Pengertian kemampuan motorik adalah sebagai kapasitas dari seseorang yang
berkaitan dengan pelaksanaan dan peragaan suatu keterampilan yang relatif
melekat setelah masa kanak-kanak (Lutan, 1988). Kemampuan
motorik merupakan proses perantara antara stimulus dan respons (Fleishman,
1967). Menurut Andi Eko P (2009) Kemampuan motorik merupakan suatu proses gabungan dari stimulus dan
respons.
Kemampuan
motorik berasal dari bahasa Inggris yaitu Motor Abilty, gerak (motorik)
merupakan suatu aktivitas yang sangat
penting bagi manusia, karena dengan gerak (motor) manusia dapat meraih sesuatu
yang menjadi harapannya. Kemampuan motorik merupakan hasil gerak individu dalam
melakukan gerak, baik gerak yang bukan gerak olahraga maupun gerak dalam
olahraga atau kematangan penampilan keterampilan motorik. Kemampuan motorik
mempunyai pengertian yang sama dengan kemampuan gerak dasar yang merupakan
gambaran umum dari kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas. Aktivitas
tersebut dapat membantu berkembangnya pertumbuhan anak. Berkembangnya kemampuan
motorik ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor pertumbuhan dan faktor
perkembangan (Menurut Sukintaka, 2001).
Kemampuan
motorik merupakan perkembangan unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh, keterampilan
motorik dan kontrol motorik. Keterampilan anak tidak akan berkembang tanpa
adanya kematangan control motorik. Kontrol motorik tidak akan optimal tanpa
kebugaran tubuh. Kebugaran tubuh tidak akan tercapai tanpa latihan fisik.
Aspek-aspek yang perlu dikembangkan untuk anak adalah motorik, kognitif, emosi,
sosial, moralitas dan kepribadian.
Menurut
Elizabeth B Hurlock (1998) perkembangan motorik adalah perkembangan
pengendalian gerak jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf, dan otot
terkoordinasi. Sedangkan menurut Kirkendall, (1980) kemampuan motorik adalah
kualitas umum yang ditingkatkan melalui latihan-latihan.Kemampuan motorik
merupakan faktor fisik yang dapat dikembangkan melalui belajar gerak.
Di dalam
belajar gerak diperlukan adanya ketelitian terhadap teknik gerakan yang benar,
yaitu dimulai dari awal sampai akhir gerakan, sehingga kemampuan tersebut akan
memberikan sumbangan terhadap keberhasilan tugas-tugas selanjutnya.
Keterampilan motorik merupakan kemampuan yang penting di dalam kehidupan
sehari-hari maupun di dalam pendidikan Jasmani, agar siswa terampil (mampu)
dalam melakukan aktivitas fisik. Menurut Rusli Lutan (1988) bahwa kemampuan
motorik kasar adalah kapasitas seseorang yang berkaitan dengan pelaksanaan dan
peragaan suatu ketrampilan yang relatif melekat setelah masa kanak-kanak.
Menurut Sukadiyanto (1997) bahwa “kemampuan gerak
adalah suatu kemampuan seseorang dalam menampilkan ketrampilan gerak yang lebih
luas serta diperjelas bahwa kemampuan motorik suatu kemampuan umum yang berkaitan
dengan penampilan berbagai ketrampilan atau tugas gerak”. Dengan demikian bisa ditarik kesimpulan bahwa
kemampuan motorik adalah suatu kemampuan yang diperoleh dari keterampilan gerak
umum, yang menjadi dasar untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan,
keterampilan gerak. Seseorang yang memiliki tingkat kemampuan motorik yang
tinggi dapat diartikan bahwa orang tersebut memiliki potensi atau kemampuan
untuk melakukan keterampilan gerak yang lebih baik dibandingkan dengan orang
yang memiliki kemampuan motorik rendah.
Menurut
Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra (2000), kemampuan gerak merupakan kemampuan
yang biasa orang lakukan guna meningkatkan kualitas hidup.
Kemampuan
gerak dibagi menjadi 3 kategori yaitu:
Kemampuan Lokomotor
Kemampuan
lokomotor digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain
atau untuk mengangkat tubuh ke atas seperti, lompat dan loncat. Kemampuan gerak
lainnya adalah berjalan, berlari, skipping, melompat, meluncur, dan lari
seperti kuda berlari (gallop). Dalam bolavoli kemampuan lokomotor contohnya
adalah lompatan smash, berlari mengejar bola untuk di passing.
Kemampuan nonlokomotor
Kemampuan
non lokomotor dilakukan di tempat, tanpa ada ruang gerak yang memadai.Kemampuan
non lokomotor terdiri dari menekuk dan meregang, mendorong dan menarik,
mengangkat dan menurunkan, melipat dan memutar, melingkar, melambungkan dan
lain-lain.Dalam bolavoli kemampuan nonlokomotor contohnya adalah menekuk dalam
posisi siap untuk passing bawah dengan kedua kaki ditekuk, melambungkan bola
dalam mengumpan.
Kemampuan manipulatif
Kemampuan
manipulatif dikembangkan ketika anak tengah menguasai macam-macam
obyek.Kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan tangan dan kaki, tetapi
bagian lain dari tubuh kita juga dapat digunakan. Manipulasi obyek jauh lebih
unggul daripada koordinasi mata-kaki dan tangan-mata, yang mana cukup penting
untuk item: berjalan (gerakan langkah) dalam ruang.
Bentuk-bentuk latihan manipulatif terdiri
dari:
- Gerakan mendorong (melempar, memukul, menendang)
- Gerakan menerima (menangkap) obyek adalah kemampuan penting yang dapat diajarkan dengan menggunakan bola yang terbuat dari bantalan karet (bola medicine) atau macam bola yang lain.
- Gerakan memantul-matulkan bola atau mengiring bola.
Daftar Pustaka
Lutan, Rusli. (1988). Belajar
Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: P2LPTK Dirjen
Dikti Depdikbud
Winarno, E, M. (1994 ). Belajar Motorik.
Malang: Buku fakultas ilmu pendidikan universitas negeri Malang.
Tags
Psikologi Umum