Dimensi kepuasan pasien relatif subjektif. Dimensi kepuasan yang
dirasakan seseorang sangat bervariasi sekali, namun secara umum dimensi dari
kepuasan menurut Azwar (1996) adalah sebagai berikut:
Kemampuan yang mengacu hanya pada penerapan standart kode etik profesi
Pelayanan kesehatan dikatakan memenuhi kebutuhan kepuasan pasien
apabila pelayanan yang diberikan mengikuti standart serta kode etik yang
disepakati dalam suatu profesi, atau dengan kata lain yaitu bila suatu
pelayanan kesehatan yang diberikan telah mengacu pada standar yang telah
ditetapkan oleh profesi yang berkompeten serta tidak menyimpang dari kode etik
yang berlaku bagi profesi tersebut.
Ukuran-ukuran yang digunakan untuk menilai pemikiran seseorang
terhadap kepuasan yang diperolehnya mencakup hubungan petugas-pasien
(relationship), kenyamanan pelayanan (amenities), kebebasan melakukan pilihan
(choice), pengetahuan dan kompetensi teknis (scientific knowledge and technical
skill), efektifitas pelayanan (effectivess) dan keamanan tindakan
(safety).
Kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan
kesehatan
Persyaratan suatu pelayanan kesehatan dinyatakan sebagai pelayanan
yang bermutu dan dapat memberikan kepuasan pada penerima jasa apabila
pelaksanaan pelayanan yang diajukan atau ditetapkan, yang didalamnya mencakup
penilaian terhadap kepuasan pasien mengenai ketersediaan pelayanan kesehatan
(available), kewajaran pelayanan kesehatan (appropriate), kesinambungan
pelayanan kesehatan (continue), penerimaan pelayanan kesehatan (acceptable),
ketercapaian pelayanan kesehatan (accessible), keterjangkauan pelayanan
kesehatan (affordable), efisiensi pelayanan kesehatan (efficient) dan mutu
pelayanan kesehatan (quality).
Untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang memenuhi semua
persyaratan pelayanan tidak semudah yang diperkirakan, sehingga untuk mengatasi
hal ini diterapkan prinsip kepuasan yang terkombinasi secara selektif dan
efektif, dalam arti penerapan dimensi kepuasan kelompok pertama dilakukan
secara optimal, sedangkan beberapa dimensi kelompok kedua dilakukan secara
selektif yaitu yang sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan (Azwar, 1996 ).