Terdapat beberapa tindakan untuk pencegahan
penyakit asma. Diambil dari Espeland (2008) dituliskan bahwa, pencegahan
penyakit asma sangat penting untuk dilakukan oleh masyarakat, pencegahan
penyakit asma tidak hanya dapat dilakukan oleh para penderita asma tetapi juga
dapat dilakukan oleh orang-orang yang berada disekitar penderita, diharapkan
masyarakat sekitar dapat menyadari betapa pentingnya menjaga lingkungan, tidak
hanya untuk pengidap penyakit yang paling penting adalah mulai untuk kita
sendiri.
Pencegahan penyakit asma dan tindakan dini
harus menjadi tujuan utama dalam menangani anak asma. Pengendalian lingkungan,
pemberian ASI ekslusif minimal 6 bulan, penghindaran makanan berpotensi
alergenik (mampu mencetuskan alergi), pengurangan terhadap debu rumah dan
rontokan bulu binatang, terbukti mengurangi manifestasi alergi makanan, dan
khususnya pada bayi, juga asma.
Tahapan
pencegahan penyakit asma dapat dilakukan sesuai urutan berikut:
- Pencegahan Primer: bertujuan menghambat sesitisasi imunologi oleh makanan terutama mencegah terbentuknya Imunoglobulin E (IgE). Pencegahan ini dilakukan sebelum terjadi sensitisasi atau terkena dengan penyebab alergi. Hal ini dapat dilakukan sejak saat kehamilan.
- Pencegahan sekunder: bertujuan untuk menekan timbulnya penyakit setelah sensitisasi. Pencegahan ini dilakukan setelah terjadi sensitisasi tetapi manifestasi penyakit alergi belum muncul. Keadaan sensitisasi diketahui dengan cara pemeriksaan IgE spesifik dalam serum darah, darah tali pusat atau uji kulit. Saat tindakan yang optimal adalah usia 0 hingga 3 tahun.
- Pencegahan tersier: bertujuan untuk mencegah dampak lanjutan setelah timbulnya alergi. Dilakukan pada anak yang sudah mengalami sensitisasi dan menunjukkan manifestasi penyakit yang masih dini tetapi belum menunjukkan gejala penyakit alergi yang lebih berat. Saat tindakan yang optimal adalah usia 6 bulan hingga 4 tahun (Dewi, 2008).
Pencegahan untuk mencegah terjadi dan
meningkatnya penyakit asma di masyarakat terutama pada anak - anak tidak hanya
dapat dilakukan seperti tahapan pencegahan diatas, pencegahan yang sangat
penting adalah mulai mencegah dari kita sendiri, mulai dari tidak merokok,
memakan makanan yang baik, dan memperhatikan lingkungan sekitar untuk menjaga
kebersihan.
Pengidap asma juga harus menjaga kebugaran
tubuhnya, dianjurkan para pengidap penyakit asma melakukan olahraga yang
teratur terutama olahraga renang, karena dapat memperkuat otot – otot
pernafasan. Pada anak penderita asma juga sangat tidak dianjurkan untuk
melakukan kegiatan yang cenderung berlebih, pengidap penyakit asma juga tidak
boleh terlalu emosi, tidak boleh menghirup aroma yang menyengat, tidak
dianjurkan untuk memelihara binatang yang berbulu halus. Hal tersebut harus
menjadi bahan pemikiran untuk kita yang berada disekitar para pengidap penyakit
asma.
Penatalaksanaan
asma menurut GINA (Global Initiative For Asthma) dalam situs CBN website ada 6
langkah yaitu:
- Pendidikan yang diberikan pada penderita dan keluarganya.
- Menentukan klasifikasi asma.
- Menghindari faktor pencetus.
- Memberikan pengobatan yang optimal.
- Menatalaksana eksaserbasi akut (Mengalami sesak secara tiba-tiba).
- Melakukan kontrol secara berkala.
Tags
Patologi