Teori pilihan rasional umumnya berada
dipinggiran aliran utama sosiologi tahun 1989 dengan tokoh yang cukup berpengaruh
adalah Coleman, ia mendirikan jurnal Rationality and Society yang bertujuan
menyebarkan pemikiran yang berasal dari perspektif pilihan rasional.
Teori pilihan rasional (Coleman menyebutkan
”Paradikma tindakan rasional”) adalah satu-satu yang menghasilkan integrasi
berbagai paradikma sosiologi. Coleman dengan yakin menyebutkan bahwa
pendekatannya beroprasi dari dasar metodelogi individualisme dan dengan
menggunakan teori pilihan rasional sebagai landasan tingkat mikro untuk
menjelaskan fenomena tingkat makro.
Teori pilihan rasional oleh James S, Coleman
adalah tindakan perseorangan mengarah kepada sesuatu tujuan dan tujuan itu
(juga tindakan) ditentukan oleh nilai atau pilihan. Teori pilihan rasional
memusatkan perhatian pada aktor dimana aktor dipandang sebagai manusia yang
mempunyai tujuan atau mempunyai maksud artinya actor mempunyai tujuan dan
tindakan tertuju pada upaya untuk mencapai tujuan tersebut, actor pun dipandang
mempunyai pilihan atau nilai serta keperluan. Teori pilihan rasional tidak menghiraukan
apa yang menjadi pilihan atau apa yang menjadi sumber pilihan aktor, yang
penting adalah kenyataan bahwa tindakan dilakukan untuk mencapai tujuan yang sesuai
dengan tingkatan pilihan aktor.
Teori pilihan rasional Coleman tampak jelas
dalam gagasan dasarnya bahwa tindakan perseorangan mengarah pada suatu tujuan
dan tujuan itu ditentukan oleh nilai atau pilihan, tetapi selain Coleman
menyatakan bahwa untuk maksud yang sangat teoritis, ia memerlukan konsep yang
lebih tepat mengenai aktor rasional yang berasal dari ilmu ekonomi dimana
memilih tindakan yang dapat memaksimalkan kegunaan atau yang dapat memuaskan
keinginan dan kebutuhan mereka (Ritzer,2004).
Ada dua unsur utama dalam teori Coleman,
yakni aktor dan sumber daya. Sumber daya adalah sesuatu yang menarik perhatian
dan yang dapat dikontrol oleh aktor. Coleman mengakui bahwa dalam kehidupan
nyata orang tak selalu berprilaku rasional, namun ia merasa bahwa hal ini
hampir tak berpengaruh terhadap teorinya. Pemusatan perhatian pada tindakan
rasional individu dilanjutkannya dengan memusatkan perhatian pada masalah
hubungan mikro-makro atau bagaimana cara gabungan tindakan individu menimbulkan
prilaku sistem sosial. Meski seimbang, namun setidaknya ada tiga kelemahan
pendekatan Colemans. Pertama ia memberikan prioritas perhatian yang berlebihan
terhadap masalah hubungan mikro dan makro dan dengan demikian memberikan
sedikit perhatian terhadap hubungan lain. Kedua ia mengabaikan masalah hubungan
makro-makro. Ketiga hubungan sebab akibatnya hanya menunjuk pada satu arah,
dengan kata lain ia mengabaikan hubungan dealiktika dikalangan dan di antara fenomena
mikro dan makro (Ritzer,2004).
Inti dari penjelasan teori pilihan rasional
adalah bahwa pilihan, keyakinan, dan tindakan memiliki hubungan satu sama lain.
Sebuah tindakan akan dikatakan rasional bila tindakan tersebut memiliki
hubungan dengan pilihan, keyakinan, yaitu dalam artian bahwa tindakan tersebut
dapat dibuktikan sebagai tindakan yang paling dapat memuaskan pilihan sipelaku
sesuai dengan keyakinan yang ia miliki dan dibuktikan secara ex ente dan bukan
secara ex post (karena pengetahuan manusia tidak ada yang sempurna,sehingga
orang rasional tetap bisa melakukan kesalahan secara ex post (yaitu ketika
dibandingkan dengan hasil nyatanya)biarpun secara ex ente, yaitu sebelum dampaknya
diketahui, keputusannya sudah rasional). Keyakinan akan dikatakan bila sesuai
dengan bukti-bukti yang ada. Untuk membuktikan bahwa sebuah tindakan adalah rasional,
kita harus menunjukkan sebuah deret dimana tindakan tersebut dipandang sebagai
terberi (given) tapi segala sesuatu yang lain harus dibenarkan atau dicarikan alasannya
(yaitu penjelasan mengapa individu mengambil tindakan tertentu, mengapa individu
memiliki keyakinan tertentu).
Green dan Shapiro (1994;204) menyatakan teori
pilihan rasional akan memeriksa batas-batas dari apa yang dapat dijelaskan oleh
piihan rasional dan melepaskan kecenderungan untuk mengabaikan,
menyerap/mendeskriditkan penjelasan teori lainnya.
Tags
Psikologi Sosial