Definisi efektivitas dapat dilihat dari definisi asal
kata maupun definisi oleh beberapa orang ahli. Efektivitas berasal dari kata
efektif yang mengandung pengertian dicapainya keberhasilan dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan
dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Efektivitas dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang (view point) dan dapat dinilai dengan berbagai cara dan
mempunyai kaitan yang erat dengan efisiensi. Seperti
yang dikemukakan oleh Arthur G. Gedeian dkk dalam bukunya Organization
Theory and Design yang mendefinisikan efektivitas yaitu “That is, the greater the extent it which an
organization’s goals are met or surpassed, the greater its effectiveness” (Semakin
besar pencapaian tujuan-tujuan organisasi semakin besar efektivitas)
(Gedeian dkk, 1991:61). Berdasarkan pendapat tersebut, bahwa efektivitas
apabila pencapaian tujuan-tujuan daripada organisasi semakin besar, maka
semakin besar pula efektivitasnya, artinya adanya pencapaian tujuan yang besar
daripada organisasi maka semakin besar pula hasil yang akan dicapai dari
tujuan-tujuan tersebut.
Selanjutnya efektivitas menurut Ibnu Syamsi dalam buku Pokok-pokok
Organisasi dan Manajemen, mengartikan efektivitas sebagai ”keadaan yang
mengandung pengertian mengenai terjadinya suatu efek atau akibat yang
dikehendaki” (Syamsi, 1988:2). Berdasarkan pendapat tersebut, dapat terlihat
bahwa Ibnu Syamsi menekankan pada suatu efek dari proses yang dilaksanakan
dalam suatu kebijakan dimana diharapakan dapat berjalan sesuai dengan apa yang
di kehendaki, sehingga suatu kebijakan dapat berjalan dengan hasil yang
maksimal.
Kata efektif sering diartikan sama dengan kata efisien walaupun artinya
sesungguhnya berbeda jika efektif belum tentu efisien Menurut pendapat Markus
Zahnd dalam bukunya Perancangan Kota Secara Terpadu mendefinisikan
efektivitas yaitu berfokus pada akibatnya, pengaruhnya atau efeknya, sedangkan
efisiensi berarti tepat atau sesuai untuk mengerjakan sesuatu dengan tidak
membuang-buang waktu, tenaga dan biaya” (Zahnd, 2006:200-2001). Berdasarkan
pendapat tersebut, bahwa efektivitas lebih memfokuskan pada akibat atau
pengaruh sedangkan efisiensi menekankan pada ketepatan mengenai sumber daya,
yaitu mencakup anggaran, waktu, tenaga, alat dan cara supaya dalam
pelaksanaannya tepat waktu. Lebih lanjut menurut Agung Kurniawan dalam bukunya Transformasi
Pelayanan Publik mendefinisikan efektivitas adalah kemampuan melaksanakan
tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi
atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara
pelaksanaannya” (Kurniawan, 2005:109).
Sehubungan dengan hal-hal yang dikemukakan di atas, maka secara singkat
pengertian daripada efisiensi dan efektivitas adalah efisiensi berarti
melakukan atau mengerjakan sesuatu secara benar, “doing things right”,
sedangkan efektivitas melakukan atau mengerjakan sesuatu tepat pada sasaran “doing
the right things”. Tingkat efektivitas itu sendiri dapat ditentukan oleh
terintegrasinya sasaran dan kegiatan organisasi secara menyeluruh, kemampuan
adaptasi dari organisasi terhadap perubahan lingkungannya.
Menurut pendapat Mahmudi dalam bukunya Manajemen Kinerja Sektor Publik mendefinisikan
efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin
besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka
semakin efektif organisasi, program atau kegiatan” (Mahmudi, 2005:92). Berdasarkan pendapat tersebut, bahwa
efektivitas mempunyai hubungan timbal balik antara output dengan tujuan.
Semakin besar kontribusi output, maka semakin efektif suatu program atau
kegiatan
Efektivitas berfokus pada outcome (hasil),
program, atau kegiatan yang dinilai efektif apabila output yang
dihasilkan dapat memenuhi tujuan yang diharapkan atau dikatakan spending
wisely. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka efektivitas adalah menggambarkan seluruh siklus input, proses dan
output yang mengacu pada hasil guna daripada suatu organisasi,
program atau kegiatan yang menyatakan sejauhmana tujuan (kualitas, kuantitas,
dan waktu) telah dicapai, serta ukuran berhasil
tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya dan mencapai
target-targetnya. Pandangan yang sama menurut
pendapat Peter F. Drucker yang dikutip H.A.S. Moenir dalam bukunya Manajemen
Umum di Indonesia yang mendefinisikan efektivitas, sebagai berikut:
“Effectivennes, on the other hand, is the
ability to choose appropriate objectives. An effective manager is one who
selects the right things to get done”. (Efektivitas,
pada sisi lain, menjadi kemampuan untuk memilih sasaran hasil sesuai. Seorang
manajer efektif adalah satu yang memilih kebenaran untuk melaksanakan) (Drucker
dalam Moenir, 2006).
Memperhatikan pendapat para ahli di atas, bahwa konsep efektivitas
merupakan suatu konsep yang bersifat multidimensional, artinya dalam
mendefinisikan efektivitas berbeda-beda sesuai dengan dasar ilmu yang dimiliki
walaupun tujuan akhir dari efektivitas adalah pencapaian tujuan. Kata efektif
sering dicampuradukkan dengan kata efisien walaupun artinya tidak sama, sesuatu
yang dilakukan secara efisien belum tentu efektif. Pendapat lain dinyantakan
oleh Sendarmayanti yang menyatakan efektivitas merupakan suatu ukuran yang
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai (Sedarmayanti,
2001:59). Sehubungan dengan pendapat sedarmayanti tersebut efektivitas merupakan
ukuran yang menjadikan program yang dijalankan efektif atau tidak.
Efektivitas dalam suatu organisasi bukan suatu benda, atau suatu tujuan,
atau suatu karekteristik dari output atau perilaku organisasi, tetapi sikap
suatu pernyataan dari relasi-relasi didalam dan diantara jumlah yang relevan
dari organisasi tersebut. Suatu organisasi yang efektif adalah yang dapat
membuat laporan tentang dirinya dan aktivitas-aktivitasnya menurut cara-cara
dalam jumlah-jumlah tersebut dapat diterima. Pandangan ini memahami efektivitas
sebagai proses negosiasi yang terus menerus, ketimbang sebagai sesuatu yang
diproduksikan. Proses yang dapat dipakai oleh para pimpinan instansi untuk
menetapkan efektivitas organisasi mencakup pengamatan terhadap lingkungan yang
terus menerus guna menjamin bahwa output organisasi yang dipakai oleh
seorang anggota kelompok dapat diterima.
Memperhatikan pendapat dari para ahli diatas, bahwa konsep efektivitas
merupakan suatu konsep yang bersifat multi dimensional, artinya dalam
mendefinisikan efektivitas berbeda-beda sesuai dengan dasar ilmu yang memiliki
walapun tujuan akhir dari efektivitas adalah pencapai tujuan.
Tags
Industri dan Jasa