Pengertian
pelayanan pelanggan adalah bentuk pemberian layanan atau servis yang diberikan
kepada pelanggan atau konsumen. Persaingan yang
semakin ketat sekarang ini, dimana semakin banyak produsen yang terlibat dalam
pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan menyebabkan setiap perusahaan harus
menempatkan orientasi kepada pemenuhan kepuasan pelanggan sebagai tugas utama.
Pelayanan kepada pelanggan merupakan
salah satu unsur terpenting dalam komunikasi pemasaran. Pelayanan kepada
pelanggan bertujuan memelihara dan meningkatkan hubungan psikologis antara
produsen dan pelanggan serta memantau barbagai keluhan pelanggan.
Pelayanan mengandung pengertian
terdapatnya dua unsur atau kelompok orang yang masing-masing membutuhkan karena
itu peranan dan fungsi yang melekat pada masing-masing unsur tersebut berbeda.
Pelayanan terimplisit pengertian didalamnya dan berbagai faktor yang menentukan,
yaitu faktor manusia yang melayani, alat atau fasilitas yang digunakan untuk
memberikan pelayanan, mekanisme kerja yang digunakan dan bahkan sikap
masing-masing orang yang member pelayanan dan yang dilayani.
Pelayanan dapat di defenisikan
sebagai segala bentuk aktivitas yang diberikan oleh suatu pihak yang lain atau
pelanggan dengan tujuan dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan yang
bersangkutan atas barang dan jasa yang diberikan.
Schnaan berpendapat bahwa tujuan
akhir dari suatu bisnis adalah mendapatkan keuntungan yang maksimal bagi
perusahaan serta menciptakan kepuasan kepada para pelanggan. Oleh karena itu,
hal terpenting yang harus dilakukan adalah memberikan pelayanan yang
berkualitas sesuai dengan harapan konsumen atau pelanggan, sehingga pada
dasarnya, kunci keberhasilan perusahaan-perusahaan yang menyelenggarakan jasa
terletak pada kemampuan pelayanan pelanggan yang dapat memenuhi dan menjawab
segala kebutuhan dan permasalahan pelanggan setiap saat, di manapun dan dalam
kondisi apapun secara cepat dan tepat.
Menurut Kotler (1997), salah satu
cara utama suatu perusahaan untuk dapat membedakan dirinya sendiri adalah
dengan cara konsisten menyampaikan mutu pelayanan yang lebih tinggi. Setiap
perusahaan harus sadar bahwa mutu pelayanan yang luar biasa dapat memberikan
keunggulan bersaing yang kuat.
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau
urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan
orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani
kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan dan mengurus
apa yang diperlukan seseorang. Kep. MenPan No.81/93 menyatakan bahwa pelayanan
umum adalah segala bentuk pelayanan yang diberikan oleh pemerintah pusat/ daerah,
BUMN/ BUMD, dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat, dan atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pelayanan berasal dari orang-orang,
bukan dari perusahaan. Tanpa memberi nilai pada diri sendiri, tidak akan
mempunyai arti apa-apa. Demikian halnya pada organisasi atau perusahaan yang
secara esensial merupakan kumpulan orang-orang. Oleh karena itu, harga diri
yang tinggi adalah unsur yang paling mendasar bagi keberhasilan organisasi yang
menyediakan jasa pelayanan yang berkualitas. Kata kualitas memiliki banyak defenisi
yang berbeda dan bervariasi mulai dari yang konvensional hingga yang lebih
strategis. Defenisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan
karakteristik suatu produk seperti : kinerja (performance), keandalan (reliability),
mudah dalam penggunaan (easy of use),
estetika (esthetics), dan sebagainya.
Sedangkan dalam defenisi strategis
dinyatakan bahwa kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan
dan kebutuhan pelanggan (meeting the
needs of customers).
Berdasarkan pengertian kualitas,
baik yang konvensional maupun yang lebih strategis oleh Gaspersz dalam Tjiptono
(2011) dinyatakan bahwa pada dasarnya kualitas mengacu kepada pengertian pokok
yaitu kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan
langsung, maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan
dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk. Kualitas terdiri
dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan.
Pada bagian lain Gaspersz dalam Tjiptono (2011), memberikan
definisi manajemen kualitas sebagai suatu kumpulan aktivitas yang berkualitas
dengan kualitas tertentu yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Kualitas menjadi bagian dari setiap agenda manajemen
- Sasaran kualitas dimasukkan ke dalam rencana bisnis
- Jangkauan sasaran diturunkan dari benchmarking : fokus adalah pada pelanggan dan pada kesesuaian kompetisi; di sana adalah sasaran untuk peningkatan kualitas tahunan.
- Sasaran disebarkan ke tingkat mengambil tindakan
- Pelatihan ditetapkan pada setiap tingkat
- Pengukuran ditetapkan seluruhnya
- Manajer atas secara teratur meninjau kembali kemajuan dibandingkan dengan sasaran
- Penghargaan diberikan untuk kinerja terbaik
- Sistem imbalan (reward system) diperbaiki
Kualitas adalah menjaga janji pelayanan
agar pihak yang dilayani merasa puas dan diuntungkan. Meningkatkan kualitas
merupakan pekerjaan yang cukup berat karena semua orang adalah pelanggan.
Tanggung jawab untuk kualitas produksi dan pengawasan kualitas tidak dapat
didelegasikan kepada satu orang, misalnya staf pada sebuah kantor.
Parasuraman dalam Nasution (2004)
mengatakan ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu expective service (pelayanan yang
diharapkan) dan perceived service (pelayanan
yang diterima). Karena kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan dari
keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan
pelanggan , untuk itu maka, Zeitaml dalam Nasution (2004) mendefinisikan bahwa
pelayanan adalah penyampaian secara excellent atau superior dibandingkan dengan
harapan konsumen.
Dalam perkembangan selanjutnya, Parasuraman dkk dalam dalam
Nasution (2004) mengatakan bahwa konsumen dalam melakukan penilaian terhadap
kualitas jasa ada lima dimensi yang perlu diperhatikan:
- Tangible, yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan saranan komunikasi
- Emphaty, yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan.
- Responsiveness, yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
- Reliability, yaitu kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, kehandalan dan memuaskan.
- Assurance, yaitu mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat yang dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staf (bebas dari bahaya, resiko dan keragu-raguan).
Tjiptono (2011) menyimpulkan bahwa citra kualitas layanan yang baik
bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi penyedia jasa, melainkan
berdasarkan sudut pandang atau persepsi konsumen. Hal ini disebabkan karena
konsumenlah yang mengkonsumsi serta yang menikmati jasa layanan, sehingga
merekalah yang seharusnya menentukan kualitas jasa. Persepsi konsumen tehadap
kualitas jasa merupakan penilaian yang menyeluruh terhadap keunggulan suatu
jasa layanan.
Bagi pelanggan kualitas pelayanan adalah menyesuaikan diri dengan
spesifikasi yang dituntut pelanggan. Pelanggan memutuskan bagaimana kualitas
yang dimaksud dan apa yang dianggap penting.
Pelanggan
mempertimbangkan suatu kualitas pelayanan. Untuk itu, kualitas dapat dideteksi
pada persoalan bentuk, sehingga dapat ditemukan:
- Kualitas pelayanan merupakan bentuk dari sebuah janji
- Kualitas adalah tercapainya sebuah harapan dan kenyataan sesuai komitmen yang telah ditetapkan sebelumnya.
- Kualitas dan integritas merupakan sesuatu yang tak terpisahkan.
Tags
Ekonomi
izin copas gan?
BalasHapusartikel sesuai tema blog your-customers.blogspot.co.id
BalasHapus