Pengertian respon merupakan suatu tingkah
laku atau sikap yang berwujud baik sebelum pemahaman yang mendetail, penilaian,
pengaruh atau penolakan, suka atau tidak suka serta pemanfaatan pada suatu
fenomena tertentu. Selain itu menurut Daryl Beum, respon diartikan sebagai
tingkah laku balas atau sikap yang menjadi tingkah laku atau adu kuat (Adi,
1994).
Respon juga diartikan sebagai suatu proses
pengorganisasian rangsang dimana rangsangan-rangsangan proksimal
diorganisasikan sedemikian rupa sehingga terjadi representasi fenomenal dari
rangsangan- rangsangan proksimal tersebut (Adi, 1994).
Respon pada prosesnya didahului oleh sikap
seseorang, karena sikap merupakan kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk
bertingkah laku jika ia menghadapi suatu rangsangan tertentu. Jadi berbicara
mengenai respon tidak terlepas pembahasannya dengan sikap. Dengan melihat sikap
seseorang atau sekelompok orang terhadap sesuatu, maka akan diketahui bagaimana
respon mereka terhadap kondisi tersebut.
Dalam menanggapi suatu respon seseorang akan
muncul respon positif yakni menyenangi, mendekati dan mengharapkan suatu objek,
dan respon negative yakni apabila informasi yang didengarkan atau perubahan
suatu objek tidak mempengaruhi tindakan atau menjadi menghindar dan membenci objek
tertentu (Walgito, 2000).
Menurut Louis Thursone, respon merupakan jumlah
kecenderungan dan perasaan, kecurigaan, dan prasangka, prapemahaman yang
mendetail, rasa takut, ancaman dan keyakinan tentang suatu hal yang khusus.
Diketahui
bahwa pengungkapan sikap dapat melalui:
- Pengaruh atau penolakan
- Penilaian
- Suka atau tidak suka
- Kepositifan atau kenegatifan suatu objek psikologis
Perubahan sikap dapat menggambarkan bagaimana
respon seseorang atau sekelompok orang terhadap objek-objek tertentu seperti
perubahan lingkungan atau situasi lain. Sikap yang muncul dapat positif yakni
cenderung menyenangi , mendekati dan mengharapkan suatu objek, seseorang
disebut mempunyai respon positif dilihat dari tahap kognisi, afeksi, dan
psikomotorik. Sebaliknya seseorang mempunyai respon negatif apabila informasi
yang didengarkan atau perubahan suatu objek tidak mempengaruhi tindakan atau
malah menghindar dan membenci objek tertentu.
Terdapat
dua jenis variabel yang mempengaruhi respon yaitu:
- Variabel struktural yakni faktor-faktor yang terkandung dalam rangsangan fisik.
- Variabel fungsional yakni faktor-faktor yang terdapat dalam diri si pengamat, misalnya kebutuhan suasana hati, pengalaman masa lalu (cruthefield, dalam Sarlito, 1991).
Menurut Hunt orang dewasa mempunyai sejumlah
unit untuk memproses informasi-informasi. Unit-unit ini dibuat khusus untuk
menangani representasi fenomenal dari keadaan diluar yang ada dalam diri
individu. Lingkungan internal ini dapat digunakan untuk memperkirakan
peristiwa-peristiwa yang terjadi diluar. Proses yang berlangsung secara rutin
inilah yang disebut Hunt sebagai suatu respon (Hunt, dalam Adi, 1994).
Teori rangsang balas (stimulus response
theory) yang sering juga disebut sebagai teori penguat dan digunakan untuk
menerangkan berbagai gejala tingkah laku sosial dan sikap. Yang artinya disini
adalah kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu
jika ia mengalami rangsang tertentu. Sikap ini menjadi biasanya terhadap benda,
orang, kelompok, nilai-nilai dan semua hal yang terdapat disekitar manusia.
Respon dalam penelitian akan diukur dari tiga
aspek, yaitu persepsi, sikap dan partisipasi. Persepsi adalah suatu proses
kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang
lingkungannya baik lewat penglihatan, pendengaran, perasaan dan penciuman.
Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi
itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya suatu
pencatatan yang benar terhadap situasi (Walgito, 2000).
Tags
Psikologi Umum
terimakasih definisinya,gan...
BalasHapus