Angkutan
umum antar kota Karawang – Bekasi, sangat rawan tindak kejahatan, Setidaknya
itu yang saya alami hari ini, Rabu, 16 Januari 2013. Tidak hanya sekali, bahkan
sepanjang perjalanan dari jam 06.00 pagi hingga siang hari, setidaknya saya
mengalami dua kali tindakan penipuan.
Cerita
begini. Saya berangkat dari PT Royal
Standard, Jalan Klari no.45 Karawang Timur menuju terminal Klari sekitar
jam 6 pagi menuju Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi. Sebenarnya dari
rumah berniat naik bus “Prima Jasa” yang punya fasilitas AC yang nyaman dan
hitung-hitung bisa sampe cepat di Cikirang. Tetapi karena waktu masih banyak,
disamping ingin ngirit pengeluaran, saya memilih naik minibus (orang Karawang
menyebutnya, bus tig per empat) warna merah milik “Marlina Putri” yang harganya
memang ekonomis, hanya Rp 15.000,-.
Tak
disangka, disinilah awal saya mengalami tindak kejahatan. Kenek mobil tersebut
meminta ongkos kepenumpang seperti biasaya. Karena saya tidak memiliki uang
pas, saya memberikan uang pecahan Rp100.000,-. Dengan alasan belum ada
kembaliannnya, nanti aja pada saat turun dikembalikan. OK, tidak ada masalah,
saya jawab. Penumpang sudah turun satu persatu, hingga sesampainya di terminal
Tanjung Pura, tinggal dua orang penumpang diatas mobil terebut (termasuk saya)
yang akan melanjutkan perjalanannya ke Cikarang. Setelah ngetem (bahasa
karawang, ngetem = mobil berhenti beberapa saat untuk menunggu penumpang)
sekitar hampir setengah jam, saya mulai gelisah, karena waktu sudah menunjukkan
7.30 pagi, tinggal setengah jam lagi, saya sudah terlambat. Saya hampiri sopir
mobil tersebut, mengajaknya agar mobil jalan aja. Ternyata, yang ditunggu adalah
konek mobil tersebut, yang menghilang tidak tahu kemana. Saya baru sadar, uang
saya masih ada sama kenek mobil tersebut. Saya tidak tahu, apakah menghilangnya
kenek mobil tersebut adalah sebuah taktik antara kenek mobil dan sopirnya. Saya
langsung turun dari mobil tersebut dengan sangat kecewa, mengambil mobil lain
kearah Cikarang dan terpaksa bayar lagi. Ini adalah sebuah penipuan.
Sepulangnya
dari Cikarang, menuju Karawang, cerita penipuan berulang lagi dengan modus yang
berbeda. Saya naik mobil di depan Lippo Cikarang. Setelah saya tanyakan kepada
sopir dan kenek mobil yang bersangkutan, apakah mobil ini sampai di Klari, mereka
menjawab iya, dan biayanya sama, Rp 15.000,-. Karena rasa kecapean, sehingga
saya sempat tertidur diatas mobil. Saya dibangunkan oleh kenek mobil tersebut,
dan setelah melihat kesekeliling, ternyata ini baru sampai di terminal Tanjung
Pura. Kenek mobil mengatakan, Bapak harus sambung mobil lagi, soalnya saya ada
urusan mendadak. Tak usah bayar sama mobil yang akan dinaiki, karena saya sudah
bayar dan memberitahu mobil transferan.
Wah,
tenyata ini juga adalah sebuah modus penipuan. Karena saya duduknya paling
belakang, setelah mobil melaju, saya yang paling pertama dimintai ongkos oleh
kenek sopir. Saya bilang sudah bayar, dari mobil transferan tadi. Tadi dia
ngotot tidak dapat bayaran dari mogil sebelumnya. Wah terpaksa saya bayar lagi.
Ternyata penipuan kali ini bukan hanya dialami oleh saya, bahkan hampir seluruh
penumpang yang ada diatas mobil, mengalaminya. Ramailah perdebatan antara
penumpang, kenek mobil dan sopir. Kasus kali ini juga saya tidak tahu, apakah
ini kongkalingkong mobil sebelumnya atau memang yang menipu itu adalah mobil
sebelumnya. Yang jelas, ini adalah sebuah penipuan. Saya sempat catat nomor
plat mobil yang terakhir saya naiki yaitu T 7016 IK, sebuah mobil
minibus warna merah dengan trayek Bekasi – Cikampek.
Wah
semoga saja, bagi teman-teman atau siapa saja yang akan naik mobil angkutan
umum di Karawang – Bekasi, berhati-hati, jangan sampai mengamali penipuan yang
modusnya seperti ini.
Tags
T..Jelajah
Terimakasih sudah berpartisipasi di VIVAlog, jika Anda tidak keberatan, Anda dapat meletakan script kabar populer :)
BalasHapusKami tunggu, terimakasih ya :)
Memang sudah selayaknya angkutan umum dikarawang dibenahi. Saya juga sebagai pemakai jasa angkutan umum pernah mengalami hal tersebut. Mobil yg tdk layak, supir ugal"an kenek yg kasar ditambah lagi byk kejahatan yg dilakukan oleh orang yg berpura pura sebagai pengamen. Sebaiknya aparat yg berkepentingan (DLLAJR dan POLISI) harus sering melakukan razia untk mengawasi trayek dan memeriksa kelayakan serta kelengkapan surat" kendaraan dan pengemudinya.
BalasHapusMas mau numpang nanya. kalo dari terminal bekasi ke klari naik angkutan apa ya?
BalasHapus