Elsayed-Elkhouly (2001) mengungkap beberapa aspek-aspek
kompetensi interpersonal yaitu adanya komunikasi, perolehan kekuasaan dan pengaruh,
memotivasi orang lain, pengelolaan konflik dan negosiasi.
Sementara
itu, Stephenmarks (2006) memerinci aspek-aspek komponen kompetensi
interpersonal yang terdiri dari:
- Kesadaran diri, yaitu seberapa jauh individu mengenal dirinya sendiri
- Kemampuan mendengar, yaitu seberapa efektifnya seseorang menjadi seorang pendengar yang baik
- Empati dan pemahaman
- Kemampuan berkomunikasi.
Chappelow
dan Leslie (2001) mengemukakan komponen kompetensi interpersonal yang terdiri
dari:
- Menjadi pendengar yang baik
- Cocok terhadap siapa saja
- Kolaboratif
- Berbagi tanggung jawab
- Tidak otoriter
- Berorientasi pada kelompok
- Mendukung ide-ide orang lain
- Jujur
- Berterus terang
- Etis/beretika.
Chickering
dan Reisser (1993) mengungkap bahwa kompetensi interpersonal mencakup:
- Kemampuan mendengar
- Kerjasama
- Komunikasi
- Kemampuan untuk memilih dari strategi yang bervariasi untuk menolong hubungan yang atau fungsi kelompok.
Buhrmester,
dkk (1988) menyatakan kompetensi interpersonal meliputi aspek-aspek sebagai
berikut:
Kemampuan berinisiatif
Menurut
Buhrmester (1988) inisiatif adalah usaha untuk memulai suatu bentuk interaksi
dan hubungan dengan orang lain, atau dengan lingkungan sosial yang lebih besar.
Inisiatif merupakan usaha pencarian pengalaman baru yang lebih banyak dan luas
tentang dunia luar, juga tentang dirinya sendiri dengan tujuan untuk
mencocokkan sesuatu atau informasi yang telah diketahui agar dapat lebih
memahaminya.
Kemampuan untuk bersikap
terbuka (self-disclosure)
Kemampuan
membuka diri merupakan kemampuan untuk membuka diri, menyampaikan informasi
yang bersifat pribadi dan penghargaan terhadap orang lain. Kartono dan Gulo
(1987) mengungkap bahwa pembukaan diri adalah suatu proses yang dilakukan
seseorang hingga dirinya dikenal oleh orang lain. Sears,dkk, (1991) menyatakan
bahwa kemampuan membuka diri diwujudkan dengan perilaku orang yang melakukan
kegiatan membagi perasaan dan informasi yang akrab dengan orang lain.
Kemampuan bersikap asertif
Menurut
Pearlman dan Cozby (1983) asertivitas adalah kemampuan dan kesediaan individu
untuk mengungkapkan perasaan-perasaan secara jelas dan dapat mempertahankan
hak-haknya dengan tegas. Dalam konteks komunikasi interpersonal seringkali
seseorang harus mampu mengungkapkan ketidaksetujuannya atas berbagai macam hal
atau peristiwa yang tidak sesuai dengan alam pikirannya.
Kemampuan memberikan
dukungan emosional
Kemampuan
memberikan dukungan emosional sangat berguna untuk mengoptimalkan komunikasi
interpersonal antar dua pribadi. Beker dan Lemie (dalam Buhrmester, dkk, 1988)
dukungan emosional mencakup kemampuan untuk menenangkan dan memberi rasa nyaman
kepada orang lain ketika orang tersebut dalam keadaan tertekan dan bermasalah.
Kemampuan ini lahir dari adanya empati dalam diri seseorang.
Kemampuan dalam mengatasi
konflik
Kemampuan
mengataasi konflik meliputi sikap-sikap untuk menyusun strategi penyelesaian
masalah, mempertimbangkan kembali penilaian atau suatu masalah dan
mengembangkan konsep harga diri yang baru. Menyusun strategi penyelesaian
masalah adalah bagaimana individu yang bersangkutan merumuskan cara untuk
menyelesaikan konflik dengan sebaik-baiknya.
Junior
(1997) mengajukan komponen kompetensi interpersonal yang terdiri dari:
- Menghargai orang lain
- Terbuka
- Mempercayai motif orang lain
- Menunjukkan kehangatan dalam berinteraksi.
Secara singkat Junior mencirikan orang yang
tidak memiliki kompetensi interpersonal sebagai seorang yang “dingin”.
Tags
HRD