Proses terbentuknya budaya organisasi
merupakan sebuah proses yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Budaya bisa
dilihat sebagai “fenomena” yang megelilingi kehidupan orang banyak dari hari ke
hari, bisa direkayasa dan dibentuk. Jika budaya dikecilkan ruang lingkupnya ke
tingkat organisasi atau bahkan ke kelompok yang lebih kecil, akan dapat
terlihat bagaimana budaya terbentuk, ditanamkan, berkembang, dan akhirnya direkayasa,
diatur dan diubah.
Budaya diturunkan dari filsafat pendirinya.
Filsafat tersebut memiliki asumsi, persepsi atau artifak dan nilai-nilai yang
harus diseleksi terlebih dahulu. Seleksi ini bertujuan untuk menentukan
kriteria yang sesuai. Hasil seleksi akan menjadi karakteristik budaya
organisasi. Setelah adanya karakteristik tersebut manajemen puncak akan
menentukan mana yang sesuai untuk dilaksanakan dan mana yang harus dihilangkan.
Selanjutnya proses internalisasi kepada karyawan melalui tahapan proses
sosialisasi.
Keberhasilan proses sosialisasi tergantung
pada tingkat keberhasilan mendapatkan kesesuaian dari nilai-nilai yang dimiliki
oleh karyawan baru terhadap organisasi dan metode sosialisasi yang dipilih
manajemen puncak dalam mengimplementasikannya. Selain itu juga tergantung pada
relevansi kepercayaan filosofi para pendiri terhadap kesempatan saat ini dan
hambatan-hambatan yang menghalangi organisasi. Oleh karena itu, perilaku top
level leader menjadi simbol budaya baru suatu organisasi.
Tags
Industri dan Jasa