Terdapat
beberapa jenis sosialisasi politik. Sosialisasi apabila dikaitkan dengan
prosesnya, terdapat jenis-jenis sosialisasi.
Susanto
membagi jenis sosialisasi menjadi dua, yaitu:
- Sosialisasi primer, sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi ini berlangsung pada saat kanak-kanak.
- Sosialisasi sekunder, adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat (Susanto,1992:32).
Kedua proses tersebut berlangsung dalam
institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi
tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari
masyarakat luas dalam jangka waktu tertentu, bersama-sama menjalani proses
kehidupan, dan diatur secara formal.
Jenis-jenis
sosialisasi berdasarkan tipenya menurut Syahrial Syarbaini dkk, terbagi menjadi
dua, yaitu:
- Sosialisasi formal, yaitu sosialisasi yang dilakukan melalui lembagalembaga berwenang menurut ketentuan negara atau melalui lembagalembaga yang dibentuk menurut undang-undang dan peraturan pemerintah yang berlaku.
- Sosialisasi informal, yaitu sosialisasi yang bersifat kekeluargaan, pertemanan atau sifatnya tidak resmi (Syarbaini dkk, 2004).
Sosialisasi yang dilakukan oleh
lembaga-lembaga resmi pemerintahan, disebut sosialisasi formal karena lembaga
tersebut mempunyai kewenangan karena mempunyai landasan hukum dan materi yang
disampaikan merupakan kebijakan pemerintah. Sosialisasi yang bersifat informal
lebih sering dilakukan tanpa disadari. Jenis sosialisasi formal merupakan jenis
yang sering digunakan oleh pemerintah dalam mensosialisaskan program atau
kebijakan yang baru dibuat kepada masyarakat.
Tags
Psikologi Politik