Strategi pemasaran bank adalah salah satu bentuk usaha pemasaran dalam
dunia perbankan. Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik
perusahaan yang berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Pentingnya
pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat
akan suatu produk atau jasa. Pemasaran akan menjadi semakin penting dengan
semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat. Kemudian juga dalam rangka
menghadapi para pesaing yang dari waktu ke waktu semakin meningkat.
Dalam melakukan kegiatan pemasaran suatu perusahaan tentu memiliki
beberapa tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun jangka
panjang.
Ada
beberapa tujuan suatu perusahaan melakukan kegiatan pemasaran antara lain:
- Memenuhi kebutuhan akan suatu produk maupun jasa
- Memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu produk atau jasa
- Memberikan kepuasan semaksimal mungkin terhadap pelanggannya
- Meningkatkan penjualan dan laba
- Ingin menguasai pasar dan menghadapi pesaing
Dewasa ini kegiatan pemasaran tidak hanya monopoli perusahaan yang
berorientasi profit saja, bahkan usaha badan sosial sudah mulai menggunakan
pemasaran dalam rangka memenuhi kebutuh-an
dan keinginan konsumen.
Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorientasi profit, kegiatan pemasaran sudah merupakan
suatu kebutuhan utama. Tanpa kegiatan pemasaran, jangan diharapkan kebutuhan
dan keinginan pelanggannya akan terpenuhi. Oleh karena itu, bagi dunia
perbankan perlu mengemas kegiatan pemasarannya secara terpadu dan terus menerus
melakukan riset pasar. Pemasaran harus
dikelola secara profesional, sehingga kebutuhan dan keinginan pelanggan akan
segera terpenuhi. Pengelolaan pemasaran bank yang professional inilah yang
disebut dengan pemasaran bank.
Konsep pemasaran bank sebenarnya tidak banyak berbeda dengan konsep
pemasaran untuk sektor bisnis yang lain, seperti sektor industri manufaktur,
sektor bisnis jasa dan lain-lain. Perbankan merupakan salah satu jenis industri
jasa, sehingga konsep pemasarannya lebih cenderung mengikuti konsep untuk produk jasa, yang membedakan perbankan dari
industri jasa lainnya adalah banyaknya ketentuan dan peraturan pemerintah yang
membatasi penggunaan konsep-konsep pemasaran, mengingat industri perbankan
merupakan industri yang sangat dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan masyarakat.
Strategi pemasaran bank biasanya dilandaskan pada bauran pemasaran atau
marketing mix yang terdiri atas 4 P,
(Product, price, place, promotion) yaitu:
Strategi
Produk
Produk perbankan adalah instrumen/perangkat yang dibeli dan dijual oleh
bank. Produk yang dibeli oleh bank
sangat banyak jumlahnya, karena bank dapat menciptakan berbagai jenis produk
sesuai dengan keinginan nasabah. Jasa bank yang diberikan hendaknya
memperhatikan kualitas dan kuantitas bankir, kualitas yang disajikan oleh para
bankir termasuk waktu pelayanan, teknologi atau peralatan yang digunakan dalam
melayani nasabah, kemasan atau bentuk
jasa yang diberikan, merek bagi setiap jasa yang ditawarkan dan adanya jaminan
terhadap jasa yang diberikan.
Di Indonesia, produk yang dibeli bank antara
lain:
- Simpanan giro
- Deposito berjangka
- Sertifikat deposito
- Tabungan (tabungan nasional, tabungan khusus dan lain-lain)
- Wesel, surat tagih, promes dan lain-lain
- Setoran ongkos naik haji
- Perdagangan valas/mata uang asing
- Dan lain-lain
Produk yang dijual oleh bank pun berbagai ragam bentuk/jenisnya. Bank
dapat menciptakan produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat/pasar.
Adapun
produk yang dijual bank antara lain:
- Kredit perdagangan besar, menengah dan kecil
- Kredit jangka pendek, menengah dan panjang
- Kredit untuk industri, pertanian, perkapalan dan sektor lainnya
- Kredit usaha kecil, kredit frofesi dan lain-lain
- Kredit sindikasi
- L/C dalam dan luar negeri
- Perdagangan surat-surat berharga/efek-efek
- Dan lain-lain
Di samping itu, bank juga menjual beberapa produk yang bersifat
jasa/servis.
Produk
yang bersifat jasa/servis adalah sebagai berikut:
- Kiriman uang/transfer dalam dan luar negeri
- Inkaso/penagihan piutang/collection
- Safe deposito box (loket penyimpanan barang berharga)
- Automated Teller Machine (ATM)
Strategi
produk yang dilakukan oleh perbankan dalam mengembangkan suatu produk adalah
sebagai berikut:
- Penentuan logo dan motto. Logo merupakan ciri khas suatu bank sedangkan motto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi bank dalam melayani masyarakat. Baik logo maupun motto harus dirancang dengan benar.
- Menciptakan merek. Untuk berbagai jenis jasa bank ada yang perlu dberikan merek tertentu. Merek merupakan sesuatu untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan.
- Menciptakan kemasan. Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Dalam dunia perbankan kemasan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan atau jasa kepada para nasabah di samping juga berbagai pembungkus untuk beberapa jenis jasanya.
- Keputusan label. Label merupakan suatu yang dilengketkan pada produk yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan.
Strategi
Harga
Harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix.
Penentuan harga menajdi sangat penting untuk diperhatikan mengingat harga
sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam
menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan. Bagi
perbankan terutama bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional, harga
adalah bunga, biaya administrasi, biaya provisi
dan komisi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, biaya iuran dan
biaya-biaya lainnya. Sedangkan harga bagi bank yang berdasakan prinsip syariah
adalah bagi hasil.
Bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional, pengertian harga
berdasarkan bunga terdapat 3 macam yaitu harga beli, harga jual dan biaya yang
dibebankan ke nasabahnya. Harga beli adalah bunga yang ditawarkan kepada para
nasabah yang memiliki simpanan, sedangkan harga jual merupakan biaya yang
dibebankan kepada penerima kredit. Kemudian biaya ditentukan kepada
berbagai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan penentuan harga secara umum adalah untuk bertahan hidup,
untuk memaksimalkan laba, untuk memperbesar market share, untuk mengangkat mutu
produk, membandingkan dengan harga
pesaing.
Dalam hal penetapan harga deposito berjangka, pada umumnya bank harus
memperhatikan tingkat suku bunga SBI, yang merupakan reference bagi bank untuk
menetapkan tingkat suku bunga depositonya, baik untuk jangka waktu 1 bulan, 3
bulan, ataupun 12 bulan. Di samping itu,
Bank Indonesia juga menetapkan ketentuan
yang melarang bank umum untuk memasang harga simpanan depositonya lebih tinggi dari 125
% x tingkat suku bunga SBI. Sebaliknya
jika bank, memasang harga terlalu rendah dibandingkan dengan bank-bank
pesaingnya, dikhawatirkan para deposan mengalihkan dananya ke bank-bank pesaing
tersebut.
Srategi
Lokasi
Kegiatan pemasaran yang ketiga adalah penentuan lokasi kantor cabang bank, baik untuk cabang utama,
cabang pembantu atau kantor kas. Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan
prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah
mudah menjangkau setiap lokasi bank yang ada. Demikian pula sarana
dan prasarana yang harus memberikan rasa yang aman kepada seluruh nasabahnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi suatu
bank adalah pertimbangan, yaitu dekat dengan kawasan industri atau pabrik,
dekat dengan lokasi perkantoran, dekat dengan lokasi pasar, dekat dengan lokasi
perumahan atau masyarakat serta mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di
suatu lokasi.
Dalam bisnis perbankan, salah satu jenis bisnis yang menawarkan jasa,
rangkaian yang ada sedikit berbeda. Pada bisnis perbankan tradisional, jaringan
pemasaran lebih dititik beratkan pada perbedaan fungsi kontrol terhadap
pelaksanaan perdagangan jasa perbankan dan ditentukan berdasarkan pertimbangan
struktur organisasi, pembagian wilayah serta kewenangan dalam pengambilan
keputusan. Dengan demikian, dalam bisnis perbankan dikenal adanya kantor pusat,
cabang utama cabang pembantu, kantor kas dan seterusnya.
Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan telekomuni-kasi, banyak
diperkenalkan metode-metode pemasaran bisnis perbankan yang menggunakan
teknologi tersebut untuk lebih meningkatkan fungsi pelayanan bank bagi kepuasan
konsumen. Misalnya kini hampir semua bank yang besar telah memanfaatkan
penggunaan automated teller machine (ATM) sehingga nasabah dapat melakukan
berbagai transaksi, seperti pengambilan uang tunai, pembayaran rekening
listrik, telepon dan lain-lain. Selain itu, dengan diperkenalkannya direct
banking dan telephon banking, nasabah dapat memanfaatkan pelayanan perbankan
tanpa harus men-datangi kantor-kantor cabang dari suatu bank yang dipilihnya.
Strategi
promosi
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini
merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan dalam marketing
mix, baik produk, harga dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha
untuk mempromosikan seluruh produk dan
jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.
Tanpa promosi, jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank. Oleh
karena itu, promosi merupakan sarana
yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu
tujuan promosi bank adalah untuk menginformasikan segala jenis produk yang
ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Paling tidak ada empat
sarana promosi yang digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan baik produk
maupun jasanya. Keempat macam sarana promosi yang dapat di-gunakan adalah
periklanan, promosi penjualan, publisitas serta penjualan pribadi.
Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna
meng-informasikan, menarik dan mempengaruhi calon nasabahnya. Penggunaan
promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media seperti surat kabar,
radio, telvisi dan lain sebagainya.
Promosi lainnya dapat dilakukan melalui promosi penjualan. Tujuan promosi
penjualan adalah untuk meningkatan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah
nasabah. Promosi penjualan dilakukan untuk menarik nasabah untuk segera membeli
setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Tentu saja agar nasabah tertarik untuk membeli, maka perlu dibuatkan promosi penjualan yang semenarik mungkin.
Promosi yang ketiga adalah publisitas. Publisitas merupakan kegiatan
promosi untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial serta kegiatan lainnya.
Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor bank di mata para nasabahnya. Oleh
karena itu kegiatan publisitas perlu
diperbanyak lagi.
Kegiatan promosi yang keempat adalah penjualan pribadi. Dalam dunia
perbankan penjualan pribadi lebih banyak dilakukan oleh petugas customer
service. Dalam hal ini customer service memegang peranan sebagai pembina
hubungan dengan masyarakat atau public relations. Customer service bank dalam
melayani para nasabahnya selalu berusaha menarik calon nasabah menjadi nasabah bank yang bersangkutan dengan
berbagai cara.
Dalam pemilihan strategi promosi yang mempergunakan iklan, pihak bank
dapat memilh cara dan media yang akan dipergunakan. Apakah promosi yang akan
dilakukan menggunakan media cetak, elektronik
ataukah keduanya. Bilamanakah iklan ditayangkan dan berapa lama jangka
waktunya. Hal ini harus dijawab dengan
baik. Oleh para eksekutif bank agar promosi yang dilakukan
Promosi
tersebut dipergunakan untuk:
- Mempromosikan banknya sebagai suatu image, misalnya memper-kenalkan berdirinya Bank Maga, dibentuknya bank campuran antara bank swasta nasional dengan bank asing dan sebaganya.
- Mempromosikan salah satu produk unggulan dari bank yang bersang-kutan.
Tags
Ekonomi