Banyak
faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan berbicara anak usia dini. Anak
usia dini memiliki keterampilan yang berbeda-beda itu dikarenakan stimulasi
yang diterima, lingkungan tempat tinggal, kesehatan, jenis kelamin dan masih
banyak lagi. Keterampilan berbicara
mengalami proses belajar yang unik karena berbicara tersebut digunakan
sehari-hari meskipun tanpa proses informal namun melalui proses formal.
Menurut
Tarmasyah (1996) faktor yang mempengaruhi perkembangan berbahasa dan bicara
diantaranya:
Kondisi jasmani dan kemampuan motorik
Kondisi
jasmaniah anak meliputi kondisi fisik sehat, tentunya mempunyai kemampuan
gerakan yang lincah, dan penuh energi. Anak demikian anak mempunyai rasa ingin
tahu tentang benda-benda disekitarnya, kemudian benda tersebut diasosikan anak
menjadi sebuah pengertian. Untuk selanjutnya pengertian tersebut dilahirkan
dalam bentuk bahasa dan di ucapakan. Anak yang mempunyai kondisi fisik yang
normal akan mempunyai kosep bahasa yang
lebih dari anak yang kondisi fisiknya
terganggu. Dengan demikian kemampuan bahasa dan keterampilan berbicara akan
berbeda.
Kesehatan umum
Kesehatan secara umum menujang perkembangan setiap anak
termasuk didalamya kemampuan bahasa dan keterampilan berbicara. Anak yang berpenyakit
tidak mempunyai kebebasan dalam mengenal lingkungan sekitarnya secara utuh
sehingga anak kurang mampu mengekspresikannya. Namun anak yang sehat akan mampu
mengenali lingkungan dan mampu mengekspresikan secara utuh dalam bentuk bahasa
dan berbicara.
Lebih
lanjut Tarmansyah (1996: 53) mengatakan “.... adanya gangguan pada kesehatan
anak, akan mempengaruhi dalam perkembangan bahasa dan bicara. Hal ini terjadi
sehubungan dengan berkurangnya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dari
lingkungan. Selain itu, mungkin anak yang kesehatannya kurang baik tersebut
menjadi berkurang minatnya untuk ikut aktif melakukan kegiatan, sehingga
menyebabkan kurangnya input yang diperlukan untuk membentuk konsep bahasa dan
perbendaharaan pengertian.
Menurut
Elizabeth B. Hurlock (1978: 186) faktor yang menimbulkan perbedaan dalam
belajar berbicara tentang kesehatan anak yang sehat akan cepat belajar
berbicara ketimbang anak yang tidak sehat, karena ada motivasi untuk bergabung
dengan kelompok sosial dan berkomunikasi dengan anggota kelompok tersebut.
Kecerdasan
Kecerdasan
pada anak usia dini meliputi fungsi mental intelektual. Anak yang memiliki
intelegensi tinggi akan mampu berbicara lebih awal sedangkan anak yang memiliki
intelegensi rendah akan terlambat dalam kemampuan berbahasa dan berbicara.
Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa kecerdasan atau intelegensi
berpengaruh terhadap kemampuan bahasa dan bicara.
Menurut
Elizabeth B. Hurlock (1978: 186) anak yang memiliki kecerdasan tinggi belajar
berbicara lebih cepat dan memperlihatkan penguasaan bahasa yang lebih unggul
ketimbang anak yang tingkat kecerdasannya rendah. Berdasarkan uraian di atas,
dapat dikatakan bahwa kelancaran keterampilan berbicara pada anak yang memiliki
kecerdasan yang baik, umumnya tidak mengalami hambatan dalam berbahasa dan
berbicara. Jadi, kelancaran berbicara menunjukan kematangan mental intelektual.
Sikap lingkungan
Lingkungan
yang mempengaruhi perkembangan bahasa dan bicara anak adalah lingkungan bermain
baik dari tetangga maupun dari sekolah. Oleh karena itu lingkungan sangat
mempengaruhi bahasa anak, maka lingkungan dari mana pun bagi anak hendaklah
lingkungan yang dapat menimbulkan minat berkomunikasi anak. Proses perolehan
bahasa anak diawali dengan kemampuan mendengar kemudian maniru suara yang didengar
dari lingkungan. Proses semacam ini, anak tidak akan mampu berbahasa dan
berbicara jika anak tidak diberi kesempatan untuk mengungkapkan yang pernah
didengarnya. Oleh karena itu keluarga harus memberi kesempatan kepada anak
belajar dari pengalaman yang pernah didengarnya. Kemudian berangsur-angsur
ketika anak mampu mengekspresikan pengalaman, baik dari pengalaman mendengar,
melihat, membaca dan diungkapkan kembali dalam bahasa lisan.
Sosial Ekonomi
Kondisi
sosial ekonomi dapat mempengaruhi perkembangan bahasa dan bicara. Hal ini
dikarenakan sosial ekonomi seseorang memberikan dampak terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan berbahasa dan berbicara. Makanan dapat mempengaruhi kesehatan.
Makanan yang bergizi akan memberikan pengaruh positif untuk perkembangan sel
otak. Perkembangan sel otak inilah yang akhirnya digunakan untuk mencerna semua
rangsangan dari luar sehingga rangsangan tersebut akan melahirkan respon dalam
bentuk berbahasa dan berbicara. Gambaran tersebut menujukkan bahwa kondisi
social ekonomi yang tinggi dapat memenuhi kebutuhan makan anaknya yang memadai.
Menurut
Elizabeth B. Hurlock (1978: 186) anak dari kelompok sosial ekonomi tinggi lebih
mudah belajar berbicara, mengungkapkan dirinya lebih baik, dan lebih banyak
berbicara ketimbang anak dari kelompok yang keadaan ekonominya lebih rendah. Penyebab utama adalah anak dari
kelompok lebih tinggi lebih banyak didorong unutk berbicara dan lebih banyak di
bombing melakukannya.
Kedwibahasaan
Kedwibahasaan
atau bilingualism adalah kondisi dimana seseorang berada di lingkungan orang
lain yang menggunakan dua bahasa atau lebih. Kondisi demikian dapatlah
mempengaruhi atau memberikan akibat bagi perkembangan bahasa dan berbicara
anak. Meskipun ada anggapan bahwa anak usia dini dapat belajar bahasa yang
berbeda sekaligus, namun jika dalam penggunaannya bersamaan dan bahasa yang
digunakan berbeda, maka hal ini dapat mempengaruhi perkembangan bahasa dan
bicara anak.
Neurologi
Neuro
adalah syaraf, sedangakan neurologis dalam berbicara adalah bentuk layanan yang
dapat diberikan kepada anak untuk membantu mereka yang mengalami gangguan
bicara. Oleh karena itu gangguan berbicara penyebabnya dapat dilihat dari
keadaan neurologisnya.
Beberapa faktor neurologis yang mempengaruhi
perkembangan bahasa dan bicara anak menurut Tarmansyyah (1996) adalah
meliputi:
- Bagaimana struktur susunan syarafnya
- Bagaimana fungsi susunan syarafnya
- Bagaimana peranan susunan syarafnya
- Bagaimana syaraf yang behubungan dengan organ bicaranya.
min ini referensi buku apa
BalasHapus