Tahap perkembangan anak usia sekola dimulai
sejak anak berusia 6 tahun sampai organ-organ seksualnya masak. Kemasakan
seksual ini sangat bervariasi baik antar jenis kelamin maupun antar budaya
berbeda (Irwanto, 2002). Berdasarkan pembagian tahapan perkembangan anak, ada
dua masa perkembangan pada anak usia sekolah, yaitu pada usia 6-9 tahun atau
masa kanak-kanak tengah dan pada usia 10-12 tahun atau masa kanak-kanak akhir.
Setelah menjalani masa kanak-kanak akhir, anak akan memasuki masa remaja.
Pada usia sekolah, anak memiliki
karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda. Perbedaan
ini terlihat dari aspek fisik, mental-intelektual, dan sosial-emosial anak
(Gustian, 2002). Pertumbuhan fisik pada anak usia sekolah tidak secepat pada
masamasa sebelumnya. Anak akan tumbuh antara 5-6 cm setiap tahunnya. Pada masa
ini, terdapat perbedaan antara anak perempuan dan anak laki-laki.
Namun, pada usia 10 tahun ke atas pertumbuhan
anak laki-laki akan menyusul ketertinggalan mereka. Perbedaan lain yang akan
terlihat pada aspek fisik antara anak laki-laki dan perempuan adalah pada
bentuk otot yang dimiliki. Anak laki-laki lebih berotot dibandingkan anak
perempuan yang memiliki otot lentur.
Kemampuan anak usia sekolah dalam menggunakan
fisiknya atau sering disebut kemampuan motorik terlihat lebih menonjol
dibandingkan usia sebelumnya. Kemampuan motorik pada anak dibagi menjadi dua, yaitu
kemampuan motorik kasar dan kemampuan motorik halus.kemampuan motorik kasar dan
halus yang dimiliki oleh anak merupakan syarat mutlak untuk dapat memasuki
dunia sekolah.
Mereka akan mempelajari
ketrampilan-ketrampilan dasar untuk menguasai pelajaran-pelajaran di sekolah.
Kemampuan motorik halus anak pada uisa sekolah berkembang dengan pesat. Anak
sudah dapat menggunakan fisiknya untuk menggunakan alat-alat yang membutuhkan
ketrampilan motorik halus, seperti alat tulis.
Perkembangan moral berkaitan dengan kemampuan
anak dalam memahami mengenai mana yang benar dan salah serta apa yang boleh dan
tidak. Kemampuan ini berkembang tahap demi tahap sesuai dengan pertambahan usia
anak. sebelum mencapai usia 11 tahun, anak akn berada pada tahap eksternal
mortalitas. Pada tahap ini anak akan sangat kaku memegang aturan dan tidak mau
melanggarnya karena akn mendapatkan sanksi. Tahap ini juga ditandai ketidaktahuan
anka mengenai sumber dari aturan yang ada. Jika ditanya aturan itu dari mana,
anak akan menjawab bahwa peraturan dari Tuhan atau ayah. Ketika memasuki usia
11 tahun, anak sudah memahami bahwa aturan adalah hasil kesepakatan. Pada tahapan
ini dapat dikatakan anak telah memasuki tahapan internal moralitas.
Dibandingkan anak prasekolah, anak usia
sekolah dapat mengingat lebih banyak. Mereka mampu menghubungkan antara
informasi yang baru dan informasi yang dimiliki sebelumnya. Kelebihan dalam
ingatan ini disebabkan oleh beberapa aspek, seperti kapasitas ingatan jangka
pendek. Kapasitas ingatan jangka pendek anak bertambah seiring bertambahnya usia.
Hal lain yang menyebabkan anak usia sekolah memiliki daya ingat yang lebih
banyak yaitu pengetahuan mengenai strategi dalm mengingat, seperti pengulangan
(rehearsal) materi-materi yang akan diingat, sedangkan anak usia prasekolah
mengingat sebuah informasi tanpa melakukan pengulangan-pengulangan.
Salah satu hal penting dari meningkatnya
kemampuan anak dalam mengingat adalah belajar membaca. Semakin baik ingatan
anak maka akan semakin mudah ia belajar membaca. Untuk belajar membaca anak
harus siap, dalam arti anak telah memiliki kematangan dalam aspek-aspek fisiologisnya
dam memiliki minat untuk mulai membaca. Anak harus sudah dapat melakukan
pengamatan dengan baik terhadap huruf-huruf yang ada, karena jika hal ini belum
tercapai, anak akan sukar belajar untuk membaca.
Ciri khas kehidupan sosial-emosional anak
usia sekolah adalah menghabiskan waktu dengan lingkungan sekolah dan
teman-temannya. Anak membutuhkan lingkungan yang lebih luas dan bergaul dengan
lebih banyak orang. Karena keinginan yang sangat besar untuk diterima menjadi bagian
dari kelompok serta keinginan yang besar untuk membentuk kelompok-kelompok,
masa sekolah disebut juga masa gang age (Utami Munandar, 1999).
Ciri-ciri anak sekolah dalam kegiatan
berkelompoknya terlihat dari cara-cara mereka menggunakan istilah-istilah dalam
kelompok mereka. Walaupun demikian, anak tetap mengharapkan kedekatan dengan orang
tua meskipun dengan bentuk yang berbeda denagan anak yang usianya lebih muda
(Gustian, 2002).
Tags
Perkembangan Anak