Pengertian AIDS adalah sebuah penyakit yang dalam
terminologi kedokteran, adalah sebuah singkatan dari Aquired Immune Deficiency
Syndrome. Syndrome yang dalam bahasa Indonesianya adalah sindroma, merupakan
kumpulan gejala dan tanda penyakit. Deficiency dalam bahasa Indonesia berarti
kekurangan, Immune berarti kekebalan, sedangkan Aquired berarti diperoleh atau
didapat. Dalam hal ini mempunyai pengertian bahwa AIDS bukan penyakit
keturunan. Seseorang menderita AIDS bukan karena ia keturunan dari Seseorang
menderita AIDS , tetapi ia terinfeksi virus penyebab AIDS, sehingga AIDS dapat
diartikan sebagai kumpulan tanda dan gejala penyakit akibat hilangnya atau
menurunnya sistim kekebalan tubuh seseorang. AIDS merupakan fase terminal atau
fase akhir dari infeksi HIV. (Depkes, 1996). Sebagai virus, HIV merusak sel-sel
genetik yang dimasukinya sehingga mempengaruhi aktivitas sel-sel tersebut dalam
waktu yang tidak terbatas dan kemudian berkembang biak dalam darah dan cairan
tubuh.
Dengan adanya HIV dalam tubuh seseorang, maka
akan menyebabkan menurun dan melemahnya sistim pertahanan kekebalan tubuh
manusia. Sehingga tubuh akhirnya tidak mampu melawan berbagai penyakit bahkan
yang tidak berbahaya sekalipun. Lemahnya pertahanan tubuh terhadap penyakit
lain memudahkan penyakit tersebut untuk bertahan dan berkembang dalam tubuh
penderita. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kematian penderita HIV/AIDS tidak
disebabkan secara langsung oleh HIV tetapi adanya infeksi dari penyakit lain
yang menyerang.
Virus HIV tersebut masuk ke dalam tubuh
manusia dan secara alami dalam waktu 4-12 minggu akan membuat antibodi yang
hanya dapat diketahui melalui tes darah yang apabila ternyata HIV positif disebut
sebagai window period.
Gejala-gejala
yang dirasakan oleh penderita dalam waktu yang bersamaan ataupun terpisah
adalah antara lain (WHO,1994):
- Rasa lelah yang berkepanjangan
- Diare selama satu bulan secara terus menerus
- Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan
- Pembesaran pada kelenjar di leher, ketiak, paha, telinga, tanpa sebab yang jelas
- Sering demam hingga 38 derjat lebih dan berkeringat tanpa sebab yang jelas
- Berat badan tubuh turun secara mencolok
- Terdapat bercak merah kebiru-biruan pada kulit
- Kelainan kulit dan iritasi
- Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan
Selain gejala-gejala umum tersebut, terdapat
pula infeksi oportunistik atau penyakit indikator yang menyerang orang yang
telah terinfeksi HIV. Penyakit indikator tersebut adalah TBC, Sarcoma Kaposi
(sejenis kanker yang menyerang kulit), pneumonia, herpes, penyakit gangguan
syaraf dan infeksi-infeksi lain seperti Crptosporidisis yang berhubungan dengan
diare dan penurunan berat badan.
AIDS
merupakan sebutan bagi kumpulan-kumpulan gejala yang muncul karena berkurangnya
kekebalan tubuh akibat terserang HIV. Seseorang akan dinyatakan menderita AIDS
apabila:
- Hasil tes HIV yang dilakukan menunjukkan hasil positif
- Menderita satu atau lebih penyakit infeksi oportunistik khusus yang kambuh berulang kali atau menunjukkan adanya gangguan yang parah sistim kekebalan tubuhnya.
Kebanyakan orang yang tertular HIV akan
menderita AIDS sehingga berkembangnya virus HIV/AIDS terjadi rata-rata 5-10
tahun setelah terinfeksi virus tersebut. Terdapat berbagai cara penularan dari
penyakit AIDS, yaitu antara lain melalui hubungan seksual (heteroseksual,
homoseksual, dan biseksual), transfusi darah, Intra Drugs User/IDU (penularan
dari pemakaian jarum suntik), penularan dari ibu yang terkena HIV/AIDS kepada
anaknya yang terjadi sebelum atau selama masa persalinan, dan pemberian air
susu ibu penderita HIV/AIDS kepada bayinya (WHO, 1994). Sedangkan HIV/AIDS
tidak dapat ditularkan melalui kegiatan kontak langsung seperti pelukan,
ciuman, berjabat tangan, pertukaran alat makan atau minum, batuk, gigitan
serangga (WHO, 1994).
Hingga saat ini belum ditemukan obat atau
vaksin pencegah virus HIV dan penyembuh penyakit AIDS. Walaupun beberapa upaya
medis telah diberikan kepada penderita, hal itu bukanlah untuk menyembuhkan
melainkan hanya sekedar upaya untuk mempertahankan hidup. Dalam hal ini
biasanya hanya digunakan obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit dan mengatasi infeksi
oportunistik tersebut. Hal inilah yang menyebabkan penderita memahami dan
mengerti bahwa pada akhirnya penyakit ini hanya akan berakhir dengan kematian.
Selanjutnya
peningkatan terhadap resiko terkena AIDS antara lain disebabkan:
- Karena peningkatan jumlah pasangan seksual.
- Penggunaan jarum suntik untuk tato.
- Anal seks.
- Bentuk hubungan seks (oral, anal atau vagina) tanpa menggunakan kondom.
- Penggunaan alkohol dan penyalah gunaan obat (keduanya mempunyai pengaruh terhadap perilaku seksual).
Pencegahan penularan penyakit HIV/AIDS yang
diajukan oleh pemerintah Republik Indonesia , yang disebut sebagai rumus ABC.
Rumus tersebut mengandung pemahaman A untuk abstinence (pantang berhubungan
seks sebelum menikah); B untuk be faithful (berhubungan seks hanya dengan
pasangan suami-istri tetap); C untuk use condom (pergunakan kondom dengan
kontinyu bila melakukan hubungan seksual) (Mochtar, 1995).
Namun di Indonesia penekanan pencegahannya
yang utama, terletak pada huruf A yang mengandung pengertian upaya pencegahan
yang utama adalah dengan melarang atau mencegah remaja melakukan hubungan seks
sebelum atau diluar nikah (Mochtar, 1995). Upaya pencegahan yang demikian
tampaknya tidak mudah untuk dilaksanakan oleh para remaja dan dalam
kenyataannya justru muncul fenomena yang populer di kalangan remaja, seperti
yang telah diungkapkan dari berbagai hasil penelitian mengenai perilaku seksual
remaja.
Tags
Kesehatan Perawatan
Makasih atas informasinya, jadi tau ciri2 orang yang kena AIDS...
BalasHapuspenyakit yang sangat menyeramkan dan harus dicegah dengan memberikan pemahaman yang mantap akan agama (pondasi agama)
BalasHapus