Terdapat beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi kecersasan adversitas. Menurut Stoltz (2000) menjelaskan bahwa ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan adversitas antara lain:
Bakat
Bakat adalah suatu kondisi pada diri
seseorang yang dengan suatu latihan khusus memungkinkannya mencapai suatu
kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus. Bakat menggambarkan penggabungan
antara keterampilan, kompetensi, pengalaman dan pengetahuan yakni apa yang
diketahui dan mampu dikerjakan oleh seorang individu.
Kemauan
Kemauan menggambarkan motivasi, antusiasme,
gairah, dorongan, ambisi, dan semangat yang menyala–nyala. Seorang individu
tidak akan menjadi hebat dalam bidang apapun tanpa memiliki kemauan untuk
menjadi individu yang hebat.
Kecerdasan
Menurut Gardner (dalam Stoltz, 2000) terdapat
tujuh bentuk kecerdasan, yaitu linguistik, kinestetik, spasial, logika
matematika, musik, interpersonal, dan intrapersonal. Individu memiliki semua
bentuk kecerdasan sampai tahap tertentu dan beberapa di antaranya ada yang
lebih dominan. Kecerdasan yang lebih dominan mempengaruhi karir yang dikejar
oleh seorang individu, pelajaran – pelajaran yang dipilih, dan hobi.
Kesehatan
Kesehatan emosi dan fisik juga mempengaruhi
individu dalam mencapai kesuksesan. Jika seorang individu sakit, penyakitnya
akan mengalihkan perhatian dari proses pencapaian kesuksesan. Emosi dan fisik
yang sehat sangat membantu dalam pencapaian kesuksesan.
Karakteristik kepribadian
Karakteristik kepribadian seorang individu
seperti kejujuran, keadilan, ketulusan hati, kebijaksanaan, kebaikan,
keberanian dan kedermawanan merupakan sejumlah karakter penting dalam mencapai
kesuksesan.
Genetika
Meskipun warisan genetis tidak menentukan
nasib, namun faktor ini juga mempengaruhi kesuksesan individu. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa faktor genetik merupakan salah satu faktor yang mendasari
perilaku dalam diri individu.
Pendidikan
Pendidikan mempengaruhi kecerdasan,
pembentukan kebiasaan yang sehat, perkembangan watak, keterampilan, hasrat, dan
kinerja yang dihasilkan individu.
Keyakinan
Keyakinan merupakan hal yang sangat penting
dalam kelangsungan hidup individu. Menurut Benson (dalam Stoltz, 2000) berdoa
akan mempengaruhi epinefrin dan hormone kortikosteroid pemicu stress, yang
kemudian akan menurunkan tekanan darah serta membuat detak jantung dan
pernafasan lebih santai. Keyakinan merupakan ciri umum yang dimiliki oleh
sebagian orang – orang sukses karena iman merupakan faktor yang sangat penting
dalam harapan, tindakan moralitas, kontribusi, dan bagaimana kita memperlakukan
sesama kita.
Semua faktor yang telah disebutkan di atas
merupakan hal-hal yang dibutuhkan untuk tetap bertahan dalam situasi yang sulit
agar mencapai kesuksesan.
Menurut
Anthony dkk (dalam Papalia dkk, 1998) ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kemampuan indvidu untuk dapat berhasil beradaptasi meskipun dihadapkan pada
keadaan yang sulit, yaitu:
Kepribadian
Remaja yang mampu beradaptasi dengan keadaan
yang sulit adalah remaja yang adaptable. Mereka berusaha untuk melihat suatu
masalah dari berbagai sisi. Mereka ramah, mandiri, dan sensitif. Mereka merasa
kompeten, memiliki harga diri yang tinggi, dan cenderung menjadi siswa yang
baik.
Keluarga
Remaja yang mampu beradaptasi dengan keadaan
yang sulit memiliki hubungan yang baik dengan salah satu atau kedua orangtua
yang mendukungnya. Jika tidak, mereka biasanya dekat dengan orang dewasa lain
yang mereka percayai.
Kemampuan
untuk belajar dari pengalaman (learning experience)
Remaja yang mampu beradaptasi dengan keadaan
sulit berpengalaman dalam memecahkan masalah – masalah sosial. Mereka belajar
dari orang tua, saudara yang lebih tua, atau orang lain yang berhasil mengatasi
frustasi dan membuat situasi yang terbaik dari hal buruk. Mereka menghadapi
perubahan yang terjadi pada diri mereka, mencari solusi, dan belajar bahwa
mereka memiliki keahlian untuk mengendalikan semua hal - hal buruk yang menimpa
mereka.
Dacey & Kenny (1997) juga menambahkan bahwa
kemampuan remaja utk beradaptasi dengan baik meskipun dihadapkan pada situasi
yang sulit dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga yang
selalu memberikan dukungan pada remaja dapat memberikan perasaan hangat pada
diri remaja tersebut. Perasaan hangat merupakan salah satu faktor pelindung
bagi remaja untuk menghadapi hal - hal beresiko dalam kehidupan remaja. Orang
tua remaja yang dapat beradaptasi dengan keadaan sulit akan menggabungkan
dukungan, pengertian dan pengawasan serta disiplin yang konsisten pada
aktivitas anak – anak. Faktor kedua yang mempengaruhi kemampuan remaja untuk
dapat beradaptasi dengan baik meskipun dihadapkan pada situasi sulit adalah
jaringan sosial. Masyarakat yang memberikan dukungan penuh pada remaja akan
membuat remaja percaya pada kemampuannya dalam mengatasi masalah. Dan faktor
ketiga adalah karakteristik kepribadian.
Tags
Psikologi Umum