Karaktersitik budaya perusahaan berbeda-beda
antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Budaya perusahaan merupakan
sesuatu hal yang sangat kompleks. Untuk itu budaya perusahaan harus memiliki
beberapa karakteristik sebagai wujud nyata keberadaannya. Masing-masing
karakteristik tersebut pada penerapannya akan mendukung pencapaian sasaran
perusahaan.
Menurut
Fred Luthans (2002), mengemukakan
budaya perusahaan dibagi menjadi 6 karakteristik yaitu:
- Observed Behaviorally Regularities. Adalah ketika partisipasi perusahaan berinteraksi dengan satu yang lainnya dan mereka menggunakan bahasa yang sama, istilah-istilah dan hubungan keagamaan untuk sikap hormat.
- Norma (Norms). Adalah standar dari perilaku seseorang yang membatasi seberapa banyak seseorang harus bekerja di suatu perusahaan dalam artian tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sedikit.
- Nilai-Nilai Dominan (Dominant Values). Adalah beberapa nilai-nilai yang ada dianjurkan oleh perusahaan dan diharapkan dapat berpartisipasi. Contohnya : absen berkurang, efisiensi tinggi, dan kualitas produk tinggi.
- Filosofi (Philosophy). Adalah kebijakan-kebijakan yang mengatur kepercayaan di dalam perusahaan bagaimana karyawan dan pelanggan diperlakukan.
- Peraturan (Rules). Adalah garis pedoman yang berhubungan tentang bagaimana cara mengakrabkan dengan perusahaan. Pendatang baru harus belajar tentang budaya perusahaan agar diterima sebagai anggota grup secara keseluruhan.
- Iklim Organisasi (Organizational Climate). Merupakan suatu perasaan dari fisik yang secara eksplisit dari perusahaan dan interaksi antar karyawan, interaksi atasan dengan bawahan, dan juga interaksi dengan pelanggan atau dengan perusahaan lain.
Karakteristik yang dikemukakan oleh
Fred Luthans (2002) menurut peneliti lebih bersifat bagaimana karakter tersebut
dapat membentuk suatu budaya perusahaan, dilihat dari karakteristiknya, dimana
individu dan perusahaan dapat menerapkan dan melakukan interaksi atau
komunikasi yang cukup baik terhadap individu-individu tersebut agar budaya
perusahaan dapat diterapkan dengan baik karena adanya partisipasi dari kedua
belah pihak yaitu individu dan perusahaan, selain itu dari karakteristik budaya
ini lebih melihat bagaimana lingkungan perusahaan, apakah lingkungan perusahaan
cocok dengan individu-individu yang bekerja di lingkungan tersebut.
Sedangkan
menurut Stephen P. Robbins (2008) menyatakan ada 7 (tujuh) karakteristik kunci
yang dijunjung tinggi oleh perusahaan, yang secara keseluruhan merupakan
hakikat budaya sebuah perusahaan yaitu:
- Inovasi dan keberanian mengambil resiko (Inovation and risk taking). Sejauhmana karyawan didorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil resiko.
- Perhatian pada hal-hal rinci (Attention to detail). Sejauhmana karyawan diharapkan menjalankan presisi (kecermatan), analisis, dan perhatian pada rincian.
- Berorientasi kepada hasil (Outcome orientation). Sejauhmana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
- Berorientasi kepada orang (People orientation). Sejauhmana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada dalam perusahaan.
- Berorientasi tim (Team orientation). Sejauhmana kegiatan-kegiatan kerja diorganisasikan pada tim ketimbang pada individu-individu.
- Keagresif (Aggressiveness). Sejauhmana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai.
- Stabilitas (Stability). Sejauhmana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan.
Teori dari Robbins (2006) tentang
karakteristik budaya, dimana budaya perusahaan ini lebih ditentukan oleh
individu itu sendiri untuk penerapannya dalam budaya perusahaan menjadi lebih
baik. Tetapi jika hal ini bersifat individu tidak adanya keseimbangan dari
pihak perusahaan, maka budaya perusahaan juga tidak akan terbentuk dengan baik
sehingga tujuan perusahaan juga tidak berjalan sesuai dengan tujuannya.
Tags
Industri dan Jasa