Terdapat beberapa
faktor-faktor yang mempengaruhi self-regulated learning. Cobb (2003) menyatakan
bahwa self regulated learning dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya
adalah self efficacy, motivasi dan tujuan.
Self efficacy
Self
efficacy merupakan penilaian individu terhadap kemampuan atau kompetensinya
untuk melakukan suatu tugas, mencapai suatu tujuan, atau mengatasi hambatan
dalam belajar (Bandura dalam Cobb, 2003). Self efficacy dapat mempengaruhi
peserta didik dalam memilih suatu tugas, usaha, ketekunan, dan prestasi.
Peserta didik yang memiliki self efficacy yang tinggi akan meningkatkan
penggunaan kognitif dan strategi self regulated learning. Peserta didik yang
merasa mampu menguasai suatu keahlian atau melaksanakan suatu tugas akan lebih
siap untuk berpartisipasi, bekerja keras, lebih ulet dalam menghadapi
kesulitan, dan mencapai level yang lebih tinggi.
Motivasi
Menurut
Cobb (2003) motivasi yang dimiliki peserta didik secara positif berhubungan
dengan self regulated learning. Motivasi dibutuhkan peserta didik untuk
melaksanakan strategi yang akan mempengaruhi proses belajar. Peserta didik
cenderung akan lebih efisien mengatur waktunya dan efektif dalam belajar
apabila memiliki motivasi belajar. Motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang
(intrinsic) cenderung akan lebih memberikan hasil positif dalam proses belajar
dan meraih prestasi yang baik. Motivasi ini akan lebih kuat dan lebih
stabil/menetap bila dibandingkan dengan motivasi yang berasal dari luar diri
(extrinsic). Walaupun demikian bukan berarti motivasi dari luar diri
(extrinsic) tidak penting. Kedua jenis motivasi ini sangat berperan dalam
proses belajar. Peserta didik kadang termotivasi belajar oleh keduanya,
misalnya mereka mengharapkan pemenuhan kepuasan atas keingintahuannya dengan
belajar giat, namun mereka juga mengharapkan ganjaran (reward) dari luar atas
prestasi yang mereka capai.
Tujuan (goals)
Menurut
Cobb (2003) goal merupakan penetapan tujuan apa yang hendak dicapai seseorang.
Goal merupakan kriteria yang digunakan peserta didik untuk memonitor kemajuan
mereka dalam belajar. Goal memiliki dua fungsi dalam self regulated learning
yaitu menuntun peserta didik untuk memonitor dan mengatur usahanya dalam arah
yang spesifik. Selain itu goal juga merupakan kriteria bagi peserta didik untuk
mengevaluasi performansi mereka. Efek dari goal tergantung atas hasil
(outcomes) yang diharapkan. Hasil ini dapat dikategorikan menjadi dua orientasi yaitu: orientasi pada pembelajaran
(learning) dan orientasi pada penampilan (performance). (Meece dalam Cobb, 2003)
menjelaskan bahwa orientasi pada pembelajaran (learning goals) fokus pada
proses pencapaian kemampuan dan pemahaman betapapun sulitnya usaha yang harus
dilakukan untuk mencapai goal tersebut. Sedangkan orientasi pada penampilan
(performance goal) fokus pada pencapaian penampilan yang baik di pandangan
orang lain atau penghindaran penilaian negatif dari lingkungan. Menurut Cobb
(2003) learning goals menghasilkan prestasi akademik yang tinggi dan
menunjukkan penggunaan strategi self regulated learning melalui proses
informasi yang mendalam (deep).