Pertumbuhan
dan perkembangan anak merupakan sebuah konsep dalam psikologi perkembangan. Pertumbuhan
dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif atau mengandung
arti adanya perubahan dalam ukuran dan struktur tubuh sehingga lebih banyak
menyangkut perubahan fisik yang irreversible.
Selain
itu, pertumbuhan dipandang pula sebagai perubahan secara fisiologis sebagai
hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik Hasil dari pertumbuhan ini
berupa bertambah panjang tulang-tulang terutama lengan dan tungkai, bertambah
tinggi dan berat badan serta makin bertambah sempurnanya susunan tulang dan
jaringan syaraf. Pertumbuhan ini akan terhenti setelah adanya maturasi atau
kematangan pada diri individu. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan adalah
suatu perubahan yang bersifat kualitatif yaitu berfungsi tidaknya organ-organ
tubuh. Perkembangan dapat juga dikatakan sebagai suatu urutan perubahan yang
bersifat saling mempengaruhi antara aspek-aspek fisik dan psikis dan merupakan
satu kesatuan yang harmonis. Contoh, anak diperkenalkan bagaimana cara memegang
pensil, membuat huruf-huruf dan diberi latihan oleh orang tuanya. Kemampuan
belajar menulis akan mudah dan cepat dikuasai anak apabila proses latihan
diberikan pada saat otot-ototnya telah tumbuh dengan sempurna, dan saat untuk
memahami bentuk huruf telah diperoleh.
Dengan
demikian anak akan mampu memegang pensil dan membaca bentuk huruf. Melalui
belajar anak akan berkembang, dan akan mampu mempelajari hal-hal yang baru.
Perkembangan akan dicapai karena adanya proses belajar, sehingga anak
memperoleh pengalaman baru dan menimbulkan perilaku baru.
Dalam
masa perkembangan, anak diharapkan dapat menguasaikan kemampuan sebagai
berikut:
- Belajar keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan. Anak pada masa ini senang sekali bermain, untuk itu diperlukan keterampilan-keterampilan fisik seperti menangkap, melempar, menendang bola, berenang, atau mengendarai sepeda.
- Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai individu yang sedang berkembang. Pada masa ini anak dituntut untuk mengenal dan dapat memelihara kepentingan dan kesejahteraan dirinya. Dapat memelihara kesehatan dan keselamatan diri, menyayangi diri, senang berolah raga serta berekreasi untuk menjaga kesehatan dirinya.
- Belajar berkawan dengan teman sebaya. Pada masa ini anak dituntut untuk mampu bergaul, bekerjasama dan membina hubungan baik dengan teman sebaya, saling menolong dan membentuk kepribadian sosial.
- Belajar menguasai keterampilan-keterampilan intelektual dasar yaitu membaca, menulis dan berhitung. Untuk melaksanakan tugasnya di sekolah dan perkembangan belajarnya lebih lanjut, anak pada awal masa ini belajar menguasai kemampuan membaca, menulis dan berhitung.
- Pengembangan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Agar dapat menyesuaikan diri dan berperilaku sesuai dengan tuntutan dari lingkungannya, anak dituntut telah memiliki konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
- Pengembangan moral, nilai dan hati nurani. Pada masa ini anak dituntut telah mampu menghargai perbuatan yang sesuai dengan moral dan dapat melakukan kontrol terhadap perilakunya sesuai dengan moral.
- Memiliki kemerdekaan pribadi. Secara berangsur-angsur pada masa ini anak dituntut memiliki kemerdekaan pribadi. Anak mampu memilih, merencanakan, dan melakukan pekerjaan atau kegiatan tanpa tergantung pada orang tua atau orang dewasa lain.
- Pengembangan sikap terhadap lembaga dan kelompok sosial. Anak diharapkan telah memiliki sikap yang tepat terhadap lembaga dan unit atau kelompok sosial yang ada dalam masyarakat.
Tags
Perkembangan Anak