Perkembangan
bahasa anak usia dini harus diperhatikan dan dikontrol, karena perkembangan
bahasa merupakan salah satu dari unsur-unsur perkembangan. Perkembangan dapat
didefinisikan sebagai deretan progresif dari perubahan yang teratur dan koheren
(Elizabeth B. Hurlock, 1978). Sementara itu menurut (Depdiknas, 2005)
Perkembangan adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar mengenal,
memakai, dan menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah
satu perkembangan yang penting adalah aspek perkembangn bahasa. Perkembagan
kemampuan bahasa bertujuan agar anak mampu berkomunikasi secara lisan dengan
lingkungan. Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
perkembangan adalah perubahan dimana anak belajar menguasai hal baru pada
tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek.
Menurut
Elizabeth B. Hurlock (1978) perkembangan bahasa anak usia dini ditempuh melalui
cara yang sitematis dan berkembang bersama-sama dengan pertambahan usianya.
Anak mengalami tahapan perkembangan yang sama namun yang menbedakan antara
lain: sosial keluarga, kecerdasan, kesehatan, dorongan, hubungan, dengan teman
yang turut mempengahurinya, ini berarti lingkungan turut mempengaruhi
perkembangan bahasa anak, lingkugan yang baik maka perkembangan anak akan baik,
namun sebaliknya jika tidak maka anak juga akan ikut dalam lingkungan tersebut.
Hal ini lah yang menjadi tolak ukur atau dasar mengapa anak pada umur tertentu
sudah dapat berbicara, atau pada umur tertentu belum bisa berbicara.
Pengembangan
bahasa melibatkan aspek sensorimotor terkait dengan kegiatan mendengar dan
kecakapan memaknai, dan produksi suara. Kondisi ini sudah di bawa mulai anak
lahir Cowlley (Kementerian Pendidikan Nasional 2010) mengistilahkan sebagai “
brains wired for the task”. Sementara Skinner mempercayai bahwa kapasitas
berbahasa telah dibawa setiap anak semenjak dilahirkan yang diistilahkan
sebagai “a language acquisition device program into the brain”. Lingkunganlah
yang selanjutnya yang turut memperkaya bahasa anak dengan baik. Disinilah peran
orang tua dan tenaga pendidik sangat mutlak diperlukan disamping itu lingkungan
juga berpengaruh pada perkembangan bahasa anak, telah dibuktikan dengan
serangkaian riset panjang oleh Hart dan Ristely (Kementerian Pendidikan
Nasional 2010) bahwa anak yang diasuh oleh keluarga yang berpendidikan jauh
lebih kaya dalam kosakatanya dibandingkan dengan keluarga kurang mampu dan
kurang berpendidikan.
Di
Indonesia sekolah-sekolah menggunakan bahasa pengatar Bahasa Indonesia yang
berfungsi sebagai bahasa pengatar disemua jenis pendidikan dan jenjang sekolah,
mulai dari TK sampai Perguruan tinggi. Untuk pengembangan kemampuan berbahasa
di TK bertujuan agar anak didik mampu
berkomunikasi secara lisan dengan lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah
lingkungan sekitar anak, yang antara lain lingkungan sebaya, teman bermain,
orang dewasa, baik yang ada di sekolah, di rumah maupun dengan tetangga di
sekitar tempat tinggalnya.