Menurut Tjiptono dan Diana ( 2003 ) bahwa dalam
implementasi penerapan manajemen mutu terpadu , tidak satupun rumus , kiat ataupun
cara tertentu yang universal dan dapat menghasilkan kesuksesan dalam segala
kondisi dan untuk semua organisasi. Setiap organisasi harus mengadaptasi ide-ide
dan teknik-teknik yang sesuai dengan organisasinya, kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki, budaya organisasi, dan situasi kerja yang digeluti organisasi
tersebut.
Implementasi
manajemen mutu terpadu membutuhkan suatu proses yang sistematis. George dan
Weimerskirch dalam Tjiptono dan Diana (2003) menyatakan ada beberapa fase utama
dalam implementasi manajemen mutu terpadu, yaitu:
- Peran Manajemen Senior terhadap perubahan.
- Peran / keterlibatan Pegawai.
- Hubungan pegawai dengan pimpinan baik secara internal maupun eksternal.
- Perbaikan atau penyempurnaan system dan kondisi lingkungan kerja yang mendukung pelaksanaan pekerjaan.
Dalam Total Quality Management (TQM), Pegawai
dibebani kesempatan untuk terlibat aktif di dalam system dengan pengembangan
kemampuannya, baik kemampuan manajerial maupun kemampuan pelaksanan
operasional. Sasaran yang terpenting didalam TQM adalah bagaimana meningkatkan
gairah dan semangat kerja pegawai serta mengembangkan agar punya kualitas yang
optimal.
Menurut Marbun dan Heryanto (1993), penerapan
peran Total Quality Management (TQM) adalah (1) peran Pegawai, (2) peran
pimpinan, (3) peran hubungan Pegawai dan pimpinan, (4) peran aspek lingkungan
kerja.
Berikut
ini akan dijelaskan lima penerapan peran Total Quality Management (TQM):
Pegawai
Menurut Marbun dan Heryanto (1993) bahwa,
Program TQM tidak akan berhasil hanya dengan kemauan kuat dari pimpinan, tetapi
juga harus ditunjang oleh peran serta pegawai. Menurut Mangkuprawira (2002)
bahwa, posisi Pegawai untuk memainkan peran dalam pengelolaan mutu sangatlah
strategis.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
peran pegawai adalah kemampuan dan kemauan pegawai dalam melaksanakan
pekerjaannya dengan baik. Kemampuan untuk mengembangkan diri : asset organisasi
yang paling berarti adalah pribadi-pribadi Pegawainya.
Pimpinan
Menurut Tery dan Rue (2001) menyatakan bahwa,
para pemimpin mencoba untuk memahami persoalan-persoalan yang dihadapi para
anggota dan juga perasaanperasaan mereka, pekerjaan mereka, dan lingkungan
kerja. Kemudian Marbun Dan Heryanto (1993) menyatakan bahwa, untuk merangsang perubahan
perilaku di organisasi yang bersangkutan, diperlukan keyakinan akan manfaat program
TQM dari pimpinan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa peran pimpinan adalah keikutsertaan aktif pimpinan dan adanya keterbukaan
dalam komunikasi, komunikasi yang baik akan membantu kesukseskan satu
organisasi dan akan memperkecil kesenjangan / salah paham. Perkembangan
perusahaan juga perlu diciptakan oleh pimpinan.
Peran hubungan pegawai dan
pimpinan
Menurut Mangkuprawira (2002) bahwa, hubungan
pegawai dan pimpinan yang didasarkan pada pendekatan hubungan sosial adalah
salah satu upaya agar kinerja pegawai memiliki daya saing tinggi. Marbun dan
Heriyanto (1993) menyatakan bahwa, hubungan pegawai dan pimpinan merupakan
isu-isu yang menentukan pengorganisasian, antara lain kesebahasaan dalam
tindakan, kebersamaan pegawai dan pimpinan dalam menghadapi setiap masalah,
keserasian langkah tindakan, kesukarelaan dalam kerjasama: unsur kesukarelaan
dalam bekerja yang tulus dan lahir dari dalam diri akan membentuk kekuatan
juang yang kokoh.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
peran pimpinan adalah kemampuan dan keaktifan pimpinan dalam memperjelas dan
mempercepat proses kerja sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan.
Lingkungan kerja
Menurut Tery dan Rue (2001) menyatakan bahwa,
lokasi, peralatan meja-meja, formulir-formulir, penerangan, semangat umum, dan
sikap-sikap,sarana kerja adalah contoh dari factor-faktor lingkungan kerja. Marbun
dan Heryanto (1993) menyatakan bahwa, lingkungan kerja antara lain kedisiplinan
kerja akan meningkatkan kualitas kerja, ketertiban dalam tindakan, kerapihan
lingkungan dan proses kerja, serta kesegaran jasmani: kondisi fisik seseorang sangat
menentukan hasil karyanya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
kondisi kerja yang baik dapat mendukung keberhasilan petugas dalam melaksanakan
pekerjaannya.
Tags
Industri dan Jasa