Ada beberapa kebutuhan dasar ibu nifas. Menurut
Suherni (2009), kebutuhan dasar ibu nifas adalah sebagi berikut:
Gizi
Ibu nifas dianjurkan untuk: makan dengan diet
berimbang, cukup, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral,
mengkonsumsi makanan tambahan, nutrisi 800 kalori/hari pada bulan pertama, 6
bulan selanjutnya 500 kalori dan tahun kedua 400 kalori. Asupan cairan 3
liter/hari, 2 liter di dapat dari air minum dan 1 liter dari cairan yang ada
pada kuah sayur, buah dan makanan yang lain, mengkonsumsi tablet besi 1 tablet
tiap hari selama 40 hari, mengkonsumsi vitamin A 200.000 iu. Pemberian vitamin
A dalam bentuk suplementasi dapat meningkatkan kualitas ASI, meningkatkan daya
tahan tubuh dan meningkatkan kelangsungan hidup anak.
Kebersihan Diri
Ibu nifas dianjurkan untuk: menjaga
kebersihan seluruh tubuh, mengajarkan ibu cara membersihkan daerah kelamin
dengan sabun dan air, menyarankan ibu mengganti pembalut setiap kali mandi,
BAB/BAK, paling tidak dalam waktu 3-4 jam, menyarankan ibu untuk mencuci tangan
dengan sabun dan air sebelum menyentuh kelamin, anjurkan ibu tidak sering
menyentuh luka episiotomi dan laserasi, pada ibu post sectio caesaria (SC),
luka tetap di jaga agar tetap bersih dan kering, tiap hari di ganti balutan.
Istirahat dan tidur
Ibu nifas dianjurkan untuk: istirahat cukup
untuk mengurangi kelelahan, tidur siang atau istirahat selagi bayi tidur,
kembali ke kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan, mengatur kegiatan
rumahnya sehingga dapat menyediakan waktu untuk istirahat pada siang kira-kira
2 jam dan malam 7-8 jam. Kurang istirahat pada ibu nifas dapat berakibat:
mengurangi jumlah ASI, memperlambat involusi, yang akhirnya bisa menyebabkan
perdarahan, depresi.
Eliminasi: BAB dan BAK. Buang air kecil (BAK)
dalam enam jam ibu nifas harus sudah BAK spontan, kebanyakan ibu nifas berkemih
spontan dalam waktu 8 jam, urine dalam jumlah yang banyak akan di produksi
dalam waktu 12-36 jam setelah melahirkan, ureter yang berdiltasi akan kembali
normal dalam waktu 6 minggu. Selama 48 jam pertama nifas (puerperium), terjadi
kenaikan dueresis sebagai berikut: pengurasan volume darah ibu, autolisis
serabut otot uterus. Buang air besar (BAB) biasanya tertunda selama 2-3 hari,
karena edema persalinan, diet cairan, obat-obatan analgetik, dan perenium yang
sangat sakit, bila lebih 3 hari belum BAB bisa diberikan obat laksantia,
ambulasi secara dini dan teratur akan membantu dalam regulasi BAB, Asupan
cairan yang adekaut dan diet tinggi serat sangat dianjurkan.
Pemberian ASI/Laktasi
Hal-hal yang diberitahukan kepada ibu nifas
yaitu: menyusui bayi segera setelah lahir minimal 30 menit bayi telah
disusukan, ajarkan cara menyusui yang benar, memberikan ASI secara penuh 6
bulan tanpa makanan lain (ASI eklusif), menyusui tanpa jadwal, sesuka bayi (on
demand), di luar menyusui jangan memberikan dot/kompeng pada bayi, tapi berikan
dengan sendok, penyapihan bertahap meningkatkan frekuensi makanan dan
menurunkan frekuensi pemberian ASI.
Keluarga Berencana
Idealnya setelah melahirkan boleh hamil lagi
setelah 2 tahun. Pada dasarnya ibu tidak mengalami ovulasi selama menyusui
ekslusif atau penuh 6 bulan ibu belum mendapatkan haid (metode amenorhe
laktasi). Meskipun setiap metode kontrasepsi beresiko, tetapi menggunakan
kontrasepsi jauh lebih aman. Jelaskan pada ibu berbagai macam metode
kontrasepsi yang diperbolehkan selama menyusui. Metode hormonal, khususnya oral
(estrogen-progesteron) bukanlah pilihan pertama bagi ibu yang menyusui.
Tags
Kehamilan