Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi
koordinasi. Hasibuan (2006), berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
koordinasi antara lain adalah sebagai berikut:
Kesatuan Tindakan
Pada hakekatnya koordinasi memerlukan
kesadaran setiap anggota organisasi atau satuan organisasi untuk saling
menyesuaikan diri atau tugasnya dengan anggota atau satuan organisasi lainnya
agar anggota atau satuan organisasi tersebut tidak berjalan sendiri-sendiri.
Oleh sebab itu konsep kesatuan tindakan adalah inti dari pada koordinasi.
Kesatuan dari pada usaha, berarti bahwa pemimpin harus mengatur sedemikian rupa
usaha-usaha dari pada tiap kegiatan individu sehingga terdapat adanya
keserasian di dalam mencapai hasil. Kesatuan tindakan ini adalah merupakan
suatu kewajiban dari pimpinan untuk memperoleh suatu koordinasi yang baik
dengan mengatur jadwal waktu dimaksudkan bahwa kesatuan usaha itu dapat
berjalan sesuai dengan waktu yang telah dirncanakan.
Komunikasi
Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari
koordinasi, karena komunikasi, sejumlah unit dalam organisasi akan dapat
dikoordinasikan berdasarkan rentang dimana sebagian besar ditentukan oleh
adanya komunikasi. Komunikasi merupakan salah satu dari sekian banyak kebutuhan
manusia dalam menjalani hidup dan kehidupannya. “Perkataan komunikasi berasal
dari perkataan communicare, yaitu yang dalam bahasa latin mempunyai arti
berpartisipasi ataupun memberitahukan” Dalam organisasi komunikasi sangat
penting karena dengan komunikasi partisipasi anggota akan semakin tinggi dan
pimpinan memberitahukan tugas kepada karyawan harus dengan komunikasi. Dengan
demikian komunikasi merupakan hubungan antara komunikator dengan komunikan
dimana keduanya mempunyai peranan dalam menciptakan komunikasi.
Dari pengertian komunikasi sebagaimana
disebut di atas terlihat bahwa komunikasi itu mengandung arti komunikasi yang
bertujuan merubah tingkah laku manusia. Karena sesuai dengan pengertian dari
ilmu komunikasi, yaitu suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan secara
tegas azas-azas, dan atas dasar azas-azas tersebut disampaikan informasi serta
dibentuk pendapat dan sikap. Maka komunikasi tersebut merupakan suatu hal
perubahan suatu sikap dan pendapat akibat informasi yang disampaikan oleh
seseorang kepada orang lain.
Sehingga
dari uraian tersebut terlihat fungsi komunikasi sebagai berikut:
- Mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai kejadian dalam suatu lingkungan.
- Menginterpretasikan terhadap informasi mengenai lingkungan
- Kegiatan mengkomunikasikan informasi, nilai dan norma sosial dari generasi yang satu ke generasi yang lain.
Maka dari itu komunikasi itu merupakan suatu
upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk merubah sikap dan perilaku orang lain
dengan melalui informasi atau pendapat atau pesan atau idea yang disampaikannya
kepada orang tersebut.
Pembagian Kerja
Secara teoritis tujuan dalam suatu organisasi
adalah untuk mencapai tujuan bersama dimana individu tidak dapat mencapainya
sendiri. Kelompok dua atau lebih orang yang berkeja bersama secara kooperatif
dan dikoordinasikan dapat mencapai hasil lebih daripada dilakukan perseorangan.
Dalam suatu organisasi, tiang dasarnya adalah prinsip pembagian kerja (Division
of labor). Prinsip pembagian kerja ini adalah maksudnya jika suatu organisasi
diharapkan untuk dapat berhasil dengan baik dalam usaha mencapai tujuanya, maka
hendaknya lakukan pembagian kerja. Dengan pembagian kerja ini diharapkan dapat
berfungsi dalam usaha mewujudkan tujuan suatu organisasi. Pembagian kerja
adalah perincian tugas dan pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi
bertanggung jawab untuk melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas.
Jadi pembagian kerja pekerjaan menyebabkan kenaikan
efektifitas secara dramatis, karena tidak seorangpun secara fisik mampu
melaksanakan keseluruhan aktifitas dalam tugas–tugas yang paling rumit dan
tidak seorangpun juga memiliki semua keterampilan yang diperlukan untuk
melaksanakan berbagai tugas. Oleh karena itu perlu diadakan pemilahan
bagian–bagian tugas dan membagi baginya kepada sejumlah orang. Pembagian
pekerjaan yang dispesialisasikan seperti itu memungkinkan orang mempelajari
keterampilan dan menjadi ahli pada fungsi pekerjaan tertentu.
Disiplin
Pada setiap organisasi yang kompleks, setiap
bagian harus bekerja secara terkoordinasi, agar masing-masing dapat
menghasilkan hasil yang diharapkan. Koordinasi hádala usa penyesuaian
bagian-bagian yang berbeda-beda agar kegiatan dari pada bagian-bagian itu
selesai pada waktunya, sehingga masing-masing dapat memberikan sumbangan
usahanya secara maksimal agar diperoleh hasil secara keseluruhan, untuk itu
diperlukan disiplin.
Rivai (2005) menyatakan pengertian disiplin
kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan
karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu
upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua
peraturan organisasi dan normanorma sosial yang berlaku”. Jadi jelasnya bahwa
disiplin menyangkut pada suatu sikap dan tingkah laku, apakah itu perorangan
atau kelompok yang untuk tunduk dan patuh terhadap peraturan suatu organisasi.
Dalam suatu organisasi penerapan peraturan
kepada seseorang atau anggota organisasi dikelola oleh pimpinan. Pimpinan
diharapkan mampu menerapkan konsep disiplin positif yakni penerapan peraturan
melalui kesadaran bawahannya. Sebaliknya bila pimpinan tidak mampu menerapkan
konsep disiplin positif pada dirinya sendiri tentu dia juga tidak mungkin mampu
menerapkannya pada orang lain termasuk kepada bawahannya. Dengan demikiam
disiplin itu sangat penting artinya dalam proses pencapaian tujuan, ini
merupakan suatu syarat yang sangat menentukan dalam pencapaian tujuan yang
dimaksud.
Tags
Industri dan Jasa
salam, kalau boleh tau sumber faktor-faktor yang mempengaruhi koordinasi menurut Hasibuan Ini dari mana? mohon bantuannya, trimkasih..
BalasHapus