Pengertian
rasio keuangan adalah alat analisis keuangan yang paling sering digunakan.
Rasio keuangan menghubungkan berbagai perkiraan yang terdapat pada laporan
keuangan sehingga kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan dapat
diinterpretasikan. Menurut Simamora (2000) “rasio merupakan pedoman yang
berfaedah dalam mengevaluasi posisi dan operasi keuangan perusahaan dan mengadakan
perbandingan dengan hasil-hasil dari tahun-tahun sebelumnya atau perusahaaan-perusahaan
lain”.
Rasio
keuangan menunjukkan hubungan sistematis dalam bentuk perbandingan antara
perkiraan laporan keuangan. Agar hasil perhitungan rasio keuangan dapat
diinterpretasikan, perkiraan yang dibandingkan harus mengarah pada hubungan
ekonomis yang penting. Contoh perbandingan yang tidak dapat diinterpretasikan
adalah perbandingan antara beban perlengkapan dengan harga saham karena beban
perlengkapan tidak ada kaitannya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi harga
saham perusahaan tersebut.
Untuk
dapat menginterpretasikan hasil perhitungan rasio keuangan, maka diperlukan
adanya pembanding. Ada dua metode pembandingan rasio keuangan perusahaan
menurut Syamsuddin (2000) yaitu:
Cross-sectional approach
Cross-sectional
approach adalah suatu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio-rasio
antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada saat
yang bersamaan.
Time series analysis
Time
series analysis dilakukan dengan jalan membandingkan rasio-rasio finansial
perusahaan dari satu periode ke periode lainnya.
Rasio
keuangan merupakan alat utama untuk melakukan analisis keuangan dan memiliki
beberapa kegunaan. Menurut Keomn, Scott, Martin, dan Petty (2005) ”rasio
keuangan dapat digunakan untuk mengetahui tingkat likuiditas perusahaan, apakah
manajemen efektif dalam menghasilkan laba operasi atas aktiva yang dimiliki
perusahaan, bagaimana perusahaan didanai, apakah pemegang saham biasa mendapat
tingkat pengembalian yang cukup”.
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan rasio keuangan sebagai
alat analisis. Hal-hal tersebut akan membantu analis dalam menginterpretasikan
hasil perhitungan rasio keuangan sehingga dihasilkan kesimpulan yang lebih
tepat.
Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam menggunakan rasio keuangan sebagai alat analisis sebagaimana dinyatakan
dalam Syamsuddin (2000):
- Sebuah rasio saja tidak dapat digunakan untuk menilai keseluruhan operasi yang telah dilaksanakan. Untuk menilai keadaan perusahaan secara keseluruhan sejumlah rasio haruslah dinilai secara bersama-sama. Kalau sekiranya hanya satu aspek saja yang ingin dinilai, maka satu atau dua rasio saja sudah cukup digunakan
- Pembandingan yang dilakukan haruslah dari perusahaan yang sejenis dan pada saat yang sama. Tidaklah tepat kita membandingkan rasio finansial perusahaan A pada tahun 19X0 dengan rasio finansial perusahaan B pada tahun 19X1
- Sebaiknya perhitungan rasio finansial didasarkan pada data laporan keuangan yang telah diaudit (diperiksa). Laporan keuangan yang belum diaudit masih diragukan kebenarannya, sehingga rasio-rasio yang dihitung juga kurang akurat
- Adalah sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan atau akuntansi yang digunakan haruslah sama.
Tags
Ekonomi