Karakteristik perilaku prokrastinasi dapat
dilihat dan diamati, baik secara subjektif maupun secara objektif. Ferrari et
al (1995), mengatakan bahwa sebagai suatu perilaku penundaan, prokrastinasi
dapat termanifestasikan dalam indikator tertentu yang dapat diukur dan diamati
ciri-ciri tertentu berupa:
Penundaan untuk memulai
maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi
Seseorang yang melakukan prokrastinasi tahu
bahwa tugas yang dihadapinya harus segera diselesaikan dan berguna bagi
dirinya, akan tetapi dia menunda-nunda untuk mulai mengerjakannya atau
menunda-nunda untuk menyelesaikan sampai tuntas jika dia sudah mulai
mengerjakan sebelumnya.
Keterlambatan dalam
mengerjakan tugas, karena melakukan hal-hal lain yang tidak dibutuhkan
Orang yang melakukan prokrastinasi memerlukan
waktu yang lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan pada umumnya dalam
mengerjakan suatu tugas. Seorang prokratinator menghabiskan waktu yang
dimilikinya untuk mempersiapkan diri secara berlebihan, maupun melakukan
hal-hal yang tidak dibutuhkan dalam penyelesaian suatu tugas, tanpa
memperhitungkan keterbatasan waktu yang dimilikinya. Kadang-kadang tindakan
tersebut mengakibatkan seseorang tidak berhasil menyelesaikan tugasnya secara
memadai. Kelambanan, dalam arti lambannya kerja seseorang dalam melakukan suatu
tugas dapat menjadi ciri yang utama dalam prokrastinasi.
Kesenjangan waktu antara
rencana dan kinerja aktual
Seorang prokrastinator mempunyai kesulitan
untuk melakukan sesuatu sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan
sebelumnya. Seorang prokrastinator sering mengalami keterlambatan dalam
memenuhi deadline yang telah ditentukan, baik oleh orang lain maupun
rencana-rencana yang telah dia tentukan sendiri. Seseorang mungkin telah
merencanakan untuk mulai mengerjakan tugas pada waktu yang telah ia tentukan
sendiri, akan tetapi ketika saatnya tiba dia tidak juga melakukannya sesuai
dengan apa yang telah direncanakan, sehingga menyebabkan keterlambatan maupun
kegagalan untuk menyelesaikan tugas secara memadai.
Melakukan aktivitas lain
yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan
Seorang prokrastinator dengan sengaja tidak
segera melakukan tugasnya, akan tetapi menggunakan waktu yang dia miliki untuk
melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih menyenangkan dan mendatangkan
hiburan, seperti membaca (koran, majalah, atau buku cerita lainnya), nonton,
ngobrol, jalan, mendengarkan musik, dan sebagainya, sehingga menyita waktu yang
dia miliki untuk mengerjakan tugas yang harus diselesaikannya.
Tags
Psikologi Pendidikan
prokrastinasi...
BalasHapussaya baru tahu ada kata seperti itu.
hehehe
semangat berposting dan sukses selalu,ya gan