Anatomi payudara manusia terdiri dari
beberapa struktur jaringan. Setiap manusia pada umumnya mempunyai payudara,
baik laki-laki maupun perempuan. Tetapi antara laki-laki dan perempuan berbeda
dalam fungsi dan strukturnya.
Fungsi Payudara
Bagi perempuan, payudara yang matang
berfungsi sebagai salah satu tanda kematangan seksual sekunder, merupakan organ
yang menarik dan indah, dan sebagai organ pembuat air susu. Payudara pada
perempuan berkembang pada saat pubertas, perkembangan ini distimulasi oleh
estrogen yang diperoleh dari siklus bulanan. Estrogen merangsang pertumbuhan
kelenjar mammaria, ditambah lagi dengan deposit lemak yang memberi massa pada
kelenjar payudara. Pertumbuhan yang jauh lebih besar terjadi pada saat
kehamilan, dan kelenjar payudara hanya berkembang secara sempurna untuk
pembentukan air susu (Guyton & Hall, 1997).
Letak Payudara
Payudara terletak di antara tulang kosta
kedua dan keenam dan secara horisontal terletak mulai dari pinggir sternum
sampai linea aksilaris medialis (Soetjiningsih, 1997).
Struktur Payudara
Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal)
dan bagian dalam (internal). Payudara bagian luar terdiri dari sepasang buah
dada yang terletak di dada, puting susu yang merupakan tempat bayi menghisap
air susu, dan areola yang merupakan daerah berwarna kecoklatan di sekitar
puting susu.
Payudara bagian dalam terdiri dari kelenjar
susu (mammary alveoli), gudang susu (sinus lactiferous), saluran susu (ductus
lactiferous), dan jaringan ikat serta sel lemak yang melindungi payudara.
Setiap payudara mengandung 15-20 lobus atau unit penghasil susu yang tersusun
seperti barisan roda di sekitar puting. Setiap lobus memiliki 20-40 lobulus dan
setiap lobulus terdapat banyak alveoli yang mengandung sel-sel pembuat air
susu. Air susu mengalir dari alveoli melalui duktulus ke duktus laktiferus yang
lebih panjang. Kemudian air susu masuk ke sinus susu yang terletak di bawah
areola dan keluar dari payudara melalui lubang puting. Ada sebuah benjolan
kecil pada areola yang disebut kelenjar Montgomery yang berfungsi mengeluarkan
substansi pelumas yang membuat puting selalu lembut dan mencegah infeksi
(Roesli, 2000; Verney, 2004).