Pengertian
anak pra sekolah menurut Biechler dan Snowman (1993) adalah mereka yang berusia
antara tiga sampai enam tahun. Usia tersebut mereka biasanya mengikuti program
pendidikan pra sekolah. Anak pra sekolah di Indonesia, umumnya mengikuti
program Tempat Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB), dan mengikuti
program Taman Kanak-Kanak (TK). Pada dasarnya program pendidikan pra sekolah
yang ada di Indonesia terbagi menjagi tiga bagian, yakni program pendidikan pra
sekolah formal, non formal, dan informal.
Menurut
teori Erik Erikson (dalam Patmonodewo, 2003) yang membicarakan perkembangan
kepribadian seseorang dengan titik berat pada perkembangan psikososial tahapan
nol sampai satu tahun, berada pada tahapan orang sensorik dengan krisis emosi
antara trust versus mistrust, tahapan
tiga sampai enam tahun anak berada dalam tahapan dengan krisis autonomy versus
shame and doubt (dua sampai tiga tahun),
initiative versus guilt (empat sampai lima tahun) dan tahap usia enam sampai sebelas tahun mengalami krisis
industry versus inferiority.
Menurut
teori Piaget (dalam Patmonodewo, 2003) yang membicarakan perkembangan kognitif,
perkembangan dari tahapan sensorimotor (nol sampai dua tahun), pra operasional
(dua sampai tujuh tahun), operasional konkret (tujuh sampai dua belas tahun),
dan operasional formal (dua belas sampai lima belas tahun), maka perkembangan
kognitif anak masa pra sekolah berada pada tahap pra operasional.
Disimpulkan
bahwa anak pra sekolah adalah mereka yang berusia antara tiga sampai enam
tahun. Mereka biasanya mengikuti program pra sekolah dan kindergarten. Umumnya
di Indonesia anak pra sekolah mengikuti program Tempat Penitipan Anak (TPA),
Kelompok Bermain (KB), dan program Taman Kanak-Kanak (TK).
Tags
Perkembangan Anak