Pengertian obat antiemetik adalah obat-obat
yang digunakan untuk mengurangi Atau menghilangkan perasaan mual dan muntah.
Karena muntah hanya suatu gejala, maka
yang penting dalam pengobatan adalah mencari penyebabnya.
Muntah
dapat disebabkan antara lain:
- Rangsangan dari asam lambung-usus ke pusat muntah karena adanya kerusakan mukosa lambung-usus, makanan yang tidak cocok, hepatitis, dan lain – lain.
- Rangsangan tidak langsung melalui chemo reseptor trigger one (CTZ) yaitu suatu daerah yang letaknya berdekatan dengan pusat muntah. Rangsangan disebabkan oleh obat-obatan (seperti tetrasiklin, digoksin, estrogen, morfin dll), gangguan keseimbangan dalam labirin, gangguan metabolisme (seperti asidosis, uremia, tidak stabilnya hormon estrogen pada wanita hamil)
- Rangsangan melalui kulit korteks (cortex cerebri) dengan melihat, membau, merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Penggunaan Obat Antiemetik
Obat
antiemetik diberikan kepada pasien dengan keluhan sebagai berikut:
- Mabuk jalan (motion sickness) --- Disebabkan oleh pergerakan kendaraan darat, laut maupun udara dengan akibat stimulasi berlebihan di labirin yang kemudian merangsang pusat muntah melalui chemo reseptor trigger one (CTZ).
- Mabuk kehamilan (morning sickness) --- Pada kasus ringan sebaiknya dihindari agar tidak berakibat buruk pada janin, sedangkan pada kasus berat dapat dipakai golongan antihistamin atau fenotiazin (prometazin) yang kadang dikombinasikan dengan vitamin B6, penggunaannya sebaiknya dibawah pengawasan dokter.
- Mual atau muntah yang disebabkan penyakit tertentu, seperti pada pengobatan dengan radiasi atau obat-obat sitostatika.
Penggolongan Obat Antiemetik
Penggolongan
obat antiemetik dibagi menjadi 4 yaitu:
Anti
histamine
Sebenarnya kurang efektif tetapi nyaman
dipakai dengan efek samping mengantuk. Anti histamin yang dipakai adalah
sinarizin, dimenhidrinat dan prometazin teoklat.
Metoklopramid
dan fenotiazin
Bekerja secara selektif di chemo reseptor
triger zone (CTZ) tetapi tidak efektif untuk motion sickness. Obat yang dipakai
adalah klorpromazin HCl, perfenazin, proklorperazin dan trifluoperazin.
Domperidon
Bekerja berdasarkan perintangan reseptor
dopamin ke CTZ. Efek samping jarang terjadi hanya berupa kejang-kejang usus.
Obat ini dipakai pada kasus mual dan muntah yang berkaitan dengan obat-obatan
sitostatika.
Antagonis
5 HT3
Bermanfaat pada pasien mual dan muntah yang
berkaitan dengan obat-obatan sitostatika.
Spesialite Anti
emetika
NO
|
GENERIK
|
DAGANG
|
PABRIK
|
1
|
Difenhidramin Teoklat
|
Antimo
|
Phapros
|
(Dimenhydrinatum)
|
Dramamine
|
Soho
|
|
Wisatamex
|
Konimex
|
||
2
|
Betahistine Mesylate
|
Merislon
|
Eisai
|
3
|
Metoclopramide
|
Vomitrol
|
Pharos
|
Primperan
|
Soho
|
||
4
|
Hyoscine HBr
|
Buscopan
|
Boehringer
|
5
|
Klorpromazin HCl
|
Largactil
|
Aventis
|
Meprosetil
|
Meprofarm
|
||
Promactil
|
Combiphar
|
||
6
|
Domperidom
|
Motilium
|
Jansen
|
7
|
Pyranthiazine Theoclate + Vitamin B6
|
Mediamer
|
Darya Varia
|
Tags
Gizi dan Nutrisi