Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
aktualisasi diri. Orang yang mampu mengaktualisasikan dirinya sangat memahami bahwa
ada eksistensi atau hambatan lain tinggal (indwelling) didalam (internal) atau
di luar (eksternal) keberadaannya sendiri yang mengendalikan perilaku dan
tindakannya untuk melakukan sesuatu.
Faktor Internal
Faktor
internal ini merupakan bentuk hambatan yang berasal dari dalam diri seseorang,
yang meliputi:
- Ketidaktahuan akan potensi diri
- Perasaan ragu dan takut mengungkapkan potensi diri, sehingga potensinya tidak dapat terus berkembang.
Potensi diri merupakan modal yang perlu
diketahui, digali dan dimaksimalkan. Sesungguhnya perubahan hanya bisa terjadi
jika kita mengetahui potensi yang ada dalam diri kita kemudian mengarahkannya
kepada tindakan yang tepat dan teruji (Fadlymun, 2009).
Faktor Eksternal
Faktor
eksternal merupakan hambatan yang berasal dari luar diri seseorang, seperti:
- Budaya masyarakat yang tidak mendukung upaya aktualisasi potensi diri seseorang karena perbedaan karakter. Pada kenyataannya lingkungan masyarakat tidak sepenuhnya menunjang upaya aktualisasi diri warganya.
- Faktor lingkungan. Lingkungan masyarakat berpengaruh terhadap upaya mewujudkan aktualisasi diri. Aktualisasi diri dapat dilakukan jika lingkungan mengizinkannya (Asmadi, 2008). Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-psikologis (Sudrajat, 2008).
- Pola asuh. Pengaruh keluarga dalam pembentukan aktualisasi diri anak sangatlah besar artinya. Banyak faktor dalam keluarga yang ikut berpengaruh dalam proses perkembangan anak. Salah satu faktor dalam keluarga yang mempunyai peranan penting dalam pengaktualisasian diri adalah praktik pengasuhan anak (Brown, 1961)
Aktualisasi diri merupakan kemampuan
seseorang untuk mengatur diri sendiri sehingga bebas dari berbagai tekanan,
baik yang berasal dari dalam diri maupun di luar diri. Kemampuan seseorang membebaskan
diri dari tekanan internal dan eksternal dalam pengaktualisasian dirinya
menunjukkan bahwa orang tersebut telah mencapai kematangan diri. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa aktualisasi diri tersebut secara penuh. Hal ini
disebabkan oleh terdapatnya dua kekuatan yang saling tarik-menarik dan akan
selalu pengaruh-mempengaruhi di dalam diri manusia itu sendiri sepanjang perjalanan
hidup manusia. Kekuatan yang satu mengarah pada pertahanan diri, sehingga yang
muncul adalah rasa takut salah atau tidak percaya diri, takut menghadapi resiko
terhadap keputusan yang akan diambil, mengagungkan masa lalu dengan mengabaikan
masa sekarang dan mendatang, ragu-ragu dalam mengambil keputusan/bertindak, dan
sebagainya. Sementara kekuatan yang lainnya adalah kekuatan yang mengarah pada
keutuhan diri dan terwujudnya seluruh potensi diri yang dimiliki, sehingga yang
muncul adalah kepercayaan diri dan penerimaan diri secara penuh (Asmadi, 2008).