Tindakan kolektif dan kerja sama berhubungan
erat dengan dimensi solidaritas dan kepercayaan. Bagaimanapun dimensi terdahulu
telah menyelidiki kedalaman yang lebih besar dan bagaimana orang-orang bekerja
dengan orang lain dalam masyarakat atau bergabung dengan proyek data merespon
masalah atau krisis. Hal ini juga menyadarkan konsekwensi pelanggaran harapan
masyarakat akan normanorma partisipasi.
Norma sosial akan sangat berperan dalam
mengontrol bentuk-bentuk prilaku yang tumbuh dalam masyarakat. Pengertian itu
sendiri adalah sekumpulan yang diharapkan dipatuhi dan diikuti oleh anggota
masyarakat pada suatu entitas sosial tetentu. Norma-norma ini biasanya
terinstutionalisasi dan mengandung sanksi sosial yang dapat mencegah individu
berbuat sesuatu yang menyimpang dari kebiasaan yang berlaku dimasyarakatnya.
Aturan-aturan kolektif tersebut biasanya tidak tertulis tapi dipahami oleh
setiap anggota masyarakatnya dan menentukan pola tingkah laku yang diharapkan
dalam konteks hubungan sosial.
Aturan-aturan kolektif ini misalnya,
bagaimana cara menghormati orang yang lebih tua, menghormati pendapat orang
lain, norma untuk tidak mencurangi orang lain, norma untuk selalu bersama-sama
dan sejenisnya. Jika dalam suatu komunitas, norma tersebut tumbuh,
dipertahankan dan kuat akan mempertahankan masyarakat itu sendiri. Norma
seperti halnya nilai, senantiasa memiliki implikasi yang ambivalen, tetapi
disisi lain, norma cenderung tidak merangsang munculnya ide-ide baru, karena
semua bentuk hubungan lebih mengutamakan kulit luar yaitu suatu label ketimbang
pada dimensi substansi isinya. Konfigurasi norma yang tumbuh ditengah masyarakat
juga mementukan apakah norma tersebut akan memperkuat keretakan hubungan antar
individu dan memberikan dampak positif bagi perkembangan masyarakat tersebut.
Nilai adalah sesuatu ide yang turun temurun
dianggap benar dan penting oleh anggota kelompok masyarakat. Nilai senantiasa
berperan penting dalam kehidupan manusia. Pada setiap kebudayaan, biasanya
terdapat nilai-nilai tertentu yang mendominasi ide yang berkembang. Dominasi
ide tertentu dalam masyarakat akan membentuk dan mempengaruhi aturan-aturan
bertindak masyarakat dan aturan bertingkah laku yang secara bersama-sama
membentuk pola cultural, teori modal sosial, seperti norma-norma dan
kepercayaan-kepercayaan, pengaruh-pengaruh sosial struktural.
Meletakkan studi-studi sebelumnya ini
bersama-sama, itu akan nampak lebih mungkin bahwa kepercayaan sosial adalah
faktor pokok untuk meningkatkan kesejahteraan/ kesehatan individu dan juga
pengembangan sosial ekonomi pada masyarakat. Oleh karena itu, di dalam banyak
aksi kolektif studi-studi empiris telah diperlakukan sebagai satu indikator
keluaran dari modal sosial, bagaimanapun aksi kolektif sendiri membantu
perkembangan norma-norma dari kerja sama/kolaborasi, pembentukan organisasi,
dan tindakan kolektif yang merupakan indikator penting di dalam mengukur
tingkat modal sosial (Grootaert, 2003).
Tags
Psikologi Sosial