Sistem
kemampuan mengingat merupakan sebuah unsur atau alur berpikir untuk
mengeluarkan informasi yang tersimpan dalam otak. Menurut Myers (2006) Ingatan
terhadap hal-hal yang spesifik atau khusus dapat berbeda-beda tergantung kepada
individu dan cara atau proses berpikir individu tersebut. Selain itu, ingatan
juga dapat berbeda-beda tergantung kepada isi dari informasi tersebut. Isi
informasi yang menarik cenderung lebih mudah diingat daripada informasi yang
biasa dan tidak menarik. Kegagalan untuk mengingat umumnya terjadi karena gagal
menyimpan informasi, mempertahankan informasi dan memanggil kembali informasi
yang telah disimpan sebelumnya.
Menyimpan,
mempertahankan dan memanggil kembali informasi terjadi di dalam sistem
mengingat. Menurut Hebb (2000), terdapat 3 jenis sistem mengingat, yaitu:
Sensory Memory
Sensory
memory memuat catatan sebenarnya mengenai apa yang yang dilihat dan didengar
(visual dan auditori). Hal ini hanya berlangsung selama beberapa detik, sensory
memory memiliki kapasitas yang tak terbatas.
Short-Term Memory (STM)
Perhatian
yang lebih khusus atau lebih fokus kemudian dipindahkan atau ditransfer dari
sensory memory menuju short-term memory. STM umumnya menyimpan data dalam
bentuk suara, khususnya me-recall suara, tetapi bisa juga dalam hal visual atau
gambar. STM memiliki kapasitas kerja yang terbatas, yaitu hanya 7 ± 2 chunks
atau sekitar 5 sampai 9 chunks dalam sekali ingat. Chunks adalah satu unit
memori yang terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan erat satu sama lain
(Cowan dalam Maltin, 2005). STM sangat rentan terhadap interupsi dan
gangguan-gangguan.
Terdapat 3 jenis proses dasar dalam STM,
yaitu:
- Iconic memory --- Iconic memory adalah kemampuan untuk menyimpan informasi yang berupa gambar (dari hasil visual).
- Acoustic memory --- Acoustic memory adalah kemampuan untuk menyimpan informasi dalam bentuk suara. Acoustic memory dapat bertahan lebih lama daripada iconic memory.
- Working memory Working memory adalah suatu proses aktif menyimpan informasi hingga informasi itu dikeluarkan, misalnya terus memikirkan dan mengulang- ulang suatu nomor telepon kepada diri sendiri hingga memencet nomor telepon yang dituju. Perlu diingat bahwa inti dari working memory adalah bukan pada memindahkan informasi dari STM ke LTM, melainkan terus mengingat informasi untuk kepentingan yang sementara atau mendadak. Bagian-bagian otak yang mempengaruhi kinerja working memory adalah frontal cortex, parietal cortex, anterior angulate, dan bagian dari basal ganglia.
Terdapat
banyak teori mengenai working memory yang berasal dari penelitian pada hewan
dan penelitian imaging atau pembayangan pada manusia. Misalnya menurut Postle
(2006), working memory berhubungan dengan STM. Teori Cowan (2001) menyatakan
bahwa working memory bukan sistem yang terpisah, tapi merupakan bagian dari
LTM. Representasi dalam working memory merupakan subbagian dari representasi
LTM. Menurut Cowan (2001), kapasitas working memory orang dewasa muda ± 7
chunks (digit, huruf, kata-kata atau unit lain), ± 4 chunks pada orang dewasa muda dan semakin
sedikit pada anak-anak dan orang tua.
Long Term Memory (LTM)
LTM
biasanya merupakan tempat penyimpanan informasi yang bersifat menetap atau
permanen. Informasi yang disimpinan biasanya merupakan informasi penting yang
sangat berarti.
Pemrosesan
informasi dimulai sejak adanya informasi yang berasal dari lingkungan, baik
secara visual, (penglihatan) ataupun auditori (pendengaran). Tidak semua informasi
dari lingkungan diserap untuk diproses lebih lanjut, melainkan hanya sebagian
kecil saja. Informasi yang diserap ini kemudian masuk ke dalam sensory register
dan bertahan di sana selama beberapa detik. Sebagian besar dari informasi yang
berada di sensory register kemudian dilupakan (karena tidak mengalami proses
lebih lanjut) dan informasi yang diproses masuk atau ditransfer ke dalam
short-term memory (STM atau ingatan jangka pendek). STM hanya memuat ± 7 chunks
(yaitu sekitar 5 sampai 9 chunks) dan informasi itu bertahan sekitar 30 detik.
Informasi yang telah masuk ke dalam STM itu ada yang diproses kembali dan ada
yang tidak diproses. Informasi yang tidak diproses akan dilupakan (forgotten)
sedangkan informasi yang diproses kemudian masuk atau ditransfer ke dalam
long-term memory (LTM). Informasi yang telah diproses ke dalam LTM relatif
dapat bertahan lebih lama daripada STM bahkan bisa bertahan sampai seumur
hidup. Individu bisa memanggil kembali informasi yang telah disimpan sebelumnya
di LTM bila suatu saat membutuhkannya (retrieved).
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses mengingat berlangsung dalam 3
sistem penyimpanan memori, yaitu: (1) sensory memory, (2) Short-Term Memory dan
(3) Long-Term Memory
Tags
Intelegensi