Aspek-aspek coping stress terdiri dari
beberapa macam. Coping dapat diidentifikasi melalui respon, manifestasi (tanda
dan gejala) dan pernyataan klien dalam wawancara. Menurut Jerabek (1998) ada 7
(tujuh) aspek coping stress, yaitu:
Reactivity to stress (reaksi
terhadap stres)
Bagaimana individu bereaksi terhadap stres,
atau dapat dikatakan sebagai kemampuan seseorang untuk menghadapi stres.
Jerabek (1998) mengatakan bahwa semakin rendah kemampuan seseorang menghadapi
stres, maka reaksinya terhadap stres tergolong maladaptif. Sebaliknya, semakin
tinggi kemampuan seseorang menghadapi stres, maka reaksinya terhadap stres
semakin adaptif.
Ability to assess situation
(kemampuan untuk menilai situasi)
Kemampuan untuk menilai situasi yang dimaksud
yaitu bagaimana cara individu menanggapi situasi/masalah yang mengancam
dirinya. Dimana situasi tersebut dapat terkendali jika individu memiliki
kemampuan yang tinggi untuk menilai situasi, dan situasi yang menimpanya akan
menimbulkan stres jika individu memiliki kemampuan yang rendah untuk menilai
situasi (Jerabek, 1998).
Self-reliance (kepercayaan
terhadap diri sendiri)
Self-reliance merupakan kepercayaan individu
terhadap dirinya untuk dapat menghadapi/ menyelesaikan situasi atau masalah
yang datang kepadanya. Jerabek (1998) menyatakan bahwa, semakin tinggi
kepercayaan diri individu dalam menghadapi situasi yang mengancam dirinya, maka
ia akan terhindar dari stres. Sebaliknya, semakin rendah kepercayaan diri
individu dalam menghadapi situasi yang mengancam, maka ia akan mengalami stres.
Resourcefulness (banyaknya
akal daya)
Menurut Jerabek (1998) resourcefulness
merupakan daya/ kemampuan individu untuk memikirkan jalan keluar dalam
menghadapi situasi/ masalah yang mengancamnya. Semakin tinggi kemampuan
individu untuk mencari jalan keluar bagi masalahnya, ia akan terlepas dari
stres, namun semakin rendah kemampuan individu untuk mencari jalan keluar bagi
masalahnya, ia akan mengalami stres. Salah satu contoh dari aspek ini yaitu :
berbagi masalah dengan teman atau orang yang disayangi, mengikuti group
therapy.
Adaptability and flexibility
(adaptasi dan penyesuaian)
Adaptasi dan penyesuaian individu dalam
menghadapi situasi/masalah yang mengancam dirinya juga mempengaruhi tingkat
stres seseorang. Jerabek (1998) mengatakan bahwa, semakin tinggi adaptasi dan
penyesuaian diri individu terhadap situasi/ masalah yang mengancam, ia akan
terhindar dari stres. Sebaliknya, semakin rendah adaptasi dan penyesuaian diri
individu terhadap situasi/ masalah yang mengancam, ia akan mengalami stres.
Proactive attitude (sikap
proaktif)
Jerabek (1998) menyatakan bahwa individu juga
harus berperan aktif dalam menghadapi situasi/ masalah yang mengancam dirinya.
jika individu tidak aktif dalam menyeleseaikan masalahnya atau terlalu
bergantung kepada orang lain, ia akan mengalami stres. Namun sebaliknya, jika
seseorang aktif menghadapi situasi/ masalah yang menancam dirinya, ia akan
terlepas dari stres.
Ability to relax (kemampuan
untuk relaks)
Jerabek (1998) menyatakan bahwa bersikap
santai/ relaks dalam menghadapi masalah, dapat mengurangi tingkat stres
seseorang. Semakin tinggi kemampuan individu untuk relaks dalam menghadapi
maslaahnya, semakin rendah tingkat stress nya. Namun semakin tegang seseorang
menghadapi stres nya, maka tingkat stress nya akan semakin tinggi.
bisa kah saya mendapatkan daftar pustaka dari jerabek (1998)?
BalasHapuspermisi, tolong jawab. daftar pustakanya mana? kan supaya lengkao~ thanks
BalasHapusboleh minta daftar pustakanya kak?
BalasHapus