Pengertian sosialisasi politik adalah mencakup
pemeriksaan mengenai lingkungan kultural, lingkungan sosial dari masyarakat
yang bersangkutan, interaksi sosial, tingkah laku sosial, suatu proses
bagaimana memperkenalkan sebuah sistem pada seseorang, dan bagaimana orang
tersebut menentukan tanggapan serta reaksireaksinya. Sosialisasi politik
ditentukan oleh lingkungan sosial, ekonomi dan kebudayaan di mana individu
berada, selain itu juga ditentukan oleh interaksi pengalaman-pengalaman serta
kepribadiannya.
Berdasarkan hal tersebut, sosialisasi politik
merupakan mata rantai paling penting di antara sistem-sistem sosial lainnya,
karena dalam sosialisasi politik adanya keterlibatan individu-individu sampai
dengan kelompok-kelompok dalam satu sistem untuk berpartisipasi.
Pengertian sosialisasi politik menurut
Charles R. sWright adalah: “Proses ketika individu mendapatkan kebudayaan
kelompoknya dan menginternalisasikan (sampai tingkat tertentu) norma-norma
sosialnya, sehingga membimbing orang tersebut untuk memperhitungkan
harapanharapan orang lain” (dalam Sutaryo, 2005).
Sosialisasi merupakan proses belajar, pada
dasarnya sifat manusia adalah tidak akan pernah puas untuk belajar sesuatu hal
yang belum diketahuinya, seperti belajar mengenai norma-norma untuk dapat
beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat
Peter L. Berger bahwa sosialisasi merupakan proses dengan mana seseorang
belajar menjadi anggota masyarakat (dalam Sutaryo, 2005).
Berdasarkan uraian di atas terdapat persamaan
mengenai sosialisasi politik, terletak pada objek dari sosialisasi yaitu
masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia, dan proses yang
timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. Sosialisasi politik juga
terdapat interaksi antar manusia sebagai anggota kelompok. Timbulnya
kelompok-kelompok dalam masyarakat ialah karena dua sifat manusia yang
bertentangan satu sama lain, di satu pihak ingin berkerjasama, di pihak lain
cenderung untuk bersaing dengan sesama manusia untuk dapat berkuasa. Kekuasan
merupakan kajian dan konsep dari politik.
Mengenai hubungan sosialisasi dengan politik
terletak pada objek dari sosialisasi, dapat diartikan bahwa pengertian
sosialisasi sama dengan pengertian dari sosialisasi politik.
Fred.
Greenstein menjelaskan pengertian sosialisasi politik dalam arti sempit dan
luas, yaitu:
- Penanaman informasi yang disengaja, nilai-nilai dan praktek-praktek yang oleh badan-badan intruksional secara formal ditugaskan untuk tanggung jawab.
- Semua usaha untuk mempelajari, baik formal maupun informal, disengaja ataupun tidak direncanakan, pada setiap tahap siklus kehidupan, dan termasuk didalamnya tidak secara eksplisit masalah belajar saja, akan tetapi juga secara nominal belajar bersikap mengenai karakteristik-karakteristik kepribadian yang bersangkutan (dalam Rush & Althoff, 2002).
Pada dasarnya penyebaran informasi mengenai
nilai-nilai dan norma-norma adalah inti dari sosialisasi yang dilakukan oleh
badan-badan atau kelompok kepentingan untuk menanamkan nilai-nilai, sikap-sikap
dan pengetahuan pada objek sosialisasi. Menurut David Easton dan Jack Dennis
sosialisasi politik adalah ssuatu proses perkembangan seseorang untuk
mendapatkan orientasi-orientasi dan pola tingkah lakunya (dalam Rush &
Althoff, 2002).
Sosialisasi politik menurut Syahrial
Syarbaini dkk ialah proses pembentukan sikap dan orietansi politik pada anggota
masyarakat (Syahrial Syarbaini dkk, 2004). Masyarakat melalui proses
sosialisasi politik inilah memperoleh sikap dan orientasi terhadap kehidupan
politik yang berlangsung dalam masyarakat. Proses ini berlangsung seumur hidup
melalui pendidikan formal dan informal atau tidak sengaja melalui kontak dan
pengalaman sehari-hari, baik dalam kehidupan keluarga atau tetangga maupun
dalam pergaulan masyarakat.
Tags
Psikologi Politik