Fungsi komunikasi dalam organisasi sangat
besar. Menurut Sendjaja (Burhan. 2009), organisasi baik yang berorientasi untuk
mencari keuntungan (profit) maupun nirlaba (non-profit), memiliki empat fungsi
organisasi, yaitu: fungsi normatif, regulatif, persuasif, dan integratif.
Fungsi komunikasi dalam organisasi adalah
sebagai berikut:
Fungsi informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu
system proses informasi (information-processing system). Maksudnya, seluruh
naggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih
banyak, lebih baik, dan tepat waktu.
Informasi yang didapat memungkinkan setiap
anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti.
Informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan
kedudukan dalam suatu organisasi. Orang-orang dalam tataran manajemen
membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna
mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan
(bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, di samping itu juga
informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan.
Fungsi regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan
peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga
atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini.
Pertama, atasan atau orang-orang yang berada dalam tatanan manajemen, yaitu
mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang
disampaikan. Disamping itu, mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberi
instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka
ditempatkan pada lapis atas (position of outhority) supaya perintah-perintahnya
dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Namun
demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada:
- Keabsahan pimpinan dalam menyampaikan perintah
- Kekuatan pimpinan dlaam memberi sanksi
- Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pimpinan sekaligus sebagai pribadi
- Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan
Kedua, berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan
regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan
kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh untuk dilaksanakan
Fungsi persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan
dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Adanya kenyataan ini maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk memersuasi
bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara
sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding
kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
Fungsi integratif
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan
saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan
dengan baik. Ada dua saluran komunikasi formal, seperti penerbitan khusus dalam
organisasi tersebut (newsletter, bulletin) dan laporan kemajuan organisasi;
juga saluran komunikasi informal, seperti perbincangan antarpribadi selama masa
istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata.
Pelaksanaan aktivitas ini menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih
besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.
Tags
Industri dan Jasa