Tahap-tahap stress terdiri dari beberapa
tingkatan. Menurut Robert J.Van Amberg,1979 (Hidayat, 2008), stres dapat di
bagi kedalam enam tahap sebagai berikut:
Tahap pertama
Tahap ini merupakan tahapan stres yang paling
ringan dan biasanya di tanadai dengan munculnya semangat yang berlebihan,
penglihatan lebih “tajam”dari biasanya, dan biasanya (namun tanpa disadari
cadangan energi dihabiskan dan timbulnya rasa gugup yang berlebihan).
Tahap kedua
Pada tahap ini, dampak stres yang semula
menyenangkan mulai menghilang dan timbul keluhan-keluhan karena habisnya
cadangan energi. Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan antara lain merasa
letih sewaktu bangun pagi dalam kondisi normal, badan (seharusnya terasa
segar), mudah lelah sesudah makan siang, cepat lelah menjelang sore, sering
mengeluh lambung atau perut tidak nyaman, jantung berdebar-debar, otot punggung
dan tengkuk terasa tegang dan tidak bisa santai.
Tahap ketiga
Jika tahap stres sebelumnya tidak ditanggapi
dengan memadai, maka keluhan akan semakin nyata, seperti gangguan lambung dan usus
(gastritis atau maag, diare), ketegangan otot semakin terasa, perasaan tidak
tenang, gangguan pola tidur (sulit untuk mulai tidur, terbangun tengah malam
dan sukar kembali tidur, atau bangun terlalu pagi dan tidak dapat tidur
kembali), tubuh terasa lemah seperti tidak bertenaga.
Tahap empat
Orang yang mengalami tahap-tahap stres di
atas ketiga memeriksakan diri ke dokter sering kali dinyatakan tidak sakit
karena tidak ditemukan kelainan-kelainan fisik pada organ tubuhnya. Namun pada
kondisi berkelanjutan, akan muncul gejala seperti ketidakmampuan untuk
melakukan aktivitas rutin karena perasaan bosan, kehilangan semangat, terlalu
lelah karena gangguan pola tidur,kemampuan mengingat dan konsentrasi menurun,
serta muncul rasa takut dan cemas yang tidak jelas penyebabnya.
Tahap kelima
Tahap ini ditandai dengan kelelahan fisik
yang sangat, tidak mampu menyelesaikan pekerjaan ringan dan sederhana, gangguan
pada sistem pencernaan semakin berat, serta semakin meningkatnya rasa takut dan
cemas.
Tahap keenam
Tahap ini merupakan tahap puncak, biasanya
ditandai dengan timbulnya rasa panik dan takut mati yang menyebabkan jantung berdetak
semakin cepat, kesulitan untuk bernapas, tubuh gemetar dan berkeringat, dan
adanya kemungkinan terjadi kolaps atau pingsan.