Pengertian Pengendalian kualitas adalah suatu
sistem yang terdiri dari pengujian, analisis dan tindakan-tindakan yang harus
diambil dengan menggunakan kombinasi seluruh peralatan dan teknik-teknik yang
berguna untuk mengendalikan kualitas suatu produk dengan ongkos seminimal
mungkin, sesuai dengan keinginan para konsumen. Sedangkan untuk mengetahui
pengertian dari pengendalian kualitas, maka perlu kita ketahui dulu pengertian
dari “pengendalian” dan “kualitas”.
Pengendalian mutu dapat didefinisikan sebagai
keseluruhan cara yang kita gunakan untuk menentukan dan mencapai standar mutu.
Dengan kata lain, pengendalian mutu adalah merencanakan dan melaksanakan cara
yang paling ekonomis untuk dapat membuat sebuah produk yang akan bermanfaat dan
memuaskan tuntutan dari konsumen secara maksimal.
Pengendalian
dapat diartikan sebagai berikut:
- Pengendalian adalah suatu proses pendelegasian tanggung jawab dan wewenang untuk suatu aktivitas manajemen dalam wewenang usaha–usaha atau sarana dalam rangka manajemen hasil yang memuaskan.
- Pengendalian adalah kegiatan mengukur penyimpangan dari prestasi yang direncanakan dan menggerakan tindakan korektif.
- Pengendalian berarti mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tindakan – tindakan korektif sehingga hasil kerjaan sesuai dengan rencana – rencana. (George R. Terry,1986).
- Pengendalian atau control adalah tindakan yang perlu dilakukan untuk menjamin tercapainya tujuan dengan jalan mengadakan pemeriksaan yang dimulai dari bahan mentah hingga menjadi barang jadi, sehingga sesuai dengan yang diinginkan. (R.H.A Rahman Prawiraamidjaja,1976).
Pada
dasarnya ada beberapa unsur dasar didalam melakukan pengendalian, yaitu:
- Menetapkan standar --- Menentukan standar kualitas biaya, standar kualitas prestasi kerja, standar kualitas keamanan dan standar kualitas keterandalan yang diperlukan untuk produk tersebut.
- Menilai kesesuaian --- Membandingkan kesesuaian dari produk yang dibuat, atau jasa yang di tawarkan terhadap standar – standar ini.
- Bertindak bila perlu --- Mengoreksi masalah dan penyebabnya melalui faktor – faktor yang mencakup pemasaran, perancangan, rekayasa, produksi dan pemeliharaan yang mempengaruhi kepuasan pemakai.
- Merencanakan perbaikan --- Mengembangkan suatu upaya yang kontinu untuk memperbaiki standar – standar biaya, prestasi, keamanan dan keterandalan.
Sedangkan
kualitas dapat diartikan sebagai berikut:
- Kualitas adalah sesuatu yang mencirikan tingkat dimana produk itu mampu memenuhi keinginan dan harapan konsumen.
- Dalam perusahaan pabrik, istilah kualitas dapat diartikan sebagai faktor – faktor yang terdapat dalam suatu barang atau hasil yang menyebabkan pembuatan dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa yang digunakan memenuhi harapan pelanggan. (A.V. Feigenbaum, 1987,7).
- Organisasi pengendalian kualitas eropa atau the european organization for quality control (EOQC), mendefinisikan bahwa kualitas adalah totalitas keistimewaan dan karakteristik suatu produk atau jasa yang berhubungan dengan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan atau kepuasan tertentu (Gaspersz, 1992).
Dalam mendefinisikan kualitas sebuah produk,
ada lima pakar utama dalam manajemen mutu terpadu (Total Quality Management)
yang saling berbeda pendapat, tetapi maksudnya sama. Dibawah ini dapat
dikemukakan pengertian kualitas dari lima pakar TQM.
Juran
Menurut Juran (Quality Planning and Analysis.
3rd Edition, 1993), kualitas produk adalah kecocokan penggunaan produk (fitness
for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Kecocokan
penggunaan itu didasarkan pada lima ciri utama berikut:
- Teknologi, yaitu kekuatan atau daya tahan.
- Psikologis, yaitu citra rasa atau status.
- Waktu, yaitu kehandalan.
- Kontraktual, yaitu adanya jaminan.
- Etika, yaitu sopan santun, ramah atau jujur.
Kecocokan penggunaan suatu produk adalah
apabila produk mempunyai daya tahan penggunaan yang lama, meningkatkan citra
atau status konsumen yang memakainya, tidak mudah rusak, adanya jaminan
kualitas (quality assurance), dan sesuai etika bila digunakan. Khusus untuk
jasa diperlukan pelayanan yang ramah, sopan, serta jujur sehingga dapat
menyenangkan atau memuaskan pelanggan. Kecocokan penggunaan produk seperti
dikemukakan di atas memiliki dua aspek utama, yaitu ciri-ciri produknya
memenuhi tuntutan pelanggan dan tidak memiliki kelemahan.
1. Ciri-ciri
produk yang memenuhi permintaan pelanggan --- Ciri-ciri produk yang berkualitas
tinggi adalah apabila memiliki ciri-ciri yang khusus atau istimewa berbeda
dengan produk pesaing dan dapat memenuhi harapan atau tuntutan sehingga dapat
memuaskan pelanggan. Kualitas yang lebih tinggi memungkinkan perusahaan
meningkatkan kepuasan pelanggan, membuat produk laku terjual, dapat bersaing,
meningkatkan pangsa pasar, serta dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.
2. Bebas
dari kelemahan --- Suatu produk dikatakan berkualitas tinggi apabila di dalam
produk tidak terdapat kelemahan, tidak ada yang cacat sedikitpun. Kualitas yang
tinggi rnenyebabkan perusahaan dapat mengurangi tingkat kesalahan, mengurangi
pengerjaan kembali dan pemborosan, mengurangi pembayaran biaya garansi,
mengurangi ketidakpuasan pelanggan, mengurangi inspeksi dan pengujian,
meningkatkan hasil (yield), meningkatkan utilisasi kapasitas produksi, serta
memperbaiki kinerja penyampaian produk atau jasa kepada pelanggan.
Crosby
Menurut Crosby (Quality Is free, 1979),
kualitas adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang
disyaratkan atau distandarkan. Suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai
dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Standar kualitas meliputi bahan baku,
proses produksi, dan produk jadi.
Deming
Menurut Deming (Out of crisis, 1982),
kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar. Apabila Juran mendefinisikan
kualitas sebagai fitness for use dan Crosby sehagai conformance to requirement,
maka Deming mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian dengan kebutuhan pasar
atau konsumen. Perusahaan hams benar-benar dapat memahami apa yang dibutuhkan
konsumen atas suatu produk yang akan dihasilkan.
Feigenbaum
Menurut Feigenbaum (Total Quality Control,
1986), kualitas adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (full customer
satisfaction). Suatu produk dikatakan berkualitas apabila dapat memberi
kepuasan sepenuhnya kepada konsumen, yaitu sesuai dèngan apa yang diharapkan
konsumen atas suatu produk.
Garvin
Menurut Garvin (Managing Quality,1988),
kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia
atau tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang mernenuhi atau
melebihi harapan konsumen. Selera konsumen pada suatu produk selalu berubah
sehingga kualitas produk juga harus berubah atau disesuaikan. Dengan perubahan
kualitas produk tersebut, diperlukan perubahan atau peningkatan keterampilan
tenaga kerja, perubahan proses produksi dan tugas, serta perubahan lingkungan
perusahaan agar produk dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen.
Meskipun
tidak ada definisi mengenai kualitas yang diterima secara universal, namun dari
ke lima definisi kualitas di atas terdapat beberapa persamaan, yaitu dalam
bentuk sebagai berikut:
- Kualitas mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
- Kualitas mencakup produk, jasa manusia, proses, dan lingkungan.
- Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang).
Dari dasar – dasar diatas, Goetsch dan Davis
mendefinisikan bahwa kualitas merupakan satu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan.
Berdasarkan pengertian diatas maka
pengendalian kualitas dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas agar
diperoleh barang hasil jadi yang kualitasnya sesuai dengan standar yang
diinginkan, atau kegiatan untuk memastikan apakah kebijakan dalam hal kualitas
dapat tercermin dalam hasil akhir.
Pengendalian kualitas ini merupakan alat bagi
manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila diperlukan, mempertahankan
kualitas yang sudah tinggi, mengurangi jumlah produk yang rusak. Prosedur
pengendalian kualitas suatu produk, proses atau pelayanan yang disusun secara
sistematis supaya pelaksanaan fungsi pengendalian kualitas ini di jalankan
dengan efektif. Langkah – langkah umum dalam merealisasikan fungsi pengendalian
kualitas ini di jalankan dengan efektif.
Langkah
– langkah dalam merealisasikan fungsi pengendalian dapat di jabarkan sebagai
berikut:
- Penerapan standar kualitas
- Pemeriksaan kualitas (perbandingan dengan standar kualitas)
- Melakukan tindakan korektif atas hasil pemeriksaan
- Perencanaan pengembangan kualitas
Usaha pengembangan kualitas tersebut diatas
akan melahirkan standar kualitas yang lebih baik dan lebih tinggi lagi. Proses
seperti ini menjadi titik hubung bagi kegiatan – kegiatan diatas, sehingga
terbentuk sebuah lingkaran kegiatan yang semakin mengembangkan kualitas produk
kearah kualitas yang lebih baik.
Adapun
yang menjadi bagian–bagian atau departemen yang ada dalam perusahaan yang
memiliki kontribusi yang besar terhadap kualitas produk atau proses adalah:
- Bagian rekayasa (Engineering Departement)
- Bagian Manufaktur (Manufacturing Departement)
- Bagian Rekayasa Kualitas (Quality Engineering Departement)
- Bagian Pemeriksaan (Inspection Departement)
Engineering Departement bertanggung jawab
dalam penentuan standar kualitas, mengevaluasi produk akhir apakah sesuai
dengan mutu yang dikehendaki dan merancang pengujian terhadap penyimpangan –
penyimpangan kualitas yang signifikan.
Manufacturing Departement mengatur aktivitas
manufaktur untuk menciptakan pekerjaan–pekerjaan yang memenuhi syarat yang
ditetapkan. Quality Engineering Departement melakukan koordinasi sebaik –
baiknya terhadap aktivitas yang terkait dengan kegiatan pengendalian kualitas. Inspection
Departement pada pokoknya melakukan suatu usaha – usaha untuk mencegah pemeriksaan
yang berlebihan ataupun kurang teliti, bagian ini menyimpan tata cara
pemeriksaan yang optimal.
Pembagian
sub fungsi dari fungsi pengendalian kualitas menurut Dr. Joseph Juran dapar di
buat sebagai berikut:
- Rekayasa mutu (Quality Engineering)
- Rekayasa Pengendalian Proses (Process Control Engineering)
- Saran informasi mutu (Quality information Equipment).
Quality Engineering mengembangkan rencana
kualitas secara rinci. Process control engineering (termasuk inspeksi dan tes),
memantau pelaksanaan pengendalian kualitas dalam proses produksi, serta
melakukan perbaikan – perbaikan kualitas atau cara pemeriksaan yang dijalankan.
Quality Equipment Engineering merancang dan mengembangkan sarana pemeriksaan
dan pengujian agar diperoleh pengukuran, pengendalian dan aliran informasi
kualitas sesuai dengan yang ditetapkan. Hasil ketiga subfungsi tersebut
merupakan informasi yang dapat di jadikan bahan analisa untuk merencanakan
tindakan – tindakan korektif sehingga dapat dikembangkan lagi.
Maka dapat disimpulkan bahwa, pengendalian
kualitas merupakan suatu kegiatan yang sangat erat hubungannya dengan proses
produksi, dimana pada pengendalian kualitas ini dilakukan pemeriksaan atau
pengujian, atas kualitas yang dimiliki produk guna penilaian atas kemampuan
proses produksi yang dikaitkan dengan standar spesifikasi produk. Kemudian
dengan analisis akan didapatkan sebab-sebab terjadinya penyimpangan, karena sebagai dasar untuk mengambil tindakan
perbaikan atau pencegahan.
Tags
Ekonomi