Pengukuran efektivitas mutlak dilakukan pada
sebuah organisasi untuk mengukur sejauh mana langkah efesiensi dilakukan dalam
organisasi tersebut.
Untuk pengukuran efektivitas suatu organisasi, dapat dilihat
dari beberapa kriteria yang terpenuhi yaitu:
- Input --- Input merupakan dasar dari sesuatu yang akan diwujudkan atau dilaksanakan yang berpengaruh pada hasil.
- Proses Produksi --- Efektivitas dapat diwujudkan apabila memperlihatkan proses produksi yang mempunyai kualitas karena dapat berpengaruh pada kualitas hasil yang akan dicapai secara keseluruhan. Proses produksi menggambarkan bagaimana proses pengembangan suatu hal yang dapat berpengaruh terhadap hasil.
- Hasil --- Hasil berupa kuantitas atau bentuk fisik dari kerja kelompok atau organisasi. Hasil yang dimaksudkan dapat dilihat dari perbandingan antara masukan (Input) dan keluaran, usaha dan hasil, presentase pencapaian program kerja dan sebagainya.
- Produktivitas --- Produktivitas adalah bagaimana menghasilkan atau meningkatkan hasil barang dan jasa setinggi mungkin dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien, produktivitas berpengaruh pada efektivitas yang berorientasi pada keluaran atau hasil. Produktivitas mencakup pendapatan, pendidikan dan motivasi (Sedarmayanti, 1995).
Pengertian efektivitas ini lebih berorientasi kepada keluaran atau hasil. Efektivitas mempunyai hubungan dengan
efesiensi namun tidak berpengaruh terhadap hasil efektivitas. Hal ini sesuai
dengan pendapat Sendarmayanti yang menyatakan apabila efesiansi dikaitkan
dengan efektivitas maka walaupun terjadi peningkatan efektivitas belum tentu
efesiensi (Sedarmayanti, 1995).
Pendapat yang
sama disampaikan oleh Katz dan Khan yang berpendapat efesiensi organisasi
adalah unsur yang perlu, tetapi kurang memadai untuk menentukan efektivitas
organisasi (dalam Steers, 1985:62). Berdasarkan pandapat diatas tersebut maka
dapat disimpulkan efesiensi bukan merupakan syarat yang mutlak bagi terciptanya
efektivitas.
Menurut pendapat David Krech, Ricard S.
Cruthfied dan Egerton L. Ballachey dalam bukunya Individual and Society yang
dikutip Sudarwan Danim dalam bukunya Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas
Kelompok menyebutkan ukuran efektivitas, sebagai berikut:
- Jumlah hasil yang dapat dikeluarkan, artinya hasil tersebut berupa kuantitas atau bentuk fisik dari organisasi, program atau kegiatan. Hasil dimaksud dapat dilihat dari perbandingan (ratio) antara masukan (input) dengan keluaran (output).
- Tingkat kepuasan yang diperoleh, artinya ukuran dalam efektivitas ini dapat kuantitatif (berdasarkan pada jumlah atau banyaknya) dan dapat kualitatif (berdasarkan pada mutu).
- Produk kreatif, artinya penciptaan hubungannya kondisi yang kondusif dengan dunia kerja, yang nantinya dapat menumbuhkan kreativitas dan kemampuan.
- Intensitas yang akan dicapai, artinya memiliki ketaatan yang tinggi dalam suatu tingkatan intens sesuatu, dimana adanya rasa saling memiliki dengan kadar yang tinggi (dalam Danim, 2004).
Berdasarkan
uraian di atas, bahwa kriteria efektivitas terdapat kesamaan, tetapi yang
membedakannya adalah terpenuhinya beberapa kriteria akhir. Hal tersebut dapat
dikatakan bahwa membahas masalah kriteria efektivitas sangat bervariasi.
Menurut pendapat Cambell yang dikutip oleh
Richard M. Steers dalam bukunya Efektivitas Organisasi menyebutkan
beberapa ukuran daripada efektivitas, yaitu:
- Kualitas artinya kualitas yang dihasilkan oleh organisasi;
- Produktivitas artinya kuantitas dari jasa yang dihasilkan;
- Kesiagaan yaitu penilaian menyeluruh sehubungan dengan kemungkinandalam hal penyelesaian suatu tugas khusus dengan baik;
- Efisiensi merupakan perbandingan beberapa aspek prestasi terhadap biaya untuk menghasilkan prestasi tersebut;
- Penghasilan yaitu jumlah sumber daya yang masih tersisa setelah semua biaya dan kewajiban dipenuhi;
- Pertumbuhan adalah suatu perbandingan mengenai eksistensi sekarang dan masa lalunya;
- Stabilitas yaitu pemeliharaan struktur, fungsi dan sumber daya sepanjang waktu;
- Kecelakaan yaitu frekuensi dalam hal perbaikan yang berakibat pada kerugian waktu;
- Semangat Kerja yaitu adanya perasaan terikat dalam hal pencapaian tujuan, yang melibatkan usaha tambahan, kebersamaan tujuan dan perasaan memiliki;
- Motivasi artinya adanya kekuatan yang mucul dari setiap individu untuk mencapai tujuan;
- Kepaduan yaitu fakta bahwa para anggota organisasi saling menyukai satu sama lain, artinya bekerja sama dengan baik, berkomunikasi dan mengkoordinasikan;
- Keluwesan Adaptasi artinya adanya suatu rangsangan baru untuk mengubah prosedur standar operasinya, yang bertujuan untuk mencegah keterbekuan terhadap rangsangan lingkungan (dalam Steers, 1985).
Sehubungan
dengan hal-hal yang dikemukakan di atas, maka ukuran efektivitas merupakan
suatu standar akan terpenuhinya mengenai sasaran dan tujuan yang akan dicapai
serta menunjukan pada tingkat sejauhmana organisasi, program/kegiatan
melaksanakan fungsi-fungsinya secara optimal.
Tags
Industri dan Jasa