Goleman (2009) menggolongkan bentuk emosi
sebagai berikut:
- Amarah: beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, tersinggung, bermusuhan, dan paling hebat adalah tindakan kekerasan dan kebencian patologis
- Kesedihan: pedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, kesedihan, ditolak, dan depresi berat
- Rasa takut: takut, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspara, tidak senang, ngeri, takut sekali, fobia dan panic
- Kenikmatan: bahagia, gembira, puas, terhibur, bangga, takjub, terpesona, senang sekali dan manis
- Cinta: persahabatan, penerimaan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, dan kasmaran
- Terkejut: terpana dan takjub
- Jengkel: hina, jijik, muak, benci
- Malu: rasa bersalah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib, dan hati hancur lebur.
Seperti
yang telah diuraikan diatas, bahwa semua emosi menurut Goleman pada dasarnya
adalah dorongan untuk bertindak. Jadi
berbagai macam emosi itu mendorong individu untuk memberikan respon atau
bertingkah laku terhadap stimulus yang ada.
Menurut
Mayer dalam Goleman (2009) orang cenderung menganut gaya- gaya khas dalam
menangani dan mengatasi emosi mereka, yaitu: sadar diri, tenggelam dalam
permasalahan, dan pasrah. Dengan melihat
keadaan itu maka penting bagi setiap individu memiliki kecerdasan emosional
agar menjadikan hidup lebih bermakna dan tidak menjadikan hidup yang di jalani
menjadi sia-sia.
Berdasarkan
uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa emosi adalah suatu perasaan
(afek) yang mendorong individu untuk merespon atau bertingkah laku terhadap
stimulus, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya.
Tags
Emosi Manusia