Banyak faktor-faktor
yang mempengaruhi tinggi badan ana. Secara umum, faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tinggi badan anak ada dua faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Yang termasuk dalam faktor internal adalah genetik, obstetrik dan
seks, yang termasuk faktor eksternal adalah lingkungan, gizi, obat-obatan dan
penyakit (Supariasa,2002).
Genetik
Faktor
genetik dikaitkan dengan adanya kemiripan anak-anak dengan orangtuanya dalam
hal bentuk tubuh, proporsi tubuh dan kecepatan perkembangan. Faktor ini cukup
dominan dalam menentukan tinggi badan seseorang. Dan faktor ini sudah ada sejak
lahir. Seorang anak yang memiliki ibu dan ayah yang berpostur tinggi biasanya
nantinya akan tumbuh menjadi seorang dewasa yang berpostur tinggi pula.
Begitupun sebaliknya. Jika ayah dan ibunya pendek, maka seringkali anaknya juga
memiliki postur yang juga pendek. Anda dapat mengamati bahwa orang-orang Afrika
meskipun tidak mendapatkan gizi makanan yang baik, namun memiliki postur yang tinggi.
Hal itu dapat terjadi lebih dikarenakan faktor keturunan atau genetik ini.
Secara umum, faktor genetik ibu lebih berpengaruh ketimbang faktor genetik dari
ayah. Ini berarti bahwa Si A yang memiliki ibu tinggi dan ayah pendek akan
berpeluang memiliki tubuh yang lebih tinggi ketimbang si B yang memiliki ayah
tinggi dan ibu pendek. Namun tentu saja hal itu bukanlah suatu kepastian, namun
hanya kecenderungan medis (Supariasa,2002).
Lingkungan
Yang
termasuk dalam faktor lingkungan dalam hal ini adalah lingkungan biofisik dan
psiko-sosial yang mempengaruhi individu setiap hari dan sangat berperan dalam
menentukan tercapainya potensial bawaan.
Menurut Soetjiningsih (1995) secara garis
besar lingkungan dibagi menjadi lingkungan pra natal dan lingkungan post natal.
- Lingkungan Pra-Natal. Lingkungan pra natal adalah terjadi pada saat ibu sedang hamil, yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari masa konsepsi sampai lahir seperti gizi ibu pada saat hamil menyebabkan bayi yang akan dilahirkan menjadi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dan lahir mati serta jarang menyebabkan cacat bawaan. Selain dari pada itu kekurangan gizi dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan pada janin dan bayi lahir dengan daya tahan tubuh yang rendah sehingga mudah terkena infeksi, dan selanjutnya akan berdampak pada terhambatnya pertumbuhan tinggi badan. Selain itu faktor lingkungan pada masa pra natal lainnya yang berpengaruh adalah mekanis yaitu trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang akan dilahirkan. Faktor toksin atau zat kimia yang disengaja atau tanpa sengaja dikonsumsi ibu melalui obat-obatan atau makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan kecacatan, kematian atau bayi lahir dengan berat lahir rendah (Supariasa, 2002).
- Lingkungan Post-Natal. Lingkungan post natal mempengaruhi pertumbuhan bayi setelah lahir antara lain lingkungan biologis, seperti ras/suku bangsa, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit infeksi & kronis, adanya gangguan fungsi metabolisme dan hormon. Selain itu faktor fisik dan biologis, psikososial dan faktor keluarga yang meliputi adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat turut berpengaruh (Soetjiningsih, 1995).
Pertumbuhan dan Status Sosial Ekonomi
Beberapa
hal yang juga sebagai penyebab timbulnya masalah gizi yang mempengaruhi
pertumbuhan seseorang adalah faktor sosial ekonomi yang meliputi :pendidikan
orang tua, pekerjaan dan pendapatan, teknologi, budaya dan lain -lain.
Keterbatasan sosial ekonomi ini juga berpengaruh langsung terhadap pendapatan
keluarga untuk memenuhi kebutuhan akan makanan, berpengaruh pada praktek
pemberian makanan pada bayi berpengaruh pula pada praktek pemeliharaan
kesehatan dan sanitasi lingkungan yang akhirnya mempengaruhi daya beli dan
asupan makanan untuk memenuhi kebutuhan akan pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh
serta pencegahan terhadap penyakit infeksi yang kesemuanya berakibat pada
gangguan pertumbuhan (Aritonang, 1994).
Penelitian
di India Selatan, bahwa pola pembelanjaan makanan pada masyarakat yang miskin
dan kaya tercermin dari kebiasaan pengeluaran mereka. Masyarakat miskin akan
menghabiskan 80 % uangnya untuk membeli makanan dan apabila ada peningkatan
pendapatan maka makanan yang akan dipilih adalah yang kaya akan protein.
Sedangkan di negara-negara maju hanya 45 % uangnya dibelanjakan untuk makanan
dan uang yang berlebih biasanya susunan hidangan menjadi lebih baik. Dengan
demikian tingkat pendapatan menentukan pola makan dan apa yang akandibeli baik
kualitas maupun kuantitasnya (dr Kusnandi Rusmil, 2011).
Perbedaan
tinggi badan anak dari keluarga kaya kerana faktor genetik berkisar 2 – 3 cm, sedangkan perbedaan yang disebabkan
karena faktor sosial ekonomi adalah sekitar 10 – 12 cm.
Faktor Gizi
Beberapa
faktor gizi yang juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi badan adalah :
kalori, protein, Iodium dan zat gizi mikro seperti vitamin A, zink (zn).
(Davies, S. and A. Stewart., 1997, Nutritional Medicine. Pan).
Gizi
makanan sangat penting dalam membantu pertumbuhan tinggi badan seseorang.
Mengapa orang Eropa memiliki tubuh yang tinggi daripada orang Asia? Salah satu
sebabnya adalah gizi makanan yang mereka konsumsi sehari-hari mereka jauh lebih
baik daripada gizi makanan yang dikonsumsi oleh orang-orang Asia. Biasanya
balita mengalami pertambahan tinggi badan yang pesat karena balita mendapatkan
gizi yang sangat baik, terutama dari susu yang mereka minum. Susu adalah
makanan yang memiliki gizi ”sempurna” bagi pertumbuhan tulang (tubuh). Susu
mengandung semua zat yang dibutuhkan tulang untuk bertambah panjang. Protein,
Kalsium, Magnesium, berbagai macam vitamin dan berbagai macam mineral ada dalam
kandungan susu. (Bland, J. 1996, Contemporary Nutrition. J & B Associates).
Pertumbuhan
tulang memerlukan berbagai macam nutrisi protein, vitamin dan mineral. Namun
mineral utama bagi pertumbuhan tulang adalah ”kalsium”. Tanpa kalsium dalam
jumlah yang cukup, tulang tidak akan memanjang secara optimal.Kalsium adalah
mineral paling penting bagi tulang untuk tumbuh menjadi panjang, tebal dan
kuat. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa usia paruh baya yang
selalu mengkonsumsi kalsium secara cukup jarang terkena penyakit osteoporosis
dan punggung membungkuk. Selain penting bagi pertumbuhan dan kekuatan tulang,
kalsium juga berperan dalam mencegah kanker usus besar. Vitamin D juga penting
bagi tubuh membantu untuk menyerap kalsium. Sumber vitamin D yang baik adalah
susu, susu kedelai, margarin, ikan, hati dan kuning telur. Jika anda tidak
dapat mengkonsumsi vitamin D dari makanan -makanan tersebut, anda dapat
mendapatkan pasokan vitamin D melalui multivitamin. Namun tentu saja vitamin D
alami jauh lebih baik. (Davies, S. and A. Stewart., 1997, Nutritional Medicine.
Pan).
Bagaimana
memaksimalkan konsumsi kalsium melalui diet makanan? Untuk memaksimalkan
penyerapan kalsium dapat dilakukan antara lain : Konsumsi makanan berkalsium
yang mudah diserap tubuh. Yaitu susu, keju dan yogurt. Kurangi atau hindari
mengkonsumsi kafein (kopi, teh atau cola) karena dapat membuang kalsium melalui
urin. Kurangi konsumsi garam meja. Karena dapat membuang kalsium melalui urin.
Perlu diketahui bahwa kebutuhan tubuh
akan garam 90% nya terpenuhi oleh makanan (sayur,buah dll) bukan dari garam
meja (Bland, J. 1996, Contemporary Nutrition. J & B Associates.):
- Kalori. Jumlah intake kalori berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Intake kalori yang cukup akan menjamin pertumbuhan yang normal, namun sebaliknya intake yang kurang dan terjadi pada masa pertumbuhan serta berlangsung lama, akan berdampak pada pertumbuhan fisik dan kerentanan terhadap penyakit infeksi (Bland, J. 1996, Contemporary Nutrition. J & B Associates). Manifestasi dalam jangka panjang akan nampak pada tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang intake kalorinya cukup. Bailey, et al. (CIT.Bogin, 1988) melakukan studi pertumbuhan terhadap anak-anak di bagian utara Thailand di mana anak-anak yang tinggal di desa mengalami hambatan pertumbuhan, namun kejadian penyakit dan infestasi parasit dan kematian tidak berhubungan secara signifikan terhadap pertumbuhan. Bailey menyimpulkan bahwa terhambatnya pertumbuhan bukan disebabkan oleh penyakit atau kekurangan zat gizi spesifik seperti vitamin A atau besi melainkan karena defisiensi dalam jumlah total asupan kalori (Bland, J. 1996, Contemporary Nutrition. J & B Associates).
- Protein. Somatotropin berperan dalam mempertahankan tingkat sintesa protein dalam tubuh dan menghalangi sintesa lemak dan oksidasi karbohidrat pada pertumbuhan tinggi badan yaitu terhadap perkembang biakan sel-sel tulang rawan, sedang pada perkembangan kesempurnaan tulang pengaruhnya kecil. Rendahnya sintesis protein karena rendahnya pengaruh somatotropin yang berakibat berkurangnya protein, kekurangan protein ini merupakan masalah yang serius di seluruh dunia, dan menjadi faktor utama terjadinya kwashiorkor. Golden (1988) (cit. Hadju,1998) mempelajari studi-studi terdahulu tentang efek suplementasi makanan terhadap pertumbuhan TB. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa protein dan faktor yang berhubungan dengan protein dalam makanan perlu untuk pertumbuhan TB. (Bland, J. 1996, Contemporary Nutrition. J & B Associates).
- Iodium. Telah banyak disebutkan bahwa iodium merupakan unsur essensill sangat berperan terhadap pembentukan hormon pertumbuhan dan perkembangan yaitu thyroid, thyroxine (T 4) dan Triodothyronine (T 3). Peranan thyroxine sebagai permissive dalam arti kadar thyroxine yang cukup menjadikan sel-sel tubuh berfungsisecara normal dan sebaliknya bila kadar thyroxine kurang, maka sebagian besar dari sel-sel tubuh menjadi tidak efektif (Jalal dan Atmojo, 1998).
Pola tidur
Tidur
berkualitas sangat penting dalam memaksimalkan pertumbuhan tinggi badan. Sebab
hormon pertumbuhan bekerja ”penuh” sewaktu tidur. Semakin berkualitas tidur
seseorang, maka hormon pertumbuhan semakin bekerja optimal. Dan itu artinya
akan menghasilkan pertambahan tinggi badan secara optimal pula. Coba mengukur
tinggi badan pada pagi hari tepat setelah bangun tidur. Mungkin akan kaget.
Sebab meskipun telah dewasa (tidak lagi dalam masa pertumbuhan), namun tinggi
badan akan bertambah sewaktu bangun tidur (biasanya 1-2 cm). Ini disebabkan
oleh karena adanya pertambahan panjang tulang rawan pada punggung dan kaki.
Namun pertambahan ini bersifat sementara saja. Pada sore hari tinggi badan
kembali seperti semula oleh karena berbagai aktifitas yang anda lakukan dan
oleh karena gaya gravitasi bumi. Oleh karena itu, dalam melaksanakan program
peninggi badan alami ini, nantinya kualitas tidur harus ditingkatkan untuk meraih hasil yang
optimal. Tidur yang sangat menunjang bagi pertumbuhan badan adalah tidur lelap
(deep sleep) selama kurang lebih 7-8 jam tanpa terputus-putus, tanpa perasaan
gelisah. (www.journalsleep.org, 2001 )
Olahraga
Apabila
membandingkan tinggi badan seorang teman yang sering berolahraga renang atau
basket dengan teman lainnya yang tidak pernah atau jarang berolahraga akan
melihat perbedaan yang cukup mencolok bahwa mereka yang melakukan olahraga
renang atau basket secara teratur biasanya memiliki tinggi badan diatas
rata-rata. Ini disebabkan oleh karena olahraga sangat mempengaruhi tinggi badan
seseorang. Olahraga teratur dapat memacu produksi hormon pertumbuhan oleh tubuh
sehingga dapat menambah tinggi badan secara signifikan. Gerakan-gerakan dalam
renang dan basket juga secara langsung merangsang tulang kaki dan punggung
untuk bertambah panjang.
Dengan
demikian, dapat diprediksikan bahwa seseorang yang memiliki orang tua yang
tinggi, dan mendapatkan asupan gizi yang baik selama masa pertumbuhan, serta
mempunyai kebiasaan tidur yang baik dan berolahraga teratur cenderung tinggi
(Sports Md, 2009).
Kelenjar pituitari (hormonal)
Kelenjar
pituitari adalah kelenjar yang bertugas mengeluarkan hormon pertumbuhan. Posisi
kelenjar pituitari ini tampak pada gambar berikut: kelenjar-pituitari-pengontrol-hormon-pertumbuhan
Kelenjar pituitari terdiri dari 3 bagian, yaitu lobus anterior, pars intermedia
dan lobus posterior. Lobus anterior dari kelenjar pituitari inilah yang
memproduksi hormon pertumbuhan dan juga hormon-hormon lainnya. Hormon
pertumbuhan ini adalah hormon yang mengatur pertumbuhan jaringan tulang keras
dan tulang rawan. Dalam program peninggi badan alami, melalui metode khusus,
kelenjar pituitari ini dapat ditingkatkan aktifitasnya sehingga dapat
menghasilkan hormon pertumbuhan lebih banyak. Aktifitas kelenjar pituitari ini
dapat ditingkatkan dengan 5 cara khusus.. Jika seseorang masih berada pada masa
pertumbuhan (kurang dari 20 tahun), maka rutinitas berikut ini dapat dilakukan
untuk mengoptimalkan tinggi badan anda. Rutinitas berikut ini dapat merangsang
kelenjar pituitari untuk untuk mengeluarkan hormon pertumbuhan lebih banyak
sehingga tinggi badan dapat optimal. Semua rutinitas seperti stretching,
kicking, bicking, swimming dan basket/voli dikategorikan sebagai Exercises
Induced Growth Hormone (EIGH) (The Viginia Academy of Sleep Medicine). Latihan
Yang Merangsang Hormon Pertumbuhan: Stretching, kicking, biking, swimming,
basket/volley (Sports America, 2005).
Tags
Perkembangan Anak