Pentingnya modal kerja bagi sebuah perusahaan
memegang peranan utama. Analisis mengenai pengelolaan modal kerja memang belum
seluas penelitianpenelitian keputusan bidang permodalan dan investasi jangka
panjang, tetapi modal kerja yang tepat adalah syarat keberhasilan suatu
perusahaan apalagi bagi perusahaan kecil, selain itu modal kerja juga sangat
menentukan posisi likuiditas perusahaan dan likuiditas merupakan persyaratan
keberhasilan serta kontinuitas perusahaan.
Menurut
Ahmad (2002), mengutip pada Weston dan Bringham, ”Pengelolaan modal kerja
menjadi penting karena menyangkut beberapa aspek:
- Beberapa penelitian telah memberikan indikasi bahwa sebagian besar waktu manajer keuangan dihabiskan dalam kegiatan internal perusahaan dari hari ke hari, dan ini merupakan bagian dari manajemen modal kerja.
- Kenyataannya jumlah aktiva lancar sering lebih separo total aktiva perusahaan dan cenderung labil.
- Hubungan antara tingkat pertumbuhan penjualan dan kebutuhan akan permodalan aktiva lancar adalah dekat dan langsung. Misalnya dalam piutang, jika jangka waktu penagihan piutang perusahaan 40 hari dan penjualan kreditnya Rp. 1.000.000,- sehari, berarti investasi perusahaan dalam piutang akan sebesar Rp. 40.000.000,-. Begitu pula dalam persediaan, baik bahan mentah, barang dalam proses maupun dalam barang jadi.
- Khususnya bagi perusahaan kecil, manajemen modal kerja terlebih-lebih pentingnya, dengan alasan: (a) Investasi dalam aktiva tetap dapat dikurangi dengan menyewa atau leasing, tetapi aktiva lancar apalagi piutang maupun inventory tidak dapat dihindari. (b) Relatif terbatasnya perusahaan kecil memasuki pasar modal jangka panjang sehingga harus mengandalkan utang dagang dan utang bank jangka pendek sebagai permodalannya, meningkatnya utang lancar akan mengurangi modal kerja bersihnya” (h. 1-2).
Tags
Industri dan Jasa