Menurut Purwanto (1994), tujuan komunikasi
terapeutik adalah, membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban
perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang
ada bila pasien percaya pada hal yang diperlukan, mengurangi keraguan, membantu
dalam hal mengambil tindakan yang efektif serta mempengaruhi orang lain,
lingkungan fisik dan dirinya sendiri.
Menurut Indrawati (2008) tujuan komunikasi
terapeutik adalah membantu klien untuk memperjelas dan mengurangi beban
perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang
ada bila klien percaya pada suatu hal yang diperlukan, mengurangi keraguan,
membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif serta memengaruhi orang
lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri.
Komunikasi terapeutik bertujuan untuk
mengembangkan pribadi klien ke arah yang lebih positif atau adaptif dan
diarahkan pada pertumbuhan klien yang meliputi realisasi diri, penerimaan diri,
dan peningkatan kehormatan diri. Melalui komunikasi terapeutik diharapkan
terjadi perubahan diri klien. Klien yang tadinya tidak bisa menerima diri apa
adanya atau merasa rendah diri, setelah berkomunikasi terapeutik dengan petugas
kesehatan akan mampu menerima dirinya (Suryani, 2006).
Menurut Hibdon (2000) dalam Suryani (2006),
melalui komunikasi terapeutik, klien belajar bagaimana menerima dan diterima
orang lain. Dengan komunikasi yang terbuka, jujur, dan menerima klien apa
adanya, petugas kesehatan akan dapat meningkatkan kemampuan dalam membina
hubungan saling percaya.
Tags
Komunikasi