Pengertian intensitas komunikasi dapat
dijabarkan lebih detail dengan menjelaskan satu persatu, yaitu pengertian
intensitas dan pengertian komunikasi.
Pengertian intensitas
Intensitas merupakan serapan dari bahasa
Inggris intensity yang mempunyai arti maksud, hebat, lebih. Seseorang yang
melakukan suatu tindakan tertentu pada kurun waktu tertentu pula bisa dikatakan
mempunyai intensitas yang tetap. Artinya pada kurun waktu tersebut seseorang
melakukan suatu usaha tindakan dengan kuantitas yang sama. Intensitas lebih
menunjuk pada arti kuantitas karena menunjukkan jumlah volume tindakan yang
dilakukan oleh seseorang.
Menurut Irawati (2003), intensitas merupakan
kuantitas suatu usaha seseorang atau individu dalam melakukan tindakan.
Seseorang yang melakukan suatu usaha tertentu memiliki jumlah, pada pola
tindakan dan perilaku yang sama, yang didalamnya adalah usaha tertentu dari
orang tersebut untuk mendapatkan pemuasan kebutuhannya.
Sesuatu yang menyangkut tindakan yang
dilakukan pada kurun waktu tertentu itu memiliki jumlah volume tindakan yang
dikatakn sebagai memiliki intensitas. Kesimpulan yang dapat diambil dari
keterangan diatas mengenai intensitas yakni, intensitas merupakan suatu
tindakan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu dan dititik beratkan pada
kuantitas atau frekuensinya.
Pengertian komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu
communis yang berarti sama, communico-communicatio atau communicare yang berarti
membuat sama. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau
suatu pesan dianut secara sama. Namun dalam definisi kontemporer komunikasi
mengacu pada cara berbagai hal-hal tersebut. Secara luas, komunikasi
didefinisikan sebagai berbagai pengalaman bersama (Mulyana, 2001).
Komunikasi melibatkan dua orang atau lebih
yang mempunyai tujuan sama dalam suatu lingkungan sosial, baik itu dalam
keluarga maupun lingkungan sosial yang lebih besar seperti masyarakat. Asumsi
yang terbangun pada komunikasi yaitu adanya hubungan dengan perilaku manusia
dan kepuasan terpenuhinya kebutuhan berinteraksi dengan manusia-manusia lain.
Hubungan sosial ini dapat terpenuhi melalui pertukaran pesan yang berfungsi
sebagai alat pembawa atau jembatan untuk mempersatukan manusia-manusia.
Komunikasi diartikan sebagai penyampaian atau
penerimaan pesan/sinyal oleh organisme. Dalam teori komunikasi dirumuskan bahwa
komunikasi merupakan proses yang dilakukan oleh suatu sistem untuk mempengaruhi
sistem lain melalui pengaturan sinyal-sinyal yang disampaikan (Rakhmat, 1991).
Bila komunikasi dirumuskan secara lebih luas, maka ia mengandung
pengertian-pengertian memberitahukan atau menyebarkan informasi, berita, pesan,
maksud, pengetahuan, pikiran-pikiran, nilai-nilai dengan maksud untuk menggugah
partisipasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik bersama (Susanto,
1993).
Sementara itu Raymond S. Ross (dalam Mulyana,
2001) mengatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih, dan
mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar
membangkitkan makna atau respon dari pikirannya yang serupa dengan yang
dimaksudkan oleh komunikator. Dari definisi yang dikemukakan oleh Raymond
tersebut terlihat bahwa komunikasi merupakan sebuah proses yang melibatkan dua
orang yang menggunakan bahasa verbal maupun non-verbal. De Vito (1997)
menjelaskan komunikasi sebagai hal yang mengacu pada tindakan, oleh satu orang
atau lebih yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan
(noise), teijadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan
ada kesempatan untuk melakukan umpan balik. Ruang di mana komunikasi
berlangsung diandaikan sebagai konteks atau lingkungan fisik yang merupakan
lingkungan nyata dan bentuknya mempunyai pengaruh tertentu pada pesan yang
disampaikan seseorang. Perisitwa komunikasi tidak teijadi secara independen melainkan
berkaitan dengan fungsi-fungsi lain.
Proses komunikasi mengandaikan adanya
ketertiban lingkungan sosial di mana proses komunikasi teijadi. Keadaan
tersebut mengandaikan pula komunikasi yang mensyaratkan proses sebab akibat
atau aksi reaksi yang arahnya bergantian. Hubungan resiprokat ini bersifat
mekanis, aksi-reaksi, yang dapat berbentuk bahasa verbal maupun non-verbal.
Seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain yang lantas diterima dengan
reaksi dari si komunikan. Komuniaksi sebagai interaksi mensyaratkan adanya umpan
balik/ feed back, sebagai petunjuk apakah pesan yang diterima efektif atau
tidak.
Dengan melihat bahwa komunikasi merupakan
suatu interaksi maka dapat diketahui bahwa proses komunikasi tidak berhenti
pada waktu tertentu, melainkan berjalan terus tanpa berhitung dengan waktu.
Komunikasi merupakan mata rantai yang terus berjalan untuk menyampaikan pesan.
Artinya, bahwa suatu proses komunikasi melibatkan perasaan sosial, baik itu
dari sisi psikologis maupun konteks sosiologi, bagaimana komunikasi itu disampaikan.
Peristiwa komunikasi yang melibatkan sisi psikologis maupun konteks sosiologis seseorang
atau masyarakat, disampaikan untuk meraih tujuan tertentu. Menurut Thomas S.
Scheidel (dalam Mulyana, 2001), komunikasi dinyatakan untuk mendukung identitas
diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang sekitarnya, dan untuk mempengaruhi
orang lain untuk merasa, berpikir atau berperilaku seperti yang diinginkan oleh
komunikator. Pada titik tertentu komunikasi disampaikan adalah untuk mengendalikan
lingkungan fisik dan psikologis seseorang atau kelompok. Oleh karena itu
komunikasi dalam proses interaksi merupakan kegiatan yang ditandai dengan
tindakan, perubahan, pertukaran serta perpindahan. Untuk membangun kontak
sosial dengan lingkungan sosiologisnya, maka komunikasi berlangsiuig dalam konteks
sosial tertentu.
Menurut Mulyana (2001), secara luas
komunikasi memerlukan faktor tertentu dari luar selain orang-orang yang
berkomunikasi, yaitu; Pertama, aspek bersifat fisik seperti cuaca, iklim, suhu
udara, bentuk ruangan, wama dinding. Kedua, aspek psikologis. Seperti sikap,
kecenderungan, prasangka serta emosi dari peserta komunikasi. Ketiga, aspek
sosial. Seperti norma kelompok, nilai sosial dan karakteritstik budaya.
Keempat, aspek waktu, yaitu kapan tajadinya proses interaksi komunikasi
tersebut.
Dari beberapa definisi serta pengertian
secara luas dari komunikasi tersebut maka bisa dipastikan bahwa komunikasi
merupakan tindakan yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang
tidak hanya bersifat pemenuhan kebutuhan semata. Dapat ditegaskan bahwa
komunikasi selalu mempunyai sumber asal. Sumber tersebut merupakan pihak yang
berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Kebutuhan tersebut
bervariasi sesuai maksud dari komunikator, seperti memelihara hubunganbaik,
menyampaikan informasi, menghibur hingga kebutuhan untuk mengubah ideologi,
keyakinan agama dan perilaku pihak lain,
Pengertian intensitas
komunikasi
Intensitas komunikasi ialah proses komunikasi
yang teijalin dengan melihat kuantitas pada kurun waktu tertentu. Intensitas
komuniksi yang efektif lebih menekankan pada kuantitas. Efisiensi waktu dalam
menjalin tercipatanya intensitas komunikasi menjadi hal yang penting manakala
lingkungan mempunyai sentiment negatif terhadap hal yang dianggap baru.
Menurut Pareek (dalam Dharmawan, 1993), umpan
balik yang teijadi dalam menciptakan intensitas komunikasi paling sedikit
melibatkan dua orang, satu yang memberikan umpan balik dan yang lain
menerimanya. Tujuan utama teijadinya proses intensitas komuniksi yaitu membantu
seseorang meningkatkan efektivitas pribadi danefektivitas antar pribadinya.
Intensitas komunikasi sangat penting dalam menumbuhkan budaya keterbukaan dan
menanamkan rasa saling percaya antara pribadi yang satu dengan lainnya.
Intensitas komunikasi berlangsung antara
sekurang-kurangnya dua pihak yang berinteraksi. Dua pihak yang intens
berkomunikasi di sekitar kampus adalah antara masyarakat dengan mahasiswa.
Dengan demikian yang di maksud dengan intensitas komunikasi antara masyarakat
dengan mahasiswa adalah frekuensi usaha yang dilakukan penduduk dalam
berkomunikasi dengan mahasiswa baik dalam bentuk penyampaian informasi, sinyal,
atau pesan individu kepada individu yang lain dengan konsekuensi umpan balik
yang diterima secara langsung sehingga teijadi hubungan timbal balik atau
komunikasi dua arah antara kedua individu tersebut.
Tags
Psikologi Sosial