Akibat kekurangan kalsium pada masa
pertumbuhan dapat menyebabkan ganggguan pertumbuhan. Tulang kurang kuat, mudah
bengkok dan rapuh. Semua orang dewasa, terutama setelah usia 50 tahun,
kehilangan kalsium dari tulangnnya. Tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Hal
ini dinamakan osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stress
sehari-hari. Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita daripada laki-laki
dan lebih banyak pada orang kulit putih daripada kulit berwarna. Disamping itu
osteoporosis lebih banyak terjadi pada perokok dan peminum alcohol (Almatsier,
2004).
FDA (1998) menegaskan bahwa asupan kalsium
yang rendah adalah salah satu faktor risiko terjadinya osteoporosis, suatu
kondisi dari rendahnya massa tulang atau kepadatannya. Osteoporosis terjadi
pada 25% wanita pascamenopause, nampaknya defisiensi estrogen pada masa itu
ikut berperan sehingga insidensnya pada wanita lebih tinggi (Sherwood, 2001;
Hillegas, 2005). Karena terapi osteoporosis sulit dan sering kurang memuaskan,
pencegahan sejauh ini merupakan cara terbaik untuk menangani masalah kesehatan
ini).
Pencegahan osteoporosis dapat dimulai ketika
tulang seseorang dibentuk. Pembentukan tulang yang kuat sebelum menopause
melalui makanan yang kaya kalsium dan olahraga yang adekuat tampaknya merupakan
tindakan yang terbaik. Adanya cadangan tulang pada usia pertengahan dapat
memperlambat munculnya manifestasi klinis osteoporosis pada usia selanjutnya.
Akivitas fisik yang berlanjut seumur hidup tampaknya dapat menunda atau
mencegah pengeroposan tulang, bahkan pada orang berusia lanjut (Sherwood,
2001).
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan
osteomalasia, yang dinamakan juga riketsia pada orang dewasa dan biasanya
terjadi karena kekurangan vitamin D dan ketidakseimbangan konsumsi kalsium
terhadap fosfor. Mineralisasi matriks tulang terganggu, sehingga kandungan
kalsium di dalam tulang menurun (Almatsier, 2004).
Akibat Kelebihan Kalsium
Konsumsi kalsium hendaknya tidak melebihi
2500 mg sehari. Kelebihan kalsium dapat menimbulkan batu ginjal atau gangguan
ginjal. Disamping itu, dapat menyebabkan konstipasi (susah buang air besar).
Kelebihan kalsium bisa terjadi bila menggunakan suplemen kalsium berupa tablet
atau bentuk lain (Almatsier, 2004).
Tags
Gizi dan Nutrisi