lebih tinggi akan
memiliki pemikiran yang lebih baik pula.
Prestasi
Prestasi
dapat saja terjadi dari akumulasi pengalaman, pendidikan dan lingkungan kerja
yang baik. Namun prestasi yang baik tentunya merupakan usaha yang kuat dari
dalam diri seseorang, walaupun karena keterbatasan pendidikan, pengalaman,
dukungan rekan-rekan sekerja.
Faktor Nasib
Faktor
nasib juga turut menentukan walaupun porsinya kecil, bahkan para ahli
mengatakan faktor nasib berpengaruh terhadap keberhasilan hanya sepuluh persen
saja.
Menurut konsep Schein dalam Dubrin
(1989), faktor yang mempengaruhi pengembangan karir adalah:
- Manajerial Competence (kemampuan manajerial)
- Technical/ Fungsional Competence (kemampuan teknis)
- Security (keamanan)
- Creativity (kreativitas)
- Autonomi Independence (otonomi kebebasan)
Dalam
proses pengembangan karir pegawai dalam organisasi, ada 3 hubungan saling
terkait antara individu, manajer, maupun organisasi. Ketiga- tiganya memiliki
peran masing-masing.
Gary Dessler (2004) menjelaskan peran
ketiganya dalam pengembangan karir sebagai berikut:
Peran Individu
- Terimalah tanggung jawab untuk karir Anda sendiri.
- Taksirlah minat, keterampilan, dan nilai anda.
- Carilah informasi dan rencana karir.
- Bangunlah tujuan dan rencana karir.
- Manfaatkanlah peluang pengembangan.
- Berbicaralah dengan manajer Anda tentang karir Anda.
- Ikutilah seluruh rencana karir yang realistic.
Peran Manajer
- Berikanlah umpan balik kinerja yang tepat waktu.
- Berikan dukungan dan penilaian pengembangan.
- Berpartisipasilah dalam diskusi pengembangan karir.
- Dukunglah rencana pengembangan karir.
Peran Organisasi
- Komunikasi misi, kebijakan, dan prosedur.
- Berikan peluang pelatihan dan pengembangan.
- Berikan informasi karir dan program karir.
- Tawarkan satu keanekaragaman pilihan karir.
Jadi,
pengembangan karir seorang individu sangat terpengaruh dari 3 peran tersebut.
Dari peran tersebut, nampak bahwa seorang manajer sangat berperan dalam
pengembangan karir individu di sebuah organisasi. Manajer yang baik seharusnya
mendukung penuh kinerja karyawan dan proaktif untuk membantu karyawan dalam
mengembangkan karir.
Tags
HRD