Terdapat
beberapa indikator komitmen karyawan. Kaswara dan Santoso (2008) mengemukakan
tiga indikator komitmen yang digunakan dalam pendekatan untuk menentukan
indikator komitmen karyawan kepada organisasi, yaitu:
Indikator Affective Commitment
Komitmen dimana individu memiliki hasrat
yang kuat untuk tetap bekerja pada organisasi karna ada kesamaan atau
kesepakatan antara nilai-nilai personal
individu dan organisasi. Komitmen afektif didasarkan pada Goal Congruence
Orientation, dimana didalamnya terdapat suatu keterikatan secara psikologis
antara individu dan organisasinya sehingga mempengaruhi perilaku individu
terhadap tugas yang diterimanya. Individu dengan Affective Commitment yang
tinggi memiliki emosional yang erat terhadap organisasi, yang berarti bahwa
individu tersebut akan memiliki motivasi dan keinginan untuk berkontribusi
secara berarti terhadap organisasi dibandingkan individu dengan affective
Commitment yang lebih rendah.
Indikator Continuance Commitment
Kecenderungan individu untuk tetap
menjaga komitmen karyawan pada organisasi karena tidak ada hal lain yang dapat
dikerjakan di luar itu. Individu dengan Continuance Commitment yang tinggi akan bertahan dalam organisasi,
bukan karena alasan emosional, tapi karena adanya kesadaran dalam individu
tersebut akan kerugian besar yang dialami jika meninggalkan organisasi.
Individu dengan Continuance
Commitment yang tinggi akanlebih
bertahan dalam organisasi dibandingkan yang rendah.
Indikator Normative Commitment
Komitmen normatif adalah komitmen yang
menunjukkan perasaan individu yang berkewajiban untuk tetap bekerja pada
Organisasinya, dan juga menunnjukan adanya kewajiban dan tanggung jawab yang
harus dipikul. Individu dengan Normative
Commitment yang tinggi akan tetap bertahan dalam organisasi karena merasa
adanya suatu kewajiban atau tugas. Perasaan seperti itu akan memotivasi
individu untuk bertingkah laku secara baik dan melakukan tindakan yang tepat
bagi oraganisasi. Perusahaan mengharapkan dengan adanya Normative Commitment,
karyawan memiliki hubungan yang positif dengan tingkah laku dalam pekerjaan,
seperti Job Performance, Work attendence, dan Organization citizenship.
Pada
dasarnya melaksanakan komitmen sama saja maknanya dengan menjalankan kewajiban,
tanggung jawab, dan janji yang membatasi kebebasan seseorang untuk melakukan sesuatu.
Jadi karena sudah punya komitmen maka dia harus mendahulukan apa yang sudah
dijanjikan buat organisasinya ketimbang untuk hanya kepentingan dirinya. Di
sisi lain komitmen berarti adanya ketaatasasan seseorang dalam bertindak
sejalan dengan janji-janjinya.
Semakin
tinggi derajat komitmen karyawan semakin tinggi pula kinerja yang dicapainya.
Suatu ketika komitmen diwujudkan dalam bentuk kesetiaan pengabdian pada
organisasi. Namun dalam prakteknya tidak semua karyawan melaksanakan komitmen
seutuhnya. Ada komitmen yang sangat tinggi dan ada yang sangat rendah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat komitmen adalah faktor intrinsik dan
ekstrinsik karyawan bersangkutan.
Faktor-faktor
intrinsik karyawan dapat meliputi aspek-aspek kondisi sosial ekonomi keluarga
karyawan, usia, pendidikan, pengalaman kerja, kestabilan kepribadian, dan
gender. Sementara faktor ekstrinsik yang dapat mendorong terjadinya derajat
komitmen tertentu antara lain adalah keteladanan pihak manajemen khususnya
manajemen puncak dalam berkomitmen di berbagai aspek organisasi.
Dukungan
fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia lainnya tidak boleh diabaikan.
Kalau tidak diprogramkan secara terencana, maka pengingkaran pada komitmen sama
saja memperlihatkan adanya kekeroposan suatu organisasi. Penurunan kredibilitas
atau kepercayaan terhadap karyawan pada gilirannya akan mengakibatkan hancurnya
kredibilitas perusahaan itu sendiri. Dan ini akan memperkecil derajat loyalitas
pelanggan dan mitra bisnis kepada perusahaan tersebut.
No
|
Indikator
Komitmen Karyawan
|
Faktor-faktor
Penentu
|
1
|
Komitmen afektif
|
1.
Personal characteristic
2.
Job Characteristic
3.
Work experience
4.
Structural experience
5.
Job challenge
6.
Role clarity
7.
Goal clarity
8.
Goal difficulty
9.
Management receptiveness
10.
Peer cohesion
11.
Eqiuty
12.
Personal importance
13.
Feedback
14.
Participation
|
2
|
Komitmen Berkelanjutan
|
1.
Increaase in pay
2.
Status
3.
Freedom
4.
Promotional opportunity
5.
Number of investment or side-bets
6.
Perceived lack of alternatives
7.
Skill
8.
Formal education
9.
Relocate
10.
Self investment
11.
Pension
|
3
|
Komitmen Normatif
|
1.
Fammiliar or cultural socialization
2.
organizational socialization
3.
Participant
|
Tags
Industri dan Jasa
Penjelasan panjang ttg faktor faktor penentu indikator komitmen ada dimana ya?
BalasHapus