Proses manajemen strategi merupakan sebuah
alur manajemen yang penting diikuti oleh sebuah organisasi. Strategi pada
hakikatnya merupakan rencana tindakan yang bersifat umum, berjangka panjang
(berorientasi ke masa depan), dan cakupannya luas. Oleh karena itu, strategi
biasanya dirumuskan dalam kalimat yang kandungan maknanya sangat umum dan tidak
merujuk pada tindakan spesifik atau rinci. Namun demikian, dalam manajemen strategi
tidak berarti bahwa “tindakan rinci dan spesifik” yang biasanya dirumuskan
dalam suatu program kerja tidak harus disusun. Sebaliknya, program-program
kerja tersebut harus direncanakan pula dalam proses manajemen strategi dan
bahkan harus dapat dirumuskan atau diidentifikasi ukuran kinerjanya. Kegagalan
dalam merumuskan ukuran kinerja yang sesuai, seringkali menjadi penyebab
kegagalan organisasi dalam mencapai misinya.
Proses sendiri adalah arus informasi melalui
beberapa tahap analisis yang saling terkait menuju pencapaian tujuan atau
cita-cita. Dalam proses manajemen strategi, arus informasi mencakup data historis,
data saat ini, dan data ramalan tentang operasi dan lingkungan bisnis. Memandang
manajemen strategi sebagai sebuah proses mengandung beberapa implikasi penting.
Pertama, suatu perubahan pada sembarang komponen akan mempengaruhi beberapa
atau semua komponen yang lain. Kedua, bahwa perumusan dan implementasi strategi
terjadi secara berurutan, dan ketiga akan diperlukan umpan balik dari
pelembagaan, tinjauan ulang (review), dan evaluasi terhadap tahap-tahap awal
proses ini.
Gordon
E. Greenley (1989) menyatakan proses manajemen strategi terdiri dari empat (4)
tahap utama:
- Analysing the environment.
- Planning direction.
- Planning strategy.
- Implementing strategy.
Menurut Jauch dan Glueck (1998:6) proses
manajemen strategi adalah: “Cara atau jalan dimana para perencana strategi
menentukan sasaran dan mengambil keputusan”.
Beberapa
tahapan penting yang dirumuskan, yaitu:
- Menetapkan misi dan tujuan perusahaan
- Meneliti ancaman dan peluang
- Meneliti kekuatan dan kelemahan
- Mempertimbangkan alternatif strategi
- Memilih strategi
- Implementasi strategi
- Evaluasi strategi
Sementara
itu proses manajemen strategi menurut Pearce dan Robinson (1997), mengandung
sembilan tugas penting yaitu:
- Merumuskan misi perusahaan, meliputi rumusan umum tentang maksud keberadaan (purpose), filosofi (phylosophy), dan tujuan (goal).
- Mengembangkan profil perusahaan yang mencerminkan kondisi intern dan kapabilitasnya.
- Menilai lingkungan ekstern perusahaan, meliputi baik pesaing maupun faktor-faktor kontekstual umum.
- Menganalisis opsi perusahaan dengan mencocokkan sumber dayanya dengan lingkungan ekstern.
- Mengidentifikasi opsi yang paling dikehendaki dengan mengevaluasi setiap opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan.
- Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum (grand strategy) yang akan mencapai pilihan yang paling dikehendaki.
- Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih.
- Mengimplementasikan pilihan strategik dengan mengalokasikan sumber daya anggaran yang menekankan pada kesesuaian antara tugas, SDM, Struktur, teknologi, dan sistem imbalan.
- Mengevaluasi keberhasilan proses strategik sebagai masukan bagi pengambilan keputusan yang akan datang.
Dengan beberapa model manajemen strategi di
atas, maka dapat diketahui bahwa manajemen strategi merupakan suatu proses yang
saling terkait antara satu dengan yang lain. Dengan menggunakan suatu sistem
manajemen strategi yang dilakukan secara bertahap, maka akan menghasilkan suatu
rumusan strategi, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan strategi
yang tersistem.
Tags
Industri dan Jasa